BPOM Soroti Kebersihan Kantin Sekolah
Jajaran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dari Loka POM Singaraja bersama jajaran Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag) Jembrana, melaksanakan sidak kantin sekolah di Kabupaten Jembrana.
NEGARA, NusaBali
Mengawali kegiatan tersebut, Rabu (6/2), disasar empat kantin di SDN 1 Pengambengan, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara. Meski tidak ada temuan makanan dan minuman mengandung bahan berbahaya, namun petugas BPOM menyoroti kebersihan kantin yang belum terjaga dengan baik.
Dalam sidak tersebut, petugas sempat mengambil 22 sampel makanan dan minuman (mamin) dari empat kantin. Sesuai hasil uji sampel mamin tersebut, semuanya dipastikan tidak ada mengandung bahan berbahaya, seperti formalin, boraks, rhodamin B, maupun metanil yellow. Namun petugas BPOM yang memperhatikan kondisi sekitar kantin, menilai keempat kantin di SD tersebut masih belum layak dari sisi lokasi, bangunan, serta kebersihannya.
Mengenai kebersihan yang menjadi sorotan petugas BPOM, tidak hanya menyangkut kebersihan lingkungan. Tetapi juga menyangkut kebersihan cara penyajian makanan, seperti jajanan, maupun bahan-bahan makanan lainnya yang tidak ditutup. Termasuk mengenai sendok dan piring bekas makanan yang tidak langsung dibersihkan pemilik kantin, sehingga rawan dikerumuni lalat. “Pola perilaku pengelola kantin dalam menjaga kebersihan yang perlu menjadi perhatian. Seperti makanan yang tidak ditutup, kami minta agar digunakan tempat yang tertutup. Begitu juga kebersihan lingkungan kantin,” ujar Kepala Loka POM Singaraja Made Ery Bahari, yang memimpin sidak kantin tersebut.
Menurutnya, pembinaan mengenai kebersihan lingkungan maupun penyajian makanan di kantin, harus terus digencarkan. Dia yakin melalui edukasi atau pembinaan, pemilik kantin akan semakin berbenah. Seperti sebelumnya, tidak jarang ditemukan pemilik kantin yang menyajikan jajanan dengan menggunakan alas dari koran. Namun dalam sidak kemarin, tidak ada ditemukan hal tersebut. “Kami berharap, nanti semua kantin di sekolah-sekolah, bisa memenuhi standar kantin sehat. Untuk itu, kami tetap lakukan pengawasan, dan memberikan pembinaan,” katanya.
Sementara Kadis Koperindag Jembrana I Made Gede Budhiarta, mengatakan terkait saran serta masukan terhadap kondisi kantin sekolah, itu merupakan tugas bersama. Selain melalui jajarannya maupun langsung dari BPOM, terkait bangunan fisik maupun tata kelola kantin, juga mendapat perhatian guru di lingkungan setempat. “Kami bersama Dinas Pendidikan akan bersama melakukan pembenahan sehingga nantinya bisa mewujudkan yang namanya kantin sehat. Terutama dari sisi edukasi ke pemilik kantin,” ujarnya.
Untuk diketahui, selain memberikan pembinaan kepada pemilik kantin, juga diisi sosialisasi kepada anak-anak maupun guru setempat, tentang dampak dan cara mengenai mamin yang mengandung bahan berbahaya. Rencananya, kegiatan sidak kantin ini juga akan dilanjutkan menyasar kantin di beberapa SD lainnya di Jembrana, Kamis (7/2) hari ini. *ode
Mengawali kegiatan tersebut, Rabu (6/2), disasar empat kantin di SDN 1 Pengambengan, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara. Meski tidak ada temuan makanan dan minuman mengandung bahan berbahaya, namun petugas BPOM menyoroti kebersihan kantin yang belum terjaga dengan baik.
Dalam sidak tersebut, petugas sempat mengambil 22 sampel makanan dan minuman (mamin) dari empat kantin. Sesuai hasil uji sampel mamin tersebut, semuanya dipastikan tidak ada mengandung bahan berbahaya, seperti formalin, boraks, rhodamin B, maupun metanil yellow. Namun petugas BPOM yang memperhatikan kondisi sekitar kantin, menilai keempat kantin di SD tersebut masih belum layak dari sisi lokasi, bangunan, serta kebersihannya.
Mengenai kebersihan yang menjadi sorotan petugas BPOM, tidak hanya menyangkut kebersihan lingkungan. Tetapi juga menyangkut kebersihan cara penyajian makanan, seperti jajanan, maupun bahan-bahan makanan lainnya yang tidak ditutup. Termasuk mengenai sendok dan piring bekas makanan yang tidak langsung dibersihkan pemilik kantin, sehingga rawan dikerumuni lalat. “Pola perilaku pengelola kantin dalam menjaga kebersihan yang perlu menjadi perhatian. Seperti makanan yang tidak ditutup, kami minta agar digunakan tempat yang tertutup. Begitu juga kebersihan lingkungan kantin,” ujar Kepala Loka POM Singaraja Made Ery Bahari, yang memimpin sidak kantin tersebut.
Menurutnya, pembinaan mengenai kebersihan lingkungan maupun penyajian makanan di kantin, harus terus digencarkan. Dia yakin melalui edukasi atau pembinaan, pemilik kantin akan semakin berbenah. Seperti sebelumnya, tidak jarang ditemukan pemilik kantin yang menyajikan jajanan dengan menggunakan alas dari koran. Namun dalam sidak kemarin, tidak ada ditemukan hal tersebut. “Kami berharap, nanti semua kantin di sekolah-sekolah, bisa memenuhi standar kantin sehat. Untuk itu, kami tetap lakukan pengawasan, dan memberikan pembinaan,” katanya.
Sementara Kadis Koperindag Jembrana I Made Gede Budhiarta, mengatakan terkait saran serta masukan terhadap kondisi kantin sekolah, itu merupakan tugas bersama. Selain melalui jajarannya maupun langsung dari BPOM, terkait bangunan fisik maupun tata kelola kantin, juga mendapat perhatian guru di lingkungan setempat. “Kami bersama Dinas Pendidikan akan bersama melakukan pembenahan sehingga nantinya bisa mewujudkan yang namanya kantin sehat. Terutama dari sisi edukasi ke pemilik kantin,” ujarnya.
Untuk diketahui, selain memberikan pembinaan kepada pemilik kantin, juga diisi sosialisasi kepada anak-anak maupun guru setempat, tentang dampak dan cara mengenai mamin yang mengandung bahan berbahaya. Rencananya, kegiatan sidak kantin ini juga akan dilanjutkan menyasar kantin di beberapa SD lainnya di Jembrana, Kamis (7/2) hari ini. *ode
Komentar