LSP-P1 SMKN 1 Singaraja Siap Uji 1.500 Siswa di Bali
Sebanyak 12 perwakilan sekolah yang tergabung dalam jejaring Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1 SMKN 1 Singaraja, berkumpul untuk menyamakan persepsi dan persiapan ujian kompetensi siswa tahun ajaran 2018/2019, Jumat (1/2) kemarin.
SINGARAJA, NusaBali
Sekitar 1.500 siswa dari 12 sekolah di Bali itu disebut akan mengikuti ujian kompetensi melalui LSP-P1 SMKN 1 Singaraja.
SMKN 1 Singaraja merupakan sekolah satu-satunya sekolah kejuruan di Bali yang sudah mendapat izin menyelenggarakan pengujuan kompetensi siswa melalui LSP tingkat P1 (untuk sekolah). Dengan mengantongi izin tersebut, LSP P1 SMKN 1 Singaraja pun mendapat kepercayaan untuk menguji keterampilan siswa sebelum dinyatakan lulus di jenjang SMK.
Kepala SMKN 1 Singaraja, I Nengah Suteja SPd MPd, mengatakan saat ini sekolahnya sebagai penyelenggara bersama 11 sekolah anggota lainnya sedang merembugkan persiapan pelaksanaan ujian kompetensi. Baik dari penjadwalan, kesiapan asesor termasuk Materi Ujian Kompetensi (MUK) yang disesuaikan dengan standar Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
“Saat ini kami rembugkan MUK mana yang cocok dengan DUDI, jangan sampai setelah tamat dan memegang sertifikat profesi anak-anak kami malah menganggur karena kurang update pada keterampilan di DUDI yang perkembangannya sanagt cepat,” kata Suteja. Dalam persiapan pengujian 40 asesor dari 12 sekolah yang sudah tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) akan menguji secara silang.
Suteja menjelaskan jika sertifikat profesi merupakan bukti utama lulusan SMK memiliki keterampilan di bidangnya. Sertifikat profesi berlogo BNSP itu pun dapat digunakan melamar pekerjaan dimana saja. Sementara perwakilan salah satu anggota LPS P1 SMKN 1 Singaraja, I Wayan Sudarsana dari SMKN 1 Tabanan mengatakan keikutsertaan dalam anggota jejaring tu untuk megikutsertakan siswanya mengikuti ujian melalui LSP. Selama ini diakui oleh Sudarsana siswa di sekolahnya untuk kompetensi masih diuji dari DUDI.
“Ini pertamakalinya diuji asesor, sehingga siswa kami yang tamat nanti akan memegang sertifikat kompetensi berlogo BNSP. Sebagai anggota jejaring kami juga belajar dulu di LPS induk, mudah-mudahan 2020 nanti kami sudah bisa menyelenggarakan tes uji kompetensi mandiri di Tananan, karena izin LSP P1 kami juga sudah turun tahun 2018 kemarin,” katanya.
Kepala UPT SMA/SMK Kabupaten Buleleng, Made Suarja mengaku mensuport penuh jaringan LSP-P1 SMKN 1 Singaraja dalam memaksimalkan pelayanan dan kualitas pendidikan peserta didik. Ia pun berharap melalui jejaring ini dapat menyempurnakan dan menyaring apa yang terbaik yang nanti akan dilaksanakan dalam pengujian kompetensi siswa. “Ya ini baru pertama kali di Bali, kami support penuh, mudah-mudahan dapat berkesinambungan ke depannya,” ungkap Suarja.
Sekadar diketahui 11 anggota LSP-P1 SMKN 1 Singaraja di antaranya SMKS PGRI 1 Singaraja, SMKn 2 Denpasar, SMKS TI Global Singaraja, SMKN 1 Tejakula, SMKS Pembangunan Denpasar, SMKN 1 Klungkung, SMKN 1 Mas Ubud, SMKN 1 Tabanan, SMKN 1 Negara, SMKN 1 Gianyar dan SMKS Dwijendra Denpasar. Belasan sekolah yang masuk dalam jejaring LSP-P1 ini merupakan sekolah kejuruan yang memiliki kesamaan penerapan kurikulum 2013 dan juga bidang keahlian yang dibuka di bidang ekonomi. *k23
Sekitar 1.500 siswa dari 12 sekolah di Bali itu disebut akan mengikuti ujian kompetensi melalui LSP-P1 SMKN 1 Singaraja.
SMKN 1 Singaraja merupakan sekolah satu-satunya sekolah kejuruan di Bali yang sudah mendapat izin menyelenggarakan pengujuan kompetensi siswa melalui LSP tingkat P1 (untuk sekolah). Dengan mengantongi izin tersebut, LSP P1 SMKN 1 Singaraja pun mendapat kepercayaan untuk menguji keterampilan siswa sebelum dinyatakan lulus di jenjang SMK.
Kepala SMKN 1 Singaraja, I Nengah Suteja SPd MPd, mengatakan saat ini sekolahnya sebagai penyelenggara bersama 11 sekolah anggota lainnya sedang merembugkan persiapan pelaksanaan ujian kompetensi. Baik dari penjadwalan, kesiapan asesor termasuk Materi Ujian Kompetensi (MUK) yang disesuaikan dengan standar Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
“Saat ini kami rembugkan MUK mana yang cocok dengan DUDI, jangan sampai setelah tamat dan memegang sertifikat profesi anak-anak kami malah menganggur karena kurang update pada keterampilan di DUDI yang perkembangannya sanagt cepat,” kata Suteja. Dalam persiapan pengujian 40 asesor dari 12 sekolah yang sudah tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) akan menguji secara silang.
Suteja menjelaskan jika sertifikat profesi merupakan bukti utama lulusan SMK memiliki keterampilan di bidangnya. Sertifikat profesi berlogo BNSP itu pun dapat digunakan melamar pekerjaan dimana saja. Sementara perwakilan salah satu anggota LPS P1 SMKN 1 Singaraja, I Wayan Sudarsana dari SMKN 1 Tabanan mengatakan keikutsertaan dalam anggota jejaring tu untuk megikutsertakan siswanya mengikuti ujian melalui LSP. Selama ini diakui oleh Sudarsana siswa di sekolahnya untuk kompetensi masih diuji dari DUDI.
“Ini pertamakalinya diuji asesor, sehingga siswa kami yang tamat nanti akan memegang sertifikat kompetensi berlogo BNSP. Sebagai anggota jejaring kami juga belajar dulu di LPS induk, mudah-mudahan 2020 nanti kami sudah bisa menyelenggarakan tes uji kompetensi mandiri di Tananan, karena izin LSP P1 kami juga sudah turun tahun 2018 kemarin,” katanya.
Kepala UPT SMA/SMK Kabupaten Buleleng, Made Suarja mengaku mensuport penuh jaringan LSP-P1 SMKN 1 Singaraja dalam memaksimalkan pelayanan dan kualitas pendidikan peserta didik. Ia pun berharap melalui jejaring ini dapat menyempurnakan dan menyaring apa yang terbaik yang nanti akan dilaksanakan dalam pengujian kompetensi siswa. “Ya ini baru pertama kali di Bali, kami support penuh, mudah-mudahan dapat berkesinambungan ke depannya,” ungkap Suarja.
Sekadar diketahui 11 anggota LSP-P1 SMKN 1 Singaraja di antaranya SMKS PGRI 1 Singaraja, SMKn 2 Denpasar, SMKS TI Global Singaraja, SMKN 1 Tejakula, SMKS Pembangunan Denpasar, SMKN 1 Klungkung, SMKN 1 Mas Ubud, SMKN 1 Tabanan, SMKN 1 Negara, SMKN 1 Gianyar dan SMKS Dwijendra Denpasar. Belasan sekolah yang masuk dalam jejaring LSP-P1 ini merupakan sekolah kejuruan yang memiliki kesamaan penerapan kurikulum 2013 dan juga bidang keahlian yang dibuka di bidang ekonomi. *k23
Komentar