Sanggar Anglocita Jadi Duta Buleleng
Disbud Seleksi Tiga Sanggar Gong Kebyar Anak
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, akhirnya memutuskan pilihan bersama Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan (Listibiya) Buleleng, duta Gong Kebyar Anak-anak yang akan ditampilkan di Pestas Kesenian Bali (PKB) ke-41. Dari tiga sanggar seni yang sebelumnya mengajukan diri, Sanggar Anglocita Swara, Kelurahan Penarukan terpilih menjadi yang terbaik.
Seleksi yang dilakukan maraton pada Minggu (27/1) kepada Sanggar Seni Anglocita Swara, penarukan, Sekaa Werdhi Guna Desa Nagasepaha dan Sekaa Udiyana Sari Desa Padangbulia lalu itu memutuskan duta gong kebyar anak-anak setelah mendapatkan penilaian dan pertimbangan. Dari beberapa unsur dan persyaratan yang tertuang pada tema PKB tahun ini, Sanggar Anglocita Swara dinyatakan sebagai sanggar yang paling siap.
Kepala Bidang Kesenian, Disbud Buleleng, Wayan Sujana, Minggu (3/2) kemarin menjelaskan keputusan dalam menentukan duta gong kebyar anak-anak itu dibilai dari segi kualitas bukan subjektivitas. Keputusan tersebut pun diumumkan secara terbuka di hadapan ketiga sanggar dan sekaa yang mengikuti seleksi.
“Listibiya menyampaikan apa saja kelebihan dan kekurangannya. Jadi penekanannya kualitas, bukan pemerataan,” kata Sujana. Dalam penilaian itu juga disebutkannya mempertimbangkan soal aspek konsep, ide dan gagasan serta cirikhas sebuah kesenian. Ketiga sanggar ini pun bersaing dan dilihat jam terbang berkesenian dan pendekatan secara akademis.
Sanggar Anglocita menurut hasil penilaian memiliki kelebihan telah menuangkan konsep Gong Kebyar sebagai kesenian khas Buleleng, melalui tabuh-tabuh yang dibawakan yang merupakan ciptaan seniman Buleleng. Seperti tabuh kreasi ciptaan Ketut Merdana, Gde Manik, maupun Putu Sumiasa yang diciptakan di era tahun 1960-1970. Selain itu untuk tari-tari bertemakan binatang, diminta membawakan tari-tari ciptaan seniman Buleleng, seperti Tari Gelatik, Tari Cendrawasih gaya Buleleng, atau Tari Sampi Gerumbungan. Pun demikian dengan tampilan dolanan, wajib menggunakan logat Buleleng.
Keunggulan lain yang dimiliki Sanggar Anglocita yakni pada tari kreasi baru yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari yang berjudul Jarang Ngandang. Tari itu sudah sempat ditampilkan saat Utsawa Merdangga Gong Kebyar pada pertengahan Desember 2018 lalu. Tari itu diangkat dari kearifan lokal tradisi yang ada di Desa Pakraman Penarukan. “Jadi dengan kesiapan dan keterkaitan tema PKB, sanggar Anglocita dinyatakan layak menjadi duta gong kebyar anak-anak kabupaten Buleleng,” jelas Sujana.*k23
Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, akhirnya memutuskan pilihan bersama Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan (Listibiya) Buleleng, duta Gong Kebyar Anak-anak yang akan ditampilkan di Pestas Kesenian Bali (PKB) ke-41. Dari tiga sanggar seni yang sebelumnya mengajukan diri, Sanggar Anglocita Swara, Kelurahan Penarukan terpilih menjadi yang terbaik.
Seleksi yang dilakukan maraton pada Minggu (27/1) kepada Sanggar Seni Anglocita Swara, penarukan, Sekaa Werdhi Guna Desa Nagasepaha dan Sekaa Udiyana Sari Desa Padangbulia lalu itu memutuskan duta gong kebyar anak-anak setelah mendapatkan penilaian dan pertimbangan. Dari beberapa unsur dan persyaratan yang tertuang pada tema PKB tahun ini, Sanggar Anglocita Swara dinyatakan sebagai sanggar yang paling siap.
Kepala Bidang Kesenian, Disbud Buleleng, Wayan Sujana, Minggu (3/2) kemarin menjelaskan keputusan dalam menentukan duta gong kebyar anak-anak itu dibilai dari segi kualitas bukan subjektivitas. Keputusan tersebut pun diumumkan secara terbuka di hadapan ketiga sanggar dan sekaa yang mengikuti seleksi.
“Listibiya menyampaikan apa saja kelebihan dan kekurangannya. Jadi penekanannya kualitas, bukan pemerataan,” kata Sujana. Dalam penilaian itu juga disebutkannya mempertimbangkan soal aspek konsep, ide dan gagasan serta cirikhas sebuah kesenian. Ketiga sanggar ini pun bersaing dan dilihat jam terbang berkesenian dan pendekatan secara akademis.
Sanggar Anglocita menurut hasil penilaian memiliki kelebihan telah menuangkan konsep Gong Kebyar sebagai kesenian khas Buleleng, melalui tabuh-tabuh yang dibawakan yang merupakan ciptaan seniman Buleleng. Seperti tabuh kreasi ciptaan Ketut Merdana, Gde Manik, maupun Putu Sumiasa yang diciptakan di era tahun 1960-1970. Selain itu untuk tari-tari bertemakan binatang, diminta membawakan tari-tari ciptaan seniman Buleleng, seperti Tari Gelatik, Tari Cendrawasih gaya Buleleng, atau Tari Sampi Gerumbungan. Pun demikian dengan tampilan dolanan, wajib menggunakan logat Buleleng.
Keunggulan lain yang dimiliki Sanggar Anglocita yakni pada tari kreasi baru yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari yang berjudul Jarang Ngandang. Tari itu sudah sempat ditampilkan saat Utsawa Merdangga Gong Kebyar pada pertengahan Desember 2018 lalu. Tari itu diangkat dari kearifan lokal tradisi yang ada di Desa Pakraman Penarukan. “Jadi dengan kesiapan dan keterkaitan tema PKB, sanggar Anglocita dinyatakan layak menjadi duta gong kebyar anak-anak kabupaten Buleleng,” jelas Sujana.*k23
Komentar