Warga Desa Siakin Perbaiki Tanggul Jebol
Warga Desa Siakin, Kecamatan Kintamani, Bangli bergotong royong perbaiki tanggul jebol di jalan penghubung Desa Siakin-Desa Pinggan, Minggu (3/2) pagi.
BANGLI, NusaBali
Sebelumnya tanggul terbuat dari karung berisi tanah itu tergerus akibat guyuran hujan. Imbasnya kendaraan roda empat kesulitan melintasi jalur tersebut.
Perbekel Desa Siakin, I Gede Disi, mengatakan di jalur tersebut terdapat tukad mati, namun saat hujan air mengalir deras dan berimbas pada tanggul tanah yang dibuat warga. “Kami bergotong royong perbaiki tanggul agar pengendara lebih aman saat melitas,” ungkapnya. Selain memperbaiki tanggul, warga juga membersihakn gorong-gorong yang tertutup tanah. Gorong-gorong tersumbat akibat tertutup material saat hujan lebat.
Gede Disi mengatakan, jalur tersebut merupakan jalur alternatif menuju Desa Pinggan. Warga hanya menempuh jarak 3 kilometer. Jika lewat Penulisan, jarak tempuh ke Desa Pinggan sekitar 10 kilometer. “Warga lebih banyak lewat jalur ini karena bisa hemat waktu, tenaga, dan biaya,” tandasnya. Gede Disi berharap, tanggul yang dibuat dari karung berisi tanah ini bisa bertahan lama. Sehingga jalur menjadi aman tidak tertutup material longsor. *es
Sebelumnya tanggul terbuat dari karung berisi tanah itu tergerus akibat guyuran hujan. Imbasnya kendaraan roda empat kesulitan melintasi jalur tersebut.
Perbekel Desa Siakin, I Gede Disi, mengatakan di jalur tersebut terdapat tukad mati, namun saat hujan air mengalir deras dan berimbas pada tanggul tanah yang dibuat warga. “Kami bergotong royong perbaiki tanggul agar pengendara lebih aman saat melitas,” ungkapnya. Selain memperbaiki tanggul, warga juga membersihakn gorong-gorong yang tertutup tanah. Gorong-gorong tersumbat akibat tertutup material saat hujan lebat.
Gede Disi mengatakan, jalur tersebut merupakan jalur alternatif menuju Desa Pinggan. Warga hanya menempuh jarak 3 kilometer. Jika lewat Penulisan, jarak tempuh ke Desa Pinggan sekitar 10 kilometer. “Warga lebih banyak lewat jalur ini karena bisa hemat waktu, tenaga, dan biaya,” tandasnya. Gede Disi berharap, tanggul yang dibuat dari karung berisi tanah ini bisa bertahan lama. Sehingga jalur menjadi aman tidak tertutup material longsor. *es
Komentar