Warga Bukian Keluhkan Limbah Babi
Terkait bau kotoran, karena cuaca ektrem, khususnya angin yang menyebarkan bau.
GIANYAR, NusaBali
Warga Banjar Subilang, Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Gianyar, mengeluhkan bau menyengat limbah kotoran peternakan babi di banjar setempat. Warga melalui prajuru adat dan Dusun Subilang bersurat ke Camat Payangan, terkait bau limbah itu.
Guna menyikapi persoalan itu, pihak terkait di Payangan menggelar mediasi di Kantor Camat Payangan, Senin (11/2).
Kapala Dusun Subilang I Ketut Prawira mengatakan, keluhan warganya tersebut pernah dibahas secara kekeluargaan dengan pemilik peternakan. Apa yang disarankan dalam mediasi itu sudah dilaksanakan oleh pemilik ternak. "Sekarang permasalahan ini kembali muncul didasari adanya miskomunikasi antara pemilik peternakan dengan tetangga sekitar, " katanya.
Pemilik peternakan Romyo Alponso yang hadir pada mediasi itu menuturkan, dirinya mendirikan peternakan babi sejak tahun 2011, diawali hanya 2 ekor induk babi. Usahanya di atas lahan 5,6 are itu pun terus berkembang, sekarang babinya 60 ekor. Usahanya melibatkan tenaga kerja lokal bergaji sesuai UMR (upah minimum regional). Terkait limbah peternakan babi, Romyo mengaku sudah membuat bak penampungan limbah. Limbah sudah diolah jadi pupuk organik dicampur kotoran babi dan pupuk urea. Terkait bau kotoran, karena cuaca ektrem, khususnya angin yang menyebarkan bau dan air hujan yang dapat menghanyutkan limbah keluar dari bak penampungan. "Untuk mengatasi bau, saya berjanji akan berusaha mencari jalan keluarnya dalam waktu dua bulan, sedangkan untuk pembangunan tembok penyengkernya akan dikerjakan dalam waktu dua minggu, " tegasnya
Kasi Trantib Kecamatan Payangan I Ketut Sudiana mengatakan, terkait laporan prajuru di Subilang itu, pihaknya sudah mengecek ke lokasi. Ia mendapati sejumlah warga keberatan dengan bau dan limbah dari kotoran babi di peternakan tersebut. "Kami mengharapkan kedua belah pihak pada pertemuan ini dapat menyelesaikan permasalahan dengan cara kekeluargaan untuk mencari win-win solution, " katanya.
Kapolsek Payangan AKP I Gede Sudyatmaja, SH MH mengharapkan kepada Dinas Peternakan dapat melakukan cros cek kembali terhadap peternakan babi tersebut. Demikian pula pemilik peternakan babi diminta untuk berkordinasi dengan dinas peternakan tentang persyaratan apa yang harus dipenuhi. "Adakan pula komunikasi dengan warga masyarakat sekitarnya, usaha tanpa dukungan dari masyarakat tidak ada gunanya, sehingga kedepan terjalin hubungan yang harmonis dengan warga masyarakat sekitar," katanya. *nvi
Warga Banjar Subilang, Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Gianyar, mengeluhkan bau menyengat limbah kotoran peternakan babi di banjar setempat. Warga melalui prajuru adat dan Dusun Subilang bersurat ke Camat Payangan, terkait bau limbah itu.
Guna menyikapi persoalan itu, pihak terkait di Payangan menggelar mediasi di Kantor Camat Payangan, Senin (11/2).
Kapala Dusun Subilang I Ketut Prawira mengatakan, keluhan warganya tersebut pernah dibahas secara kekeluargaan dengan pemilik peternakan. Apa yang disarankan dalam mediasi itu sudah dilaksanakan oleh pemilik ternak. "Sekarang permasalahan ini kembali muncul didasari adanya miskomunikasi antara pemilik peternakan dengan tetangga sekitar, " katanya.
Pemilik peternakan Romyo Alponso yang hadir pada mediasi itu menuturkan, dirinya mendirikan peternakan babi sejak tahun 2011, diawali hanya 2 ekor induk babi. Usahanya di atas lahan 5,6 are itu pun terus berkembang, sekarang babinya 60 ekor. Usahanya melibatkan tenaga kerja lokal bergaji sesuai UMR (upah minimum regional). Terkait limbah peternakan babi, Romyo mengaku sudah membuat bak penampungan limbah. Limbah sudah diolah jadi pupuk organik dicampur kotoran babi dan pupuk urea. Terkait bau kotoran, karena cuaca ektrem, khususnya angin yang menyebarkan bau dan air hujan yang dapat menghanyutkan limbah keluar dari bak penampungan. "Untuk mengatasi bau, saya berjanji akan berusaha mencari jalan keluarnya dalam waktu dua bulan, sedangkan untuk pembangunan tembok penyengkernya akan dikerjakan dalam waktu dua minggu, " tegasnya
Kasi Trantib Kecamatan Payangan I Ketut Sudiana mengatakan, terkait laporan prajuru di Subilang itu, pihaknya sudah mengecek ke lokasi. Ia mendapati sejumlah warga keberatan dengan bau dan limbah dari kotoran babi di peternakan tersebut. "Kami mengharapkan kedua belah pihak pada pertemuan ini dapat menyelesaikan permasalahan dengan cara kekeluargaan untuk mencari win-win solution, " katanya.
Kapolsek Payangan AKP I Gede Sudyatmaja, SH MH mengharapkan kepada Dinas Peternakan dapat melakukan cros cek kembali terhadap peternakan babi tersebut. Demikian pula pemilik peternakan babi diminta untuk berkordinasi dengan dinas peternakan tentang persyaratan apa yang harus dipenuhi. "Adakan pula komunikasi dengan warga masyarakat sekitarnya, usaha tanpa dukungan dari masyarakat tidak ada gunanya, sehingga kedepan terjalin hubungan yang harmonis dengan warga masyarakat sekitar," katanya. *nvi
1
Komentar