Kapal Nelayan Karam, 10 ABK Selamat
Saat kapal mulai tenggelam, untungnya ada kapal milik Singapura yang sedang melintas di seputaran lokasi tenggelam.
MANGUPURA, NusaBali
Sebuah kapal nelayan KM Sri Mulyo karam di perairan Laut Jawa, Selasa (5/2) sore. Kapal yang membawa 10 Anak Buah Kapal (ABK) itu diterjang gelombang tinggi, sehingga menyebabkan geladak kapal dipenuhi air. Walhasil, lambat laun kapal tersebut pun tengelam. Beruntung, para ABK berhasil selamat karena kapal MV Greyman Express berbendera Singapura sedang melintas di seputaran lokasi. Para ABK kemudian dibawa ke Pelabuhan Benoa, untuk dilakukan pemeriksaan.
Plt Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Made Junetra menerangkan, insiden karamnya kapal nelayan KM Sri Mulyo ini saat berlayar dari Pelabuhan Brondong, Madura pada Minggu (3/2) malam. Kapal yang mengangkut 10 ABK itu berlayar hingga ke perairan Madura pada keesokan harinya. Namun, saat itu kapal tersebut sudah mulai kemasukan air karena terhempas gelombang. Meski kondisi kemasukan air, kapal terus memaksa berlayar hingga ke Laut Jawa. Alhasil, kapal justru tidak mampu menahan beban yang menyebabkan tenggelam. Para ABK yang kebingungan langsung menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut. Meski demikian, sebelum kapal karam, para ABK sempat meminta bantuan kepada petugas melalui radio. Sehingga, kapal MV Greyman Express langsung mengarah ke posisi 6°12.6'S-113°34.7'E tempat kapal nelayan karam. "Saat kapal mulai tenggelam, untungnya ada kapal milik Singapura yang sedang melintas di seputaran lokasi tenggelam. Sehingga, para ABK langsung di selamatkan dan dievakuasi ke dalam kapal tersebut," jelasnya di Kantor SAR Denpasar, Jalan Raya Uluwatu, Jimbaran, Rabu (6/2) siang.
Kapal berbendera Singapura itu kemudian berkoordinasi dengan SAR Denpasar untuk melakukan evakuasi terhadap 10 ABK masing-masing bernama Ega Eka AD, Suyoto, Rosikin, Latif, Narko Utomo, Davi Nofiyanto, Miftaku Rozak, Andik, Mabrur, dan Andrik. Sehingga pada Rabu (6/2) sekitar pukul 09.47 Wita melakukan evakuasi para ABK dari Kapal MV Gream Ekspress itu. Tim SAR mengerahkn 5 personel dan bergerak menuju Dermaga Timur Pelabuhan Benoa dan dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR, IB Surya Wirawan. Selain itu, satu unit Rigid Inflatable Boat (RIB) 8 meter juga dikerahkan menuju titik penjemputan. "Proses evakuasi para ABK ini memang sepenuhnya dilakukan oleh kru kapal MV Greyman yang sedang melintas di sekitaran lokasi kejadian itu. Kita prosesnya penjemputan di dekat perairan Benoa saja. Kemudian, para ABK langsung kita periksa untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka," ungkapnya.
Setelah berhasil dibawa ke Pelabuhan Benoa, para ABK tersebut dilakukan pemeriksaan kesehatan. Hasil pemeriksan awal, diketahui para ABK yang mengalami kecelakaan laut itu hanya pusing dan mual serta mengalami trauma. Meski demikian, pihaknya tidak melakukan rawat lanjut karena kondisi tubuhnya masih fit dan akan segera memulangkan para ABK itu. "Tadi hanya kita periksa kesehatan saja, semuanya baik-baik saja. Selain itu mengambil keterangan terkait kronologis kejadian," tutupnya.7 dar, *po
Sebuah kapal nelayan KM Sri Mulyo karam di perairan Laut Jawa, Selasa (5/2) sore. Kapal yang membawa 10 Anak Buah Kapal (ABK) itu diterjang gelombang tinggi, sehingga menyebabkan geladak kapal dipenuhi air. Walhasil, lambat laun kapal tersebut pun tengelam. Beruntung, para ABK berhasil selamat karena kapal MV Greyman Express berbendera Singapura sedang melintas di seputaran lokasi. Para ABK kemudian dibawa ke Pelabuhan Benoa, untuk dilakukan pemeriksaan.
Plt Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Made Junetra menerangkan, insiden karamnya kapal nelayan KM Sri Mulyo ini saat berlayar dari Pelabuhan Brondong, Madura pada Minggu (3/2) malam. Kapal yang mengangkut 10 ABK itu berlayar hingga ke perairan Madura pada keesokan harinya. Namun, saat itu kapal tersebut sudah mulai kemasukan air karena terhempas gelombang. Meski kondisi kemasukan air, kapal terus memaksa berlayar hingga ke Laut Jawa. Alhasil, kapal justru tidak mampu menahan beban yang menyebabkan tenggelam. Para ABK yang kebingungan langsung menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut. Meski demikian, sebelum kapal karam, para ABK sempat meminta bantuan kepada petugas melalui radio. Sehingga, kapal MV Greyman Express langsung mengarah ke posisi 6°12.6'S-113°34.7'E tempat kapal nelayan karam. "Saat kapal mulai tenggelam, untungnya ada kapal milik Singapura yang sedang melintas di seputaran lokasi tenggelam. Sehingga, para ABK langsung di selamatkan dan dievakuasi ke dalam kapal tersebut," jelasnya di Kantor SAR Denpasar, Jalan Raya Uluwatu, Jimbaran, Rabu (6/2) siang.
Kapal berbendera Singapura itu kemudian berkoordinasi dengan SAR Denpasar untuk melakukan evakuasi terhadap 10 ABK masing-masing bernama Ega Eka AD, Suyoto, Rosikin, Latif, Narko Utomo, Davi Nofiyanto, Miftaku Rozak, Andik, Mabrur, dan Andrik. Sehingga pada Rabu (6/2) sekitar pukul 09.47 Wita melakukan evakuasi para ABK dari Kapal MV Gream Ekspress itu. Tim SAR mengerahkn 5 personel dan bergerak menuju Dermaga Timur Pelabuhan Benoa dan dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR, IB Surya Wirawan. Selain itu, satu unit Rigid Inflatable Boat (RIB) 8 meter juga dikerahkan menuju titik penjemputan. "Proses evakuasi para ABK ini memang sepenuhnya dilakukan oleh kru kapal MV Greyman yang sedang melintas di sekitaran lokasi kejadian itu. Kita prosesnya penjemputan di dekat perairan Benoa saja. Kemudian, para ABK langsung kita periksa untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka," ungkapnya.
Setelah berhasil dibawa ke Pelabuhan Benoa, para ABK tersebut dilakukan pemeriksaan kesehatan. Hasil pemeriksan awal, diketahui para ABK yang mengalami kecelakaan laut itu hanya pusing dan mual serta mengalami trauma. Meski demikian, pihaknya tidak melakukan rawat lanjut karena kondisi tubuhnya masih fit dan akan segera memulangkan para ABK itu. "Tadi hanya kita periksa kesehatan saja, semuanya baik-baik saja. Selain itu mengambil keterangan terkait kronologis kejadian," tutupnya.7 dar, *po
1
Komentar