AMB Siap Digelar, Ada Red Carpet untuk Menyatukan Para Musisi
Ajang apresiasi untuk karya musik musisi Bali, Anugerah Musik Bali (AMB) 2019 semakin dekat.
DENPASAR, NusaBali
Berbagai persiapan telah dilakukan untuk malam puncak yang akan digelar di Taman Budaya Bali (Art Center), Denpasar, Senin (18/2) mendatang. Layaknya ajang penghargaan musik bergengsi dan terkemuka, dalam ajang Anugerah Musik Bali nanti juga akan disiapkan sesi red carpet sebelum acara penganugerahan dimulai.
Gede Bagus Perdana Putra, salah satu anggota komite Anugerah Musik Bali menjelaskan, sesi red carpet bertujuan untuk menjadi wadah silahturahmi antar musisi, baik musisi berbahasa Bali maupun non bahasa Bali. “Red carpet sebelum menuju acara ini adalah semacam ajang berbaur bagi para undangan khususnya insan musik di Bali, baik dari penyanyi lagu berbahasa Bali maupun non bahasa Bali. Space waktunya 1-1,5 jam agar musisi bisa saling ngobrol,” ujarnya saat jumpa pers dengan awak media di Denpasar, Minggu (10/2).
Lebih lanjut jebolan ajang pencarian bakat X Factor Indonesia itu menambahkan, undangan telah disebar. Beberapa pihak yang diundang diantaranya para nominator, yang terdiri dari 96 nominator dari 19 kategori. Selain itu, mereka juga mengundang musisi lainnya, baik musisi senior maupun junior dari berbagai genre. Termasuk juga pengamat musik, sound engineering, media, dan penikmat musik. “Kami juga audensi ke Pemprov, Pemkot, Bekraf, yang komit mendukung kegiatan ini. Untuk mencari sponsor, kami pun cukup struggle di awal agar acara ini bisa terselenggara,” ucapnya.
Malam puncak acara Anugerah Musik Bali 2019 digelar bukan hanya seremonial penyerahan piala yang didesain khusus, tetapi juga menjadi ajang temu kangen sekaligus ramah tamah dan silaturahmi. “Selain musisi, kami juga melibatkan Youtuber atau public figure seperti Puja Astawa, Ary Kakul, yang mana kami ingin sesama pekerja di industri kreatif di Bali harus saling mendukung. Mereka akan dilibatkan dalam pembacaan kategori dan nominator,” ungkapnya.
Selain penyerahan trophy Anugerah Musik Bali juga akan ada sejumlah penampilan dari musisi Bali di antaranya penyanyi betia Nadia Nevita, duo Alien Child, band indie Gtow, juga D'Go Vaspa.
Menurut anggota komite lainnya, Made Adnyana, kehadiran para musisi dan penikmat musik juga tak hanya untuk menyaksikan keberhasilan rekan-rekan yang sudah menghasilkan karya selama setahun terakhir. Namun juga diharapkan terinspirasi, terdorong untuk berkarya lagi, dengan warna yang berbeda-beda sehingga blantika musik Bali jadi semakin berwarna. Selain itu, pihaknya juga ingin menghilangkan sekat lagu berbahahasa Bali dan indie. “Kami ingin musisi di Bali semakin produktif setelah ini dan menghasilkan karya-karya terbaiknya. Beberapa musisi saya lihat ada yang tiba-tiba semangat berkarya. Tapi tujuan utamanya bukan perkara bisa masuk jadi nominator atau tidak, tapi bagaimana berkarya yang terbaik,” katanya.
Hal senada disampaikan pula oleh anggota komite Wibi Nugraha. Ajang Anugerah Musik Bali ini bertujuan untuk merangsang musisi Bali agar tetap produktif dan munculnya diversifikasi. “Tujuan ajang ini tentu untuk merangsang semangat berkarya dengan karya produksi yang lebih baik lagi. Merangsang produktif dan difersifikasi, agar musik gak gitu-gitu aja. Bisa dibuat kreatif dan berbeda,” tandasnya.
Ajang Anugerah Musik Bali berawal dari ide lima orang anggota komite Anugerah Musik Bali yakni Gede Bagus, Made Adnyana, Dani Chaniago, Wibi Nugraha, dan Putera Mahardika. Anugerah Musik Bali yang baru pertama kali digelar tahun ini merangkum 19 kategori penghargaan untuk lagu berbahasa Bali dan non bahasa Bali.
Para unggulan atau nominator disaring atau diseleksi dari ratusan lagu yang beredar dalam kurun waktu setahun terakhir, periode 1 Desember 2017 hingga 30 November 2018. Lagu yang diseleksi oleh komite tak hanya dalam format album, namun juga single yang sudah memiliki video klip atau sekurangnya video lirik. Melalui berbagai pertimbangan, dengan sejumlah parameter penilaian, terpilih sejumlah nominator yang bersaing cukup ketat untuk mendapatkan predikat terbaik maupun terfavorit. *ind
Berbagai persiapan telah dilakukan untuk malam puncak yang akan digelar di Taman Budaya Bali (Art Center), Denpasar, Senin (18/2) mendatang. Layaknya ajang penghargaan musik bergengsi dan terkemuka, dalam ajang Anugerah Musik Bali nanti juga akan disiapkan sesi red carpet sebelum acara penganugerahan dimulai.
Gede Bagus Perdana Putra, salah satu anggota komite Anugerah Musik Bali menjelaskan, sesi red carpet bertujuan untuk menjadi wadah silahturahmi antar musisi, baik musisi berbahasa Bali maupun non bahasa Bali. “Red carpet sebelum menuju acara ini adalah semacam ajang berbaur bagi para undangan khususnya insan musik di Bali, baik dari penyanyi lagu berbahasa Bali maupun non bahasa Bali. Space waktunya 1-1,5 jam agar musisi bisa saling ngobrol,” ujarnya saat jumpa pers dengan awak media di Denpasar, Minggu (10/2).
Lebih lanjut jebolan ajang pencarian bakat X Factor Indonesia itu menambahkan, undangan telah disebar. Beberapa pihak yang diundang diantaranya para nominator, yang terdiri dari 96 nominator dari 19 kategori. Selain itu, mereka juga mengundang musisi lainnya, baik musisi senior maupun junior dari berbagai genre. Termasuk juga pengamat musik, sound engineering, media, dan penikmat musik. “Kami juga audensi ke Pemprov, Pemkot, Bekraf, yang komit mendukung kegiatan ini. Untuk mencari sponsor, kami pun cukup struggle di awal agar acara ini bisa terselenggara,” ucapnya.
Malam puncak acara Anugerah Musik Bali 2019 digelar bukan hanya seremonial penyerahan piala yang didesain khusus, tetapi juga menjadi ajang temu kangen sekaligus ramah tamah dan silaturahmi. “Selain musisi, kami juga melibatkan Youtuber atau public figure seperti Puja Astawa, Ary Kakul, yang mana kami ingin sesama pekerja di industri kreatif di Bali harus saling mendukung. Mereka akan dilibatkan dalam pembacaan kategori dan nominator,” ungkapnya.
Selain penyerahan trophy Anugerah Musik Bali juga akan ada sejumlah penampilan dari musisi Bali di antaranya penyanyi betia Nadia Nevita, duo Alien Child, band indie Gtow, juga D'Go Vaspa.
Menurut anggota komite lainnya, Made Adnyana, kehadiran para musisi dan penikmat musik juga tak hanya untuk menyaksikan keberhasilan rekan-rekan yang sudah menghasilkan karya selama setahun terakhir. Namun juga diharapkan terinspirasi, terdorong untuk berkarya lagi, dengan warna yang berbeda-beda sehingga blantika musik Bali jadi semakin berwarna. Selain itu, pihaknya juga ingin menghilangkan sekat lagu berbahahasa Bali dan indie. “Kami ingin musisi di Bali semakin produktif setelah ini dan menghasilkan karya-karya terbaiknya. Beberapa musisi saya lihat ada yang tiba-tiba semangat berkarya. Tapi tujuan utamanya bukan perkara bisa masuk jadi nominator atau tidak, tapi bagaimana berkarya yang terbaik,” katanya.
Hal senada disampaikan pula oleh anggota komite Wibi Nugraha. Ajang Anugerah Musik Bali ini bertujuan untuk merangsang musisi Bali agar tetap produktif dan munculnya diversifikasi. “Tujuan ajang ini tentu untuk merangsang semangat berkarya dengan karya produksi yang lebih baik lagi. Merangsang produktif dan difersifikasi, agar musik gak gitu-gitu aja. Bisa dibuat kreatif dan berbeda,” tandasnya.
Ajang Anugerah Musik Bali berawal dari ide lima orang anggota komite Anugerah Musik Bali yakni Gede Bagus, Made Adnyana, Dani Chaniago, Wibi Nugraha, dan Putera Mahardika. Anugerah Musik Bali yang baru pertama kali digelar tahun ini merangkum 19 kategori penghargaan untuk lagu berbahasa Bali dan non bahasa Bali.
Para unggulan atau nominator disaring atau diseleksi dari ratusan lagu yang beredar dalam kurun waktu setahun terakhir, periode 1 Desember 2017 hingga 30 November 2018. Lagu yang diseleksi oleh komite tak hanya dalam format album, namun juga single yang sudah memiliki video klip atau sekurangnya video lirik. Melalui berbagai pertimbangan, dengan sejumlah parameter penilaian, terpilih sejumlah nominator yang bersaing cukup ketat untuk mendapatkan predikat terbaik maupun terfavorit. *ind
1
Komentar