Out of Control, Siswi Kakak-Adik Jatuh ke Jurang Sedalam 5 Meter
Pasca dievakuasi dari jurang, sang kakak Ni Nengah Sumayanti dilarikan warga ke Puskesmas Abang II, sementara adiknya, Ni Wayan Widiantari dibawa ke RSUD Karangasem
Kecelakaan Tunggal di Jurang Banjar Lebah, Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem
AMLAPURA, NusaBali
Dua siswi kakak adik dari SMPN 4 Abang, Karangasem, Ni Nengah Sumayanti, 15 (Kelas IX) dan Ni Wayan Widiantari, 13 (Kelas VII), jatuh ke jurang sedalam 5 meter saat berangkat ke sekolah dengan naik motor berboncengan, Selasa (12/2) pagi pukul 06.30 Wita. Beruntung, keduanya selamat dari maut dalam kondisi terluka akibat musibah jatuh ke jurang di kawasan Banjar Lebah, Desa Datah, Kecamatan Abang tersebut.
Saat musibah terjadi kemarin pagi, kakak adik Ni Nengah Sumayanti dan Ni Wayan Widiantari naik motor Yamaha Jupiter DK 3967 ABF berboncengan, dalam perjalanan ke sekolah dari rumahnya di Banjar Lebah, Desa Datah. Keduanya tanpa mengenakan helm, melaju ke arah selatan menuju SMPN 4 Abang yang juga berlokasi di Banjar Lebah, Desa Datah.
Mereka baru menempuh perjalanan sekitar 500 meter dari rmahnya ketika motor Jupiter yang dikendarai Nengah Sumayanti tiba-tiba menabrak batu di sisi kiri jalan. Habis menabrah batu, motor korban oleng ke kanan, kemudian melaju tanpa terkendali hingga akhirnya terjun ke jurang sedalam 5 meter.
Sebelum nyemplung ke jurang, motor korban sempat menyeruduk senderan jalan, sehingga dua siswi kakak adik ini terpental dan kepalanya berbenturan dengan batang ketela pohon. Beruntung, kedua korban selamat dari maut.
Sang kakak, Ni Nengah Sumayanti, mengalami luka gores di bagian kening dan pipi. Sis-wi berusia 15 tahun ini kemudian dilarikan seorang warga, I Kadek Joni, ke Puskesmas Abang II di Banjar Buayang, Desa Culik, Kecamatan Abang untuk mendapatkan perawatan. Nengah Sumayanti harus mendapatkan 3 jaritan atas luka di pipinya.
Sedangkan adiknya, Ni Wayan Widiantari, mengalami luka di bagian kepala. Bahkan, kelopak kepalanya sampai terkelupas sepanjang 13 cm dari kening ke belakang. Siswi SMP berusia 13 tahun ini pun dilarikan ke RSUD Karangasem di Amlapura untuk menjalani perawatan intensif. Saat dievakuasi, korban Wayan Widiantari dan kakaknya, Nengah Sumayanti, dalam kondisi sadar.
Nengah Sumayanti dan Wayan Widiantari merupakan anak ketiga dan keempat dari enam bersaudara keluarga pasangan I Nyoman Teman dan Ni Luh Siti. Kedua orangtua korban kemarin ikut menunggui Wayan Widiantari di RSUD Karangasem.
Menurut ibunda korban, Ni Luh Siti, kedua anaknya berangkat ke sekolah naik motor berboncengan. Mereka tidak mengenakan helem, karena jarak sekolah dari rumahnya tidak terlalu jauh. "Saya tidak sempat mengantar mereka ke sekolah, karena mau kerja. Saya terkejut dapat kabarkan kedua anak saya nyemplung ke jurang,” tutur Luh Siti di RSUD Karangasem, Selasa kemarin.
Sedangkan korban Wayan Widiantari mengaku tidak ingat persis bagaimana kejadiannya, tiba-tiba motor yang ditunggangi berboincengan dengan sang kakak sudah jatuh ke jurang. "Kami jatuh ke jurang saat perjalanan ke sekolah. Saya tidak ingat bagaimana jatuhnya, hanya sempat merasakan motor melaju oleng," tutur Widiantari saat ditemui NusaBali di RSUD Amlapura.
Menurut Widiantari, selama ini dia sering berangkat ke sekolah boncengan dengan kakaknya, Nengah Sumayanti. Hanya saja, mereka tak pernah pakai helm. "Rata-rata siswa mengendarai motor ke sekolah tanpa helm, termasuk saya," papar Widiantari.
Sementara itu, bangkai motor Jupiter DK 3967 ABF yang ditunggangi kedua korban kakak adik dudah dievakuasi warga bersama petugas Polsek Abang daru dasar jurang, Selasa kemarin. Kapolsek Abang, AKP I Nyoman Wiranata, juga ikut terjun ke lokasi TKP. “Ini kecelakaan tunggal yang terjadi akibat out of control,” ujar AKP Wiranata. *k16
AMLAPURA, NusaBali
Dua siswi kakak adik dari SMPN 4 Abang, Karangasem, Ni Nengah Sumayanti, 15 (Kelas IX) dan Ni Wayan Widiantari, 13 (Kelas VII), jatuh ke jurang sedalam 5 meter saat berangkat ke sekolah dengan naik motor berboncengan, Selasa (12/2) pagi pukul 06.30 Wita. Beruntung, keduanya selamat dari maut dalam kondisi terluka akibat musibah jatuh ke jurang di kawasan Banjar Lebah, Desa Datah, Kecamatan Abang tersebut.
Saat musibah terjadi kemarin pagi, kakak adik Ni Nengah Sumayanti dan Ni Wayan Widiantari naik motor Yamaha Jupiter DK 3967 ABF berboncengan, dalam perjalanan ke sekolah dari rumahnya di Banjar Lebah, Desa Datah. Keduanya tanpa mengenakan helm, melaju ke arah selatan menuju SMPN 4 Abang yang juga berlokasi di Banjar Lebah, Desa Datah.
Mereka baru menempuh perjalanan sekitar 500 meter dari rmahnya ketika motor Jupiter yang dikendarai Nengah Sumayanti tiba-tiba menabrak batu di sisi kiri jalan. Habis menabrah batu, motor korban oleng ke kanan, kemudian melaju tanpa terkendali hingga akhirnya terjun ke jurang sedalam 5 meter.
Sebelum nyemplung ke jurang, motor korban sempat menyeruduk senderan jalan, sehingga dua siswi kakak adik ini terpental dan kepalanya berbenturan dengan batang ketela pohon. Beruntung, kedua korban selamat dari maut.
Sang kakak, Ni Nengah Sumayanti, mengalami luka gores di bagian kening dan pipi. Sis-wi berusia 15 tahun ini kemudian dilarikan seorang warga, I Kadek Joni, ke Puskesmas Abang II di Banjar Buayang, Desa Culik, Kecamatan Abang untuk mendapatkan perawatan. Nengah Sumayanti harus mendapatkan 3 jaritan atas luka di pipinya.
Sedangkan adiknya, Ni Wayan Widiantari, mengalami luka di bagian kepala. Bahkan, kelopak kepalanya sampai terkelupas sepanjang 13 cm dari kening ke belakang. Siswi SMP berusia 13 tahun ini pun dilarikan ke RSUD Karangasem di Amlapura untuk menjalani perawatan intensif. Saat dievakuasi, korban Wayan Widiantari dan kakaknya, Nengah Sumayanti, dalam kondisi sadar.
Nengah Sumayanti dan Wayan Widiantari merupakan anak ketiga dan keempat dari enam bersaudara keluarga pasangan I Nyoman Teman dan Ni Luh Siti. Kedua orangtua korban kemarin ikut menunggui Wayan Widiantari di RSUD Karangasem.
Menurut ibunda korban, Ni Luh Siti, kedua anaknya berangkat ke sekolah naik motor berboncengan. Mereka tidak mengenakan helem, karena jarak sekolah dari rumahnya tidak terlalu jauh. "Saya tidak sempat mengantar mereka ke sekolah, karena mau kerja. Saya terkejut dapat kabarkan kedua anak saya nyemplung ke jurang,” tutur Luh Siti di RSUD Karangasem, Selasa kemarin.
Sedangkan korban Wayan Widiantari mengaku tidak ingat persis bagaimana kejadiannya, tiba-tiba motor yang ditunggangi berboincengan dengan sang kakak sudah jatuh ke jurang. "Kami jatuh ke jurang saat perjalanan ke sekolah. Saya tidak ingat bagaimana jatuhnya, hanya sempat merasakan motor melaju oleng," tutur Widiantari saat ditemui NusaBali di RSUD Amlapura.
Menurut Widiantari, selama ini dia sering berangkat ke sekolah boncengan dengan kakaknya, Nengah Sumayanti. Hanya saja, mereka tak pernah pakai helm. "Rata-rata siswa mengendarai motor ke sekolah tanpa helm, termasuk saya," papar Widiantari.
Sementara itu, bangkai motor Jupiter DK 3967 ABF yang ditunggangi kedua korban kakak adik dudah dievakuasi warga bersama petugas Polsek Abang daru dasar jurang, Selasa kemarin. Kapolsek Abang, AKP I Nyoman Wiranata, juga ikut terjun ke lokasi TKP. “Ini kecelakaan tunggal yang terjadi akibat out of control,” ujar AKP Wiranata. *k16
1
Komentar