Saluran Irigasi Tertimbun Longsor, Air Meluber ke Jalan
Jaringan irigasi di Subak Lumbuan, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli, rusak akibat tertimbun longsor.
BANGLI, NusaBali
Akibat jaringan irigasi rusak, air tidak mengaliri subak namun terbuang ke gorong-gorong bahkan air meluber ke jalan menuju Dusun Serai, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli. Disisi lain, air yang meluber ke jalan membuat bahu jalan jebol.
Kasi Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Bangli, Ida Bagus Nyoman Adnyana mengatakan, tebing yang longsor terjadi Sabtu (9/2) lalu. Material tebing menutup saluran irigasi Subak Lumbuan. Karena tertutup material longsor mengakibatkan air tumpah ruah ke jurang yang posisinya ada di bawahnya. “Sejatinya air yang jatuh ke jurang tersebut bisa dialirkan melalui gorong-gorong namun karena gorong- gorong tersumbat akhirnya air tumpah ruah ke jalan. Akhirnya menyebabkan bahu jalan jebol,” ungkapnya, Senin (11/2).
Petugas PU Bangli pun sudah sempat turun untuk melakukan pengecekan. “Kejadian ini merupakan kejadian kedua kalinya, daerah irigasi Lumbuan tertimbun longsor,” sebutnya. Kemudian untuk kejadian sebelumnya, sudah dilakukan pembersihan, bahkan untuk mengalirkan air disiasati dengan pemasangan pipa. Namun pipa tersebut kini rusak akibat longsor.
Ditanya soal upaya penanggulangan, IB Adnyana menyebutkan hanya bisa dilakukan dengan cara memasang pipa. Pemasangan pipa sifatnya darurat, sedangkan untuk jangka panjangan harus dibuat terowongan. “Memang rencananya dibangun terowongan di sebelah utara titik longsor saat ini. Untuk terowongan tersebut direncanakan dibangun tahun ini,” ujarnya.
Dilain sisi, lokasi jalan jebol sudah dipasangan tanda berupa penempatan drum, antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Jalur tersebut hingga kini masih tertutup air irigasi. *es
Kasi Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Bangli, Ida Bagus Nyoman Adnyana mengatakan, tebing yang longsor terjadi Sabtu (9/2) lalu. Material tebing menutup saluran irigasi Subak Lumbuan. Karena tertutup material longsor mengakibatkan air tumpah ruah ke jurang yang posisinya ada di bawahnya. “Sejatinya air yang jatuh ke jurang tersebut bisa dialirkan melalui gorong-gorong namun karena gorong- gorong tersumbat akhirnya air tumpah ruah ke jalan. Akhirnya menyebabkan bahu jalan jebol,” ungkapnya, Senin (11/2).
Petugas PU Bangli pun sudah sempat turun untuk melakukan pengecekan. “Kejadian ini merupakan kejadian kedua kalinya, daerah irigasi Lumbuan tertimbun longsor,” sebutnya. Kemudian untuk kejadian sebelumnya, sudah dilakukan pembersihan, bahkan untuk mengalirkan air disiasati dengan pemasangan pipa. Namun pipa tersebut kini rusak akibat longsor.
Ditanya soal upaya penanggulangan, IB Adnyana menyebutkan hanya bisa dilakukan dengan cara memasang pipa. Pemasangan pipa sifatnya darurat, sedangkan untuk jangka panjangan harus dibuat terowongan. “Memang rencananya dibangun terowongan di sebelah utara titik longsor saat ini. Untuk terowongan tersebut direncanakan dibangun tahun ini,” ujarnya.
Dilain sisi, lokasi jalan jebol sudah dipasangan tanda berupa penempatan drum, antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Jalur tersebut hingga kini masih tertutup air irigasi. *es
Komentar