Pemprov Serap Masukan Petani Buleleng
Penanganan pasca panen di sektor Pertanian mulai menjadi prioritas Pemprov Bali.
Pengadaan Cold Storage Dirancang 2020
SINGARAJA, NusaBali
Gubernur Bali, I Wayan Koster, pun secara khusus mengutus staf ahlinya ke kabupaten/kota menyerap aspirasi para petani. Kali ini, staf ahli Gubernur Bidang Hukum, Politik dan Pemerintah, I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana, menyerap aspirasi petani di Buleleng melalui para Kelian Subak, Kamis (7/2) pagi. Pertemuan yang dipusatkan di Ruang Rapat Unit IV, Kantor Bupati Buleleng, Jalan Pahlawan Singaraja, menghadirkan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, dan staf ahli Bupati.
Staf Ahli, I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana menjelaskan, penyerapan aspirasi dari para petani tersebut terkait dengan hasil-hasil pertanian pasca panen. Dikatakan, masukan dan pendapat para petani diperlukan karena selama ini selalu ada kesan para petani justru merugi setiap kali panen raya. “Ini yang coba nanti kami carikan solusinya. Sekarang, dengan koordinasi dan konsultasi ini diharapkan menemukan penyebabnya. Kami akan keliling Bali untuk menyerap aspirasi seperti ini,” jelasnya.
Lebih Dewa Putu Eka Wijaya Wardana menyebut, masing-masing kabupaten/kota akan dikunjungi bergiliran. Masukan dari petani seluruh kabupaten/kota akan dibahas lagi melalui Rapat Koordinasi (Rakor) yang akan dilakasanakan sekitar Maret 2019 mendatang, di Kabupaten Karangasem.
Khusus untuk Kabupaten Buleleng, masukan yang menarik menurut mantan staf ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Keuangan ini adalah, pembangunan cool storage atau penyimpanan hasil pertanian pasca panen. “Nanti kita akan rakorkan lagi berbagai usulan yang masuk setelah selesai keliling Bali. Hasil rakor berupa rekomendasi kepada Gubernur dan kepala daerah se-Bali,” ungkap Dewa Eka Wijaya Wardana.
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, I Made Sumiarta menyatakan, pihaknya akan menindaklanjuti hasil pertemuan staf ahli dengan para Kelian Subak, akan diadakan focus group discussion (FGD) bersama dengan pihak terkait. Langkah ini juga menindaklanjuti Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 99 Tahun 2018.
Pada FGD tersebut akan dibahas bagaimana upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas produk pertanian lokal Bali dan lokal Buleleng khususnya. “Bagaimana bisa lebih masuk ke pasar-pasar yang memiliki nilai lebih seperti untuk pariwisata,” ungkapnya.
Mengenai usulan pembuatan cold storage, mantan Kepala Bagian Umum Setda Buleleng ini juga menambahkan sebenarnya usulan ini telah diajukan dua tahun yang lalu. Dirinya berharap pada tahun 2020 bisa terealisasi pada kegiatan APBN. Selain itu, pembangunan cold storage akan dibangun melalui dana APBD Provinsi. “Menurut saya ini penting mengingat buah-buah yang ada di Buleleng sangat bervariasi dari segi daya tahan,” tandas Sumiarta. *k19
SINGARAJA, NusaBali
Gubernur Bali, I Wayan Koster, pun secara khusus mengutus staf ahlinya ke kabupaten/kota menyerap aspirasi para petani. Kali ini, staf ahli Gubernur Bidang Hukum, Politik dan Pemerintah, I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana, menyerap aspirasi petani di Buleleng melalui para Kelian Subak, Kamis (7/2) pagi. Pertemuan yang dipusatkan di Ruang Rapat Unit IV, Kantor Bupati Buleleng, Jalan Pahlawan Singaraja, menghadirkan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, dan staf ahli Bupati.
Staf Ahli, I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana menjelaskan, penyerapan aspirasi dari para petani tersebut terkait dengan hasil-hasil pertanian pasca panen. Dikatakan, masukan dan pendapat para petani diperlukan karena selama ini selalu ada kesan para petani justru merugi setiap kali panen raya. “Ini yang coba nanti kami carikan solusinya. Sekarang, dengan koordinasi dan konsultasi ini diharapkan menemukan penyebabnya. Kami akan keliling Bali untuk menyerap aspirasi seperti ini,” jelasnya.
Lebih Dewa Putu Eka Wijaya Wardana menyebut, masing-masing kabupaten/kota akan dikunjungi bergiliran. Masukan dari petani seluruh kabupaten/kota akan dibahas lagi melalui Rapat Koordinasi (Rakor) yang akan dilakasanakan sekitar Maret 2019 mendatang, di Kabupaten Karangasem.
Khusus untuk Kabupaten Buleleng, masukan yang menarik menurut mantan staf ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Keuangan ini adalah, pembangunan cool storage atau penyimpanan hasil pertanian pasca panen. “Nanti kita akan rakorkan lagi berbagai usulan yang masuk setelah selesai keliling Bali. Hasil rakor berupa rekomendasi kepada Gubernur dan kepala daerah se-Bali,” ungkap Dewa Eka Wijaya Wardana.
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, I Made Sumiarta menyatakan, pihaknya akan menindaklanjuti hasil pertemuan staf ahli dengan para Kelian Subak, akan diadakan focus group discussion (FGD) bersama dengan pihak terkait. Langkah ini juga menindaklanjuti Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 99 Tahun 2018.
Pada FGD tersebut akan dibahas bagaimana upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas produk pertanian lokal Bali dan lokal Buleleng khususnya. “Bagaimana bisa lebih masuk ke pasar-pasar yang memiliki nilai lebih seperti untuk pariwisata,” ungkapnya.
Mengenai usulan pembuatan cold storage, mantan Kepala Bagian Umum Setda Buleleng ini juga menambahkan sebenarnya usulan ini telah diajukan dua tahun yang lalu. Dirinya berharap pada tahun 2020 bisa terealisasi pada kegiatan APBN. Selain itu, pembangunan cold storage akan dibangun melalui dana APBD Provinsi. “Menurut saya ini penting mengingat buah-buah yang ada di Buleleng sangat bervariasi dari segi daya tahan,” tandas Sumiarta. *k19
Komentar