Jembrana Belajar Pengembangan Wisata ke Purwakarta
Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Jembrana melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Pemkab Purwakarta, Jawa Barat (Jabar).
NEGARA, NusaBali
Rombongan yang turut mengajak awak media Jembrana, dipimpin Asisten III Sekda Jembrana Nengah Ledang, disambut Pj Sekda Purwakarta, Yus Permana, bersama Plt Kadis Kominfo Purwakarta, Siti Ida Hamidah, serta Kabid Informasi Komunikasi Publik pada Dinas Kominfo Purwakarta, Hendra Fadli, bersama jajaran di ruang pertemuan Kantor Bupati Purwakarta, Jumat (8/2).
Kunker ke Kota Seribu Taman" yang terkenal akan wisata taman air mancur Sri Baduga ini juga dalam rangka peningkatan kapabilitas aparatur penyelenggara tugas pemerintahan di bagian kehumasan. Termasuk mendapatkan informasi tentang penerapan kerjasama Pemkab Purwakarta dengan media massa. "Selain itu, kami ingin mendapat informasi lebih kaitan dengan pengembangan wisata di Purwakarta. Saat ini Jembrana juga tengah getol melakukan sejumlah penataan mengembangkan potensi wisatanya," kata Nengah Ledang, didampingi Kabag Humas dan Protokol Setda Jembrana I Komang Suparta.
Dalam penggalian informasi kaitan dengan pengembangan wisata di Purwakarta, itu juga diajak Kepala Seksi Pemasaran dan Pengembangan Ekonomi Kreatif pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana, I Komang Sujana. Di samping bertukar informasi, Nengah Ledang juga berharap kunker ini akan memberi dampak positif antara Pemkab Jembrana bersama Pemkab Purwakarta untuk terus menjaga hubungan kerja sama dalam berbagai hal, kaitan pelaksanaan pemerintahan.
Pj Sekda Purwakarta Yus Permana, mengatakan, Purwakarta merupakan kabupaten terkecil kedua dari 18 kabupaten se-Jabar, dan hanya mempunyai APBD Rp 2,1 Triliun. Selain kecil Purwakarta dulunya dikenal dengan sebutan 'kota pensiun', karena hanya sebagai lintasan sejumlah kabupaten/kota besar. Namun perekonomiannya semakin menggeliat seiring gencarnya pembangunan yang dilaksanakan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi (periode 2008-2013 dan 2013-2018), dan kembali dilanjut Bupati saat ini, Anne Ratna Mustika, yang juga istri dari Dedi Mulyadi.
Menurut Yus Permana, Purwakarta tengah mengembangkan berbagai macam objek wisata. Baik itu yang merupakan buatan, wisata alam, wisata religi, dan lainnya. Dari sejumlah objek wisata, salah satu yang paling terkenal adalah Taman Air Mancur Sri Baduga. Taman air mancur yang hanya dinyalakan setiap Sabtu malam atau malam minggu, itu bisa menarik kunjungan sebanyak 15.000 wisatawan. Bahkan, saat dinyalakaan saat malam pergantian tahun baru 2019 beberapa waktu lalu, kunjung wisatawan menembus 60.000 orang.
"Sri Baduga adalah ikon kota kami karena salah satu yg terbesar di Asia Tenggara dan keunikannya tidak bisa ditemukan di kota lainnya di Indonesia. Sampai saat ini, untuk menyaksikan tarian air mancur Sri Baduga juga masih digratiskan. Perda retribusinya masih disusun. Nanti kalau sudah ada pungutan retribusi, walau kunjungan nanti hanya setengahnya, nanti masih tetap menguntungkan," ujarnya.
Keberadaan Sri baduga kini juga banyak merangsang masyarakat untuk mengembangkan sejumlah potensi destinasi wisata baru.Ekonomi masyarakat lokal sekitar juga bisa ikut terdongkrak. Promosi juga tak kalah penting dengan dukungan media. Selain itu ada program tukang ojek pariwisata yang mendukung wisatawan menjelajahi keseluruh obyek wisata di Purwakarta. "Kami juga ada membuat aplikasi uang bisa diakses melalui smartphone, 'Sampurasun Pariwisata Purwakarta untuk mendukung promosi wisata . Bahkan aplikasi ini mendapat juara satu aplikasi promosi pariwisata tingkat Nasional," ucapnya. *ode
Rombongan yang turut mengajak awak media Jembrana, dipimpin Asisten III Sekda Jembrana Nengah Ledang, disambut Pj Sekda Purwakarta, Yus Permana, bersama Plt Kadis Kominfo Purwakarta, Siti Ida Hamidah, serta Kabid Informasi Komunikasi Publik pada Dinas Kominfo Purwakarta, Hendra Fadli, bersama jajaran di ruang pertemuan Kantor Bupati Purwakarta, Jumat (8/2).
Kunker ke Kota Seribu Taman" yang terkenal akan wisata taman air mancur Sri Baduga ini juga dalam rangka peningkatan kapabilitas aparatur penyelenggara tugas pemerintahan di bagian kehumasan. Termasuk mendapatkan informasi tentang penerapan kerjasama Pemkab Purwakarta dengan media massa. "Selain itu, kami ingin mendapat informasi lebih kaitan dengan pengembangan wisata di Purwakarta. Saat ini Jembrana juga tengah getol melakukan sejumlah penataan mengembangkan potensi wisatanya," kata Nengah Ledang, didampingi Kabag Humas dan Protokol Setda Jembrana I Komang Suparta.
Dalam penggalian informasi kaitan dengan pengembangan wisata di Purwakarta, itu juga diajak Kepala Seksi Pemasaran dan Pengembangan Ekonomi Kreatif pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana, I Komang Sujana. Di samping bertukar informasi, Nengah Ledang juga berharap kunker ini akan memberi dampak positif antara Pemkab Jembrana bersama Pemkab Purwakarta untuk terus menjaga hubungan kerja sama dalam berbagai hal, kaitan pelaksanaan pemerintahan.
Pj Sekda Purwakarta Yus Permana, mengatakan, Purwakarta merupakan kabupaten terkecil kedua dari 18 kabupaten se-Jabar, dan hanya mempunyai APBD Rp 2,1 Triliun. Selain kecil Purwakarta dulunya dikenal dengan sebutan 'kota pensiun', karena hanya sebagai lintasan sejumlah kabupaten/kota besar. Namun perekonomiannya semakin menggeliat seiring gencarnya pembangunan yang dilaksanakan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi (periode 2008-2013 dan 2013-2018), dan kembali dilanjut Bupati saat ini, Anne Ratna Mustika, yang juga istri dari Dedi Mulyadi.
Menurut Yus Permana, Purwakarta tengah mengembangkan berbagai macam objek wisata. Baik itu yang merupakan buatan, wisata alam, wisata religi, dan lainnya. Dari sejumlah objek wisata, salah satu yang paling terkenal adalah Taman Air Mancur Sri Baduga. Taman air mancur yang hanya dinyalakan setiap Sabtu malam atau malam minggu, itu bisa menarik kunjungan sebanyak 15.000 wisatawan. Bahkan, saat dinyalakaan saat malam pergantian tahun baru 2019 beberapa waktu lalu, kunjung wisatawan menembus 60.000 orang.
"Sri Baduga adalah ikon kota kami karena salah satu yg terbesar di Asia Tenggara dan keunikannya tidak bisa ditemukan di kota lainnya di Indonesia. Sampai saat ini, untuk menyaksikan tarian air mancur Sri Baduga juga masih digratiskan. Perda retribusinya masih disusun. Nanti kalau sudah ada pungutan retribusi, walau kunjungan nanti hanya setengahnya, nanti masih tetap menguntungkan," ujarnya.
Keberadaan Sri baduga kini juga banyak merangsang masyarakat untuk mengembangkan sejumlah potensi destinasi wisata baru.Ekonomi masyarakat lokal sekitar juga bisa ikut terdongkrak. Promosi juga tak kalah penting dengan dukungan media. Selain itu ada program tukang ojek pariwisata yang mendukung wisatawan menjelajahi keseluruh obyek wisata di Purwakarta. "Kami juga ada membuat aplikasi uang bisa diakses melalui smartphone, 'Sampurasun Pariwisata Purwakarta untuk mendukung promosi wisata . Bahkan aplikasi ini mendapat juara satu aplikasi promosi pariwisata tingkat Nasional," ucapnya. *ode
1
Komentar