Viu Indonesia Jaring Sineas Bali lewat Viu Pitching Forum Road Show 2019
Viu Indonesia kembali mengadakan Viu Pitching Forum di tahun 2019, guna menjaring ide-ide cerita kreatif dari sineas muda Indonesia untuk selajutnya diolah menjadi film Viu Originals yang nantinya ditayangkan di 16 negara pengguna layanan Viu.a
DENPASAR, NusaBali
Viu Indonesia, yang merupakan layanan Video OTT (video on-demand service) terkemuka oleh PCCW dan Vuclip, di tahun 2018 juga telah menggelar road show serupa di 5 kota di Indonesia dan telah diikuti oleh 200 proposal dan melahirkan 2 serial original yaitu, Halustik (tayang di Viu sejak September 2018) dan Knock Out Girl yang diluncurkan pada 12 Desember 2018. Kali ini, atas saran Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif), Viu Indonesia hadir di 10 kota di Indonesia termasuk Bali untuk mengenalkan Viu Pitching Forum 2019. Selain Bali, road show juga berkelana ke 9 kota lainnya, yaitu Jakarta, Tanggerang, Bandung, Padang, Yogyakarta, Medan, Balikpapan, Surabaya, dan Manado.
Road show sendiri diadakan pada Sabtu (2/2) pukul 16.00-18.00 Wita, bertempat di Mini Hall Irama Indah Music Centre, Jalan Diponegoro, Dauh Puri, Denpasar Barat. Ada pun narasumber yang hadir yakni, Myra Suraryo, selaku Senior Vice President Marketing Viu Indonesia dan Nia Dinata, Sutradara dan Produser Film kawakan yang juga Pendiri Kalyana Shira Films. Road show dikemas dengan pemutaran trailer dari film Halustik dan Knock Out Girl yang dilanjutkan dengan penyampaian persyaratan audisi oleh Myra Suraryo dan Nia Dinata.
Kepada awak media, Myra mengatakan bahwa Bali memiliki potensi yang sangat besar di kancah perfilman Indonesia karena selain kesenian dan kebudayaan yang dimiliki, tidak sedikit juga sineas-sineas yang justru berasal dari Bali.
“Untuk Bali sendiri tentu potensinya sangat besar karena Bali ini udah bisa dibilang sebagai salah satu creative-hub untuk Indonesia, kan. Apalagi, Bali ini perkembangan seninya kan tidak hanya seputar seni tari atau seni kerajinan, tetapi kan Bali ini memang sudah memiliki sineas yang banyak, jadi potensinya sangat besar,” jelas Myra.
Di tahun 2019 ini, Viu Indonesia akan menjaring 10-12 proposal film terbaik yang akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti workshop selama seminggu, yang mana para finalis akan dibimbing secara intensif oleh para sineas-sineas profesional Indonesia, seperti Sammaria Simanjuntak (Sutradara dan Produser), Andri Cung (Sutradara dan Penulis Naskah), Pritagita Arianegara (Sutradara), dan Aline Jursia (Editor). Pada akhir workshop tersebut, para finalis akan melakukan pitching/presentasi tentang ide cerita mereka di depan dewan juri. Audisi dimulai sejak 20 Januari s/d 28 Februari 2019. *cr41
Viu Indonesia, yang merupakan layanan Video OTT (video on-demand service) terkemuka oleh PCCW dan Vuclip, di tahun 2018 juga telah menggelar road show serupa di 5 kota di Indonesia dan telah diikuti oleh 200 proposal dan melahirkan 2 serial original yaitu, Halustik (tayang di Viu sejak September 2018) dan Knock Out Girl yang diluncurkan pada 12 Desember 2018. Kali ini, atas saran Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif), Viu Indonesia hadir di 10 kota di Indonesia termasuk Bali untuk mengenalkan Viu Pitching Forum 2019. Selain Bali, road show juga berkelana ke 9 kota lainnya, yaitu Jakarta, Tanggerang, Bandung, Padang, Yogyakarta, Medan, Balikpapan, Surabaya, dan Manado.
Road show sendiri diadakan pada Sabtu (2/2) pukul 16.00-18.00 Wita, bertempat di Mini Hall Irama Indah Music Centre, Jalan Diponegoro, Dauh Puri, Denpasar Barat. Ada pun narasumber yang hadir yakni, Myra Suraryo, selaku Senior Vice President Marketing Viu Indonesia dan Nia Dinata, Sutradara dan Produser Film kawakan yang juga Pendiri Kalyana Shira Films. Road show dikemas dengan pemutaran trailer dari film Halustik dan Knock Out Girl yang dilanjutkan dengan penyampaian persyaratan audisi oleh Myra Suraryo dan Nia Dinata.
Kepada awak media, Myra mengatakan bahwa Bali memiliki potensi yang sangat besar di kancah perfilman Indonesia karena selain kesenian dan kebudayaan yang dimiliki, tidak sedikit juga sineas-sineas yang justru berasal dari Bali.
“Untuk Bali sendiri tentu potensinya sangat besar karena Bali ini udah bisa dibilang sebagai salah satu creative-hub untuk Indonesia, kan. Apalagi, Bali ini perkembangan seninya kan tidak hanya seputar seni tari atau seni kerajinan, tetapi kan Bali ini memang sudah memiliki sineas yang banyak, jadi potensinya sangat besar,” jelas Myra.
Di tahun 2019 ini, Viu Indonesia akan menjaring 10-12 proposal film terbaik yang akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti workshop selama seminggu, yang mana para finalis akan dibimbing secara intensif oleh para sineas-sineas profesional Indonesia, seperti Sammaria Simanjuntak (Sutradara dan Produser), Andri Cung (Sutradara dan Penulis Naskah), Pritagita Arianegara (Sutradara), dan Aline Jursia (Editor). Pada akhir workshop tersebut, para finalis akan melakukan pitching/presentasi tentang ide cerita mereka di depan dewan juri. Audisi dimulai sejak 20 Januari s/d 28 Februari 2019. *cr41
1
Komentar