Hilang Sehari, Pekak Tewas di Dalam Jurang
Keluarga dibantu warga dan aparat keamanan mencara secara sekala dan niskala. Tubuh I Made Mandi ditemukan mengambang pada kubangan tibu di dalam jurang terjal.
BANGLI, NusaBali
I Made Mandi alias Pekak Mandi, 80, warga asal Banjar Apuan Klod, Desa Apuan Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, ditemukan tewas di dalam jurang, Selasa (10/5) sekitar pukul 17.00 Wita. Warga menemukannya setelah melakukan pencarian selama dua hari. Pekak Mandi dilaporkan hilang, Senin (9/5).
Tubuh korban ditemukan mengambang di Ulun Tibu, jurang sungai dengan hutan lebat sekitar 1 kilometer ke arah tenggara Banjar Apuan Klod.
Informasi di lapangan, korban diperkirakan menghilang dari rumah pada Senin (9/5) sekitar pukul 08.00 Wita. Ketika itu rumah korban sepi. I Wayan Wardana, anak korban tidak berada di rumah. Ketika itu korban Pekak Mandi keluar rumah. Dugaan tersebut lantaran, sekitar pukul 11.00 Wita ada warga yang menyaksikan Pekak Mandi jalan menuju sawahnya tidak jauh dari jalan menuju Pura Pucak Candri Manik di Desa Pakraman Serokadan, Desa Abuan—sebelah timur Desa Apuan.
Tak ada yang menyangka, setelah itu Pekak Mandi yang telah menduda ini akan mengalami musibah. Pasalnya, Pekak Mandi memang sudah biasa pergi ke sawah, meski usianya sudah sepuh. “Kakek saya masih sehat, walau umurnya sudah sepuh,” ungkap I Made Sudiana, cucu korban. Menurut Sudiana, kakeknya tidak mengeluhkan apa-apa sebelumnya. “Kalau ke sawah memang biasa, untuk sekadar melihat-lihat kondisi air sawah,” kata Sudiana.
Pihak keluarga merasa waswas dan cemas, setelah sore Pekak Mandi tak kunjung pulang. Keluarga dan kerabat berupaya melakukan pencarian, sambil menanyakan kepada warga lain yang barangkali menemukan Pekak Mandi. Hasilnya nihil. Pihak keluarga melaporkan kehilangan tersebut ke Polsek Susut. Selanjutnya keluarga bersama warga dibantu aparat babinkamtibmas dan babinsa dari Desa Apuan dan Desa Abuan melakukan pencarian di lokasi-lokasi yang kemungkinan dilewati korban Pekak Mandi.
Selain melakukan pencarian secara sekala, upaya pencarian dilakukan secara niskala. Upaya niskala tersebut di antaranya membunyikan gong beramai-ramai di sejumlah lokasi, semak, jurang, dan tempat lain di sekitar Desa Apuan dan Desa Abuan. Pihak keluarga juga melakukan atur piuning pada sebuah Palinggih Pangulun Grubungan – palinggih di sebelah utara jalan perbatasan antara Desa Apuan dengan Desa Abuan. Upaya niskala nunas ica dilakukan, karena lokasi di sekitar dikenal keramat.
Sekitar sepuluh bulan lalu, pernah juga ada warga yang hilang. Warga tersebut ditemukan selamat di radius lokasi sekitar, dengan sarana ayam biing (ayam jantan bulu merah). “Nggih tiyang nunas ica, mudah-mudahan ditemukan,” ujar Jero Mangku Ketut Urip, seorang pemangku yang diminta tolong pihak keluarga matur pakeling, Selasa (10/5) sore.
Setelah menelusuri sejumlah lokasi, semak, jurang, dan tempat lainnya, Pekak Mandi berhasil ditemukan di Ulun Tibu. Namun saat ditemukan, korban Pekak Mandi sudah meningggal dunia. Tubuhnya mengambang pada kubangan tibu (air terjun) di dalam jurang terjal. Untuk menuju ke lokasi, memang berat. Jurang tersebut masih rimbun semak, dan tanah licin karena usai hujan lebat semalaman.
Sekitar pukul 17.30 Wita, korban Pekak Mandi berhasil dievakuasi dari lokasi oleh warga bersama aparat dari Polsek Susut, Koramil Susut, BPBD Bangli, pihak Desa Apuan. “Dititip di rumah sakit, karena di sana (Apuan) ada karya,” ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli I Ketut Agus Sutapa.
Hal senada dipertegas Kapolsek Susut AKP I Gusti Ngurah Yudistira. Menurutnya, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada korban. Karenanya diduga kuat korban terpeleset, sehingga terjatuh ke dalam jurang, yang berakibat meninggal dunia. Pihak keluarga sudah mengikhlaskan kematian korban sebagai musibah. “Tadi sudah bisa dievakuasi,” tegas Kapolsek AKP Yudistira. 7 k17
1
Komentar