Ratusan Orang 'Serbu' Pantai Kedonganan
Ratusan orang yang berasal dari berbagai elemen menyerbu Pantai Kedonganan, Jumat (1/2).
MANGUPURA, NusaBali
Mereka berasal dari unsur TNI, Polri, pelajar, pegawai di pemerintahan Kabupaten Badung, desa adat, LPM, nelayan, pengusaha kafe bersama staf, dan stakeholder pariwisata. Plt Lurah Kedonganan, I Ketut Gede Artha selaku inisiator aksi tersebut menerangkan, kegiatan bersih pantai karena melihat situasi saat ini yang benar-benar memprihatinkan.
Cuaca ekstrem seperti gelombang tinggi dan tiupan angin yang kencang menjadi pemicu sampah kiriman bertebaran dimana-mana. Yang lebih memprihatinkan, sampah kiriman yang terjadi di Pantai Kedonganan murni sampah plastik yang sangat merusak lingkungan. Sehingga, ia menginisiasi kegiatan serbu pantai tersebut selama dua jam melakukan pembersihan.
Kegiatan serbu pantai ini cukup membuat Pantai Kedonganan relatif bersih, kendati kondisi tersebut diyakininya tidak akan bertahan lama. Sebab saat ini musim angin barat, yang tentunya akan membuat sampah kiriman kembali menepi. "Dengan kegiatan seperti ini, kita bersama-sama membantu DLHK, dalam mengevakuasi sampah kiriman. Sebab penanganan masalahan sampah ini tidak bisa kita hanya serahkan kepada dinas terkait, apalagi sampah kiriman saat ini menepi di seluruh bentangan pantai barat di kabupaten Badung," ungkapnya, Jumat (1/2) siang
Diakuinya, meski serbu pantai dilakukan oleh berbagai element masyarakat dan unsur TNI/Polri, namun tidak semua Pantai Kedonganan sepanjang 12 Km ini diselimuti sampah plastik. Pasalnya, pantai daerah selatan, kondisinya agak bersih karena peran serta aktif pengelola kafe yang rutin melakukan pembersihan. Sedangkan di sisi utara, dekat dermaga Watu Nunggul yang notabene daerah aktvitas nelayan, kondisinya memang lumayan banyak sampah. Penyebabnya dikarenakan daerah arus, yang menjadi tempat menepinya sampah kiriman. "Untuk masalah sampah ini akan kita bahas bersama dengan desa adat, untuk penanganan lebih serius dan intens. Jadi selain edukasi, kita bersama-sama akan mencarikan manajemen pengelolaan sampah yang zero waste kedepannya," tutupnya. *dar
Mereka berasal dari unsur TNI, Polri, pelajar, pegawai di pemerintahan Kabupaten Badung, desa adat, LPM, nelayan, pengusaha kafe bersama staf, dan stakeholder pariwisata. Plt Lurah Kedonganan, I Ketut Gede Artha selaku inisiator aksi tersebut menerangkan, kegiatan bersih pantai karena melihat situasi saat ini yang benar-benar memprihatinkan.
Cuaca ekstrem seperti gelombang tinggi dan tiupan angin yang kencang menjadi pemicu sampah kiriman bertebaran dimana-mana. Yang lebih memprihatinkan, sampah kiriman yang terjadi di Pantai Kedonganan murni sampah plastik yang sangat merusak lingkungan. Sehingga, ia menginisiasi kegiatan serbu pantai tersebut selama dua jam melakukan pembersihan.
Kegiatan serbu pantai ini cukup membuat Pantai Kedonganan relatif bersih, kendati kondisi tersebut diyakininya tidak akan bertahan lama. Sebab saat ini musim angin barat, yang tentunya akan membuat sampah kiriman kembali menepi. "Dengan kegiatan seperti ini, kita bersama-sama membantu DLHK, dalam mengevakuasi sampah kiriman. Sebab penanganan masalahan sampah ini tidak bisa kita hanya serahkan kepada dinas terkait, apalagi sampah kiriman saat ini menepi di seluruh bentangan pantai barat di kabupaten Badung," ungkapnya, Jumat (1/2) siang
Diakuinya, meski serbu pantai dilakukan oleh berbagai element masyarakat dan unsur TNI/Polri, namun tidak semua Pantai Kedonganan sepanjang 12 Km ini diselimuti sampah plastik. Pasalnya, pantai daerah selatan, kondisinya agak bersih karena peran serta aktif pengelola kafe yang rutin melakukan pembersihan. Sedangkan di sisi utara, dekat dermaga Watu Nunggul yang notabene daerah aktvitas nelayan, kondisinya memang lumayan banyak sampah. Penyebabnya dikarenakan daerah arus, yang menjadi tempat menepinya sampah kiriman. "Untuk masalah sampah ini akan kita bahas bersama dengan desa adat, untuk penanganan lebih serius dan intens. Jadi selain edukasi, kita bersama-sama akan mencarikan manajemen pengelolaan sampah yang zero waste kedepannya," tutupnya. *dar
1
Komentar