Air Mancur Menari di MPK Picu ’Banjir
Sejumlah warga di Kabupaten Klungkung mengkritisi air mancur menari di areal Monuman Puputan Klungkung (MPK).
SEMARAPURA, NusaBali
Sebab air mancur yang dilengkapi musik itu saat dihidupkan airnya meluber keluar kolam. Dampaknya, areal Monumen Puputan Klungkung ’kebanjiran’.
Salah seorang warga, I Made Budi menduga air tersebut meluber dan tergenang di areal Monumen Puputan Klungkung karena goyanganya keras. Tarian air itu dinilai tak sesuai dengan luas kolam yang sempit. “Baru hidup 30 menit, halaman sudah banjir.” Ungkap Budi, Rabu (11/5). Dikatan, air mancur ini baru dihidupkan pada hari Sabtu malam dan Minggu malam. Masyarakat di Gumi Serombotan antusias menunggu sejak sore agar dapat melihat air mancur menari.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Klungkung, I Wayan Sujana tak membantah air mancur meluber ke halaman. Pihaknya mengaku sudah mengambil langkah dengan mengatur mesin pompa. Karena air yang bergoyang settingnya cukup kencang sehingga diturunkan. “Kami siap menerima masukan dari masyarakat, ini demi kebaikan kita bersama,” ujarnya.
Sujana menambahkan, air mancur menari ini hanya dihidupkan pada Sabtu malam dan Minggu malam untuk hemat biaya. Sebab jika dihidupkan setiap hari selama sebulan diprediksi menghabiskan dana Rp 50 juta. Sehingga disiasati agar biayanya bisa ditekan dengan menghidupkan dua kali dalam seminggu. Diterangkan, pada hari Sabtu dan Minggu malam itu, air mancur hanya dihidupkan dari pukul 19.00 Wita – 20.00 Wita. 7 w
Komentar