Rumah Sekdes Tanglad Terbakar
Korban Artana melihat api membakar pintu dan seisi kamarnya, lanjut segera menyelamatkan istri dan dua anaknya.
SEMARAPURA, NusaBali
Kebakaran menimpa rumah I Made Sergeg,50, di Banjar Julingan, Desa Tanglad, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Kamis (7/2) pagi. Akibatnya, Sergeg yang Sekretaris Desa (Sekdes) Tanglad ini mengalami kerugian sekitar Rp 235 juta.
Kebakaran diketahui sekitar pukul 11.00 Wita, oleh anak Sergeg, I Gede Artana. Saat itu, Artana sedang di dalam rumah mengasuh kedua anaknya. Ia mencium bau asap, lanjut mengecek sumber asap itu. ‘’Korban Artana melihat api membakar pintu dan seisi kamarnya, lanjut segera menyelamatkan istri dan dua anaknya," ujar Kasubag Humas AKP I Putu Gede Ardana.
Artana pun minta tolong kepada tetangga untuk ikut memadamkan api. Mereka memadamkan api secara manual dengan siraman air. Artana juga menghubungi ayahnya agar mengontak petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kecamatan Nusa Penida. "Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 13.00 Wita," ujarnya.
Material yang terbakar yakni rumah, di dalamnya ada lima sertifikat tanah, uang tunai Rp 35 juta, emas 50 gram, tempat tidur, almari dan pakaian. Total kerugian sekitar Rp 235 juta. "Kebakaran ini diduga karena korsleting listrik,’’ jelasnya.
Kasatpol PP dan Damkar Klungkung I Putu Suarta menambahkan, tujuh petugas Damkar dengan dua mobil tanki air, tiba di lokasi saat api sufah membakar 75 persen bangunan. Parak Pos Damkar ke lokasi sekitar 15 km, dengan tanjakan sehingga ditempuh sekitar 45 menit. "Petugas kami juga mengamankan bangunan di samping kiri dan kanan serta belakang," ujarnya. Pemadaman juga terkendala oleh jarak pengambilan air sekitar 5 km dengan jarak tempuh 10 menit. Air dari keran umum yang memakan waktu relatif lama. *wan
Kebakaran menimpa rumah I Made Sergeg,50, di Banjar Julingan, Desa Tanglad, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Kamis (7/2) pagi. Akibatnya, Sergeg yang Sekretaris Desa (Sekdes) Tanglad ini mengalami kerugian sekitar Rp 235 juta.
Kebakaran diketahui sekitar pukul 11.00 Wita, oleh anak Sergeg, I Gede Artana. Saat itu, Artana sedang di dalam rumah mengasuh kedua anaknya. Ia mencium bau asap, lanjut mengecek sumber asap itu. ‘’Korban Artana melihat api membakar pintu dan seisi kamarnya, lanjut segera menyelamatkan istri dan dua anaknya," ujar Kasubag Humas AKP I Putu Gede Ardana.
Artana pun minta tolong kepada tetangga untuk ikut memadamkan api. Mereka memadamkan api secara manual dengan siraman air. Artana juga menghubungi ayahnya agar mengontak petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kecamatan Nusa Penida. "Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 13.00 Wita," ujarnya.
Material yang terbakar yakni rumah, di dalamnya ada lima sertifikat tanah, uang tunai Rp 35 juta, emas 50 gram, tempat tidur, almari dan pakaian. Total kerugian sekitar Rp 235 juta. "Kebakaran ini diduga karena korsleting listrik,’’ jelasnya.
Kasatpol PP dan Damkar Klungkung I Putu Suarta menambahkan, tujuh petugas Damkar dengan dua mobil tanki air, tiba di lokasi saat api sufah membakar 75 persen bangunan. Parak Pos Damkar ke lokasi sekitar 15 km, dengan tanjakan sehingga ditempuh sekitar 45 menit. "Petugas kami juga mengamankan bangunan di samping kiri dan kanan serta belakang," ujarnya. Pemadaman juga terkendala oleh jarak pengambilan air sekitar 5 km dengan jarak tempuh 10 menit. Air dari keran umum yang memakan waktu relatif lama. *wan
1
Komentar