Bos Tekstil Dimutilasi, Rekan Bisnis Diamankan
Korban hendak ambil uang hasil bisnis sebesar Rp 2 Miliar
BANDUNG, NusaBali
Bos tekstil asal Kabupaten Bandung Nuryanto dan teman wanitanya Ai Munawaroh diduga menjadi korban mutilasi di Malaysia. Polisi Malaysia dikabarkan telah mengamankan dua orang terkait kasus mutilasi tersebut. Kedua orang itu merupakan rekan bisnis Nuryanto di Malaysia.
Kabar itu disampaikan pengacara Nuryanto, Hermawan. Kedua orang tersebut M Iqbal alias Jimy dan M Abbas. Menurut Hermawan, pihaknya mendapat informasi langsung dari polisi Malaysia saat menghubungi nomor telepon Jimy.
"Hari Sabtu kemarin, (ponsel) Iqbal sudah tidak aktif. Ternyata sudah diamankan pihak kepolisian. Pas kita telepon, pihak kepolisian sudah mengkonfirmasi ke kita sudah diamankan," ucap Hermawan, Minggu (10/2) seperti dilansir detik.
Berdasarkan keterangan polisi Malaysia, kata Hermawan, Jimy dan Abbas diamankan karena keduanya merupakan orang terakhir yang berkomunikasi dengan Nuryanto sebelum ditemukan tewas dimutilasi. Namun sejauh ini, belum ada penetapan tersangka.
"Patut diduga (pelaku) karena polisi hanya berdasarkan informasi terakhir dia dapat bersama siapa Nuryanto bareng. Tetapi ya belum tentu juga pelaku mereka. Bisa saja dari Indonesia yang dendam karena motif pembunuh mutilasi kan sangat benar-benar direncanakan," tutur Hermawan.
Hermawan menuturkan Jimy dan Abbas merupakan rekanan bisnis. Nuryanto sendiri datang ke Malaysia bersama teman wanitanya bernama Ai Munawaroh bermaksud mengambil uang kepada Jimy.
Menurut Hermawan, sebelum berangkat ke Malaysia pada 17 Januari 2019, Nuryanto menyampaikan uang yang rencananya akan diambil atas hasil bisnisnya itu bila dirupiahkan mencapai Rp 2 M. Akan tetapi, kata Hermawan, saat dikonfirmasi langsung oleh Hermawan kepada Jimy, uang yang dimaksud tak sampai Rp 2 M.
"Kan saya konfirmasi juga ke Jimy, apakah Nuryanto (akan) mengambil uang Rp 2 M. Dia sebut hanya seperempat ringgit, jadi sekitar Rp 800-900 jutaan keterangan Jimy," tutur Hermawan.
Hermawan menambahkan Jimy juga yang sebelumnya membuat laporan atas kehilangan Nuryanto ke kepolisian. Polisi sempat melakukan pencarian hingga akhirnya mendapat kabar penemuan bagian tubuh manusia. Hasil penyelidikan, diduga korban mutilasi tersebut merupakan Nuryanto yang sempat dilaporkan hilang.
"Ada tiga kantor kepolisian Malaysia datang ke hotel dan memastikan adanya orang hilang. Karena diketahui ada dua sosok mayat yang ditemukan. Dari situ dicocokan dengan CCTV hotel dan baju yang diketemukan, ternyata ada kecocokan (Nuryanto)," katanya.
Untuk memastikan apakah jasad mutilasi itu merupakan Nuryanto, pihak keluarga sudah melakukan tes DNA. Hermawan mengatakan adik Nuryanto sudah berangkat ke Malaysia 4 Februari lalu untuk tes DNA.
Menurut Hermawan, dari sejumlah bukti petunjuk keluarga menduga kuat jenazah mutilasi yang ditemukan di Sungai Buloh, Selangor, adalah Nuryanto.
"Kalau dari ciri-ciri pihak keluarga yang dikonfirmasi sama adik dan temannya ,sabuk yang dia pakai itu sesuai. Itu Nuryanto, celana dalam yang dipakai sama juga yang dikirimkan istrinya. Dari Bandung dikirimkan fotonya, ternyata sesuai," tuturnya, Sabtu (9/2).
Selain itu, kata dia, telepon genggam yang ditemukan di lokasi temuan mayat juga diduga kuat milik Nuryanto. "Baju yang dia pakai ketika keluar hotel (CCTV) dan ditemukannya mayat itu, ada kesamaan," tambah Hermawan. *
Bos tekstil asal Kabupaten Bandung Nuryanto dan teman wanitanya Ai Munawaroh diduga menjadi korban mutilasi di Malaysia. Polisi Malaysia dikabarkan telah mengamankan dua orang terkait kasus mutilasi tersebut. Kedua orang itu merupakan rekan bisnis Nuryanto di Malaysia.
Kabar itu disampaikan pengacara Nuryanto, Hermawan. Kedua orang tersebut M Iqbal alias Jimy dan M Abbas. Menurut Hermawan, pihaknya mendapat informasi langsung dari polisi Malaysia saat menghubungi nomor telepon Jimy.
"Hari Sabtu kemarin, (ponsel) Iqbal sudah tidak aktif. Ternyata sudah diamankan pihak kepolisian. Pas kita telepon, pihak kepolisian sudah mengkonfirmasi ke kita sudah diamankan," ucap Hermawan, Minggu (10/2) seperti dilansir detik.
Berdasarkan keterangan polisi Malaysia, kata Hermawan, Jimy dan Abbas diamankan karena keduanya merupakan orang terakhir yang berkomunikasi dengan Nuryanto sebelum ditemukan tewas dimutilasi. Namun sejauh ini, belum ada penetapan tersangka.
"Patut diduga (pelaku) karena polisi hanya berdasarkan informasi terakhir dia dapat bersama siapa Nuryanto bareng. Tetapi ya belum tentu juga pelaku mereka. Bisa saja dari Indonesia yang dendam karena motif pembunuh mutilasi kan sangat benar-benar direncanakan," tutur Hermawan.
Hermawan menuturkan Jimy dan Abbas merupakan rekanan bisnis. Nuryanto sendiri datang ke Malaysia bersama teman wanitanya bernama Ai Munawaroh bermaksud mengambil uang kepada Jimy.
Menurut Hermawan, sebelum berangkat ke Malaysia pada 17 Januari 2019, Nuryanto menyampaikan uang yang rencananya akan diambil atas hasil bisnisnya itu bila dirupiahkan mencapai Rp 2 M. Akan tetapi, kata Hermawan, saat dikonfirmasi langsung oleh Hermawan kepada Jimy, uang yang dimaksud tak sampai Rp 2 M.
"Kan saya konfirmasi juga ke Jimy, apakah Nuryanto (akan) mengambil uang Rp 2 M. Dia sebut hanya seperempat ringgit, jadi sekitar Rp 800-900 jutaan keterangan Jimy," tutur Hermawan.
Hermawan menambahkan Jimy juga yang sebelumnya membuat laporan atas kehilangan Nuryanto ke kepolisian. Polisi sempat melakukan pencarian hingga akhirnya mendapat kabar penemuan bagian tubuh manusia. Hasil penyelidikan, diduga korban mutilasi tersebut merupakan Nuryanto yang sempat dilaporkan hilang.
"Ada tiga kantor kepolisian Malaysia datang ke hotel dan memastikan adanya orang hilang. Karena diketahui ada dua sosok mayat yang ditemukan. Dari situ dicocokan dengan CCTV hotel dan baju yang diketemukan, ternyata ada kecocokan (Nuryanto)," katanya.
Untuk memastikan apakah jasad mutilasi itu merupakan Nuryanto, pihak keluarga sudah melakukan tes DNA. Hermawan mengatakan adik Nuryanto sudah berangkat ke Malaysia 4 Februari lalu untuk tes DNA.
Menurut Hermawan, dari sejumlah bukti petunjuk keluarga menduga kuat jenazah mutilasi yang ditemukan di Sungai Buloh, Selangor, adalah Nuryanto.
"Kalau dari ciri-ciri pihak keluarga yang dikonfirmasi sama adik dan temannya ,sabuk yang dia pakai itu sesuai. Itu Nuryanto, celana dalam yang dipakai sama juga yang dikirimkan istrinya. Dari Bandung dikirimkan fotonya, ternyata sesuai," tuturnya, Sabtu (9/2).
Selain itu, kata dia, telepon genggam yang ditemukan di lokasi temuan mayat juga diduga kuat milik Nuryanto. "Baju yang dia pakai ketika keluar hotel (CCTV) dan ditemukannya mayat itu, ada kesamaan," tambah Hermawan. *
Komentar