Populasi Babi di Badung 70.356 Ekor
Populasi babi di Kabupaten Badung terus meningkat seiring dorongan dan support dari Pemkab Badung.
MANGUPURA, NusaBali
Jika pada tahun 2017 ada sebanyak 70.117 ekor babi yang dipelihara oleh peternak di Badung, baik oleh kelompok maupun pribadi, pada tahun 2018 meningkat menjadi 70.356 ekor.
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung memperkirakan peningkatan populasi babi akan terus terjadi pada tahun ini dan tahun-tahun akan mendatang. Sebab, bagi masyarakat Bali, babi lekat kaitannya selain sebagai kuliner tapi juga sebagai sarana upakara. “Secara umum, jumlah populasi babi meningkat, walaupun tidak signifikan peningkatannya,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, Putu Oka Swadiana, Jumat (15/2) kemarin.
Saat ini, terang Swadiana, populasi babi pada tahun 2018 sebanyak 70.356 ekor. Naik tipis sekitar 0,3 persen daripada tahun 2017 yang mencapai 70.117 ekor.
Berdasarkan data tersebut, babi Bali pada 2017 jumlahnya hanya 1.740 ekor, tapi tahun 2018 menjadi 3.082 ekor atau meningkat 77,1 persen. Babi saddleback pada 2017 berjumlah 7. 997 ekor, namun meningkat menjadi 8. 938 ekor pada 2018 atau naik 11,8 persen. Sementara, babi jenis landrace justru menurun dari 60.380 ekor pada 2017 menjadi 58.336 ekor pada 2018 atau turun 3,4 persen.
Swadiana menyatakan, meningkatnya populasi babi ini karena animo masyarakat untuk beternak juga kian meningkat. Beternak babi menjadi tabungan bagi masyarakat. Saat hari raya, khususnya Galungan dan Kuningan yang dirayakan dua kali dalam setahun, babi-babi ini bisa dijual.
“Setidaknya tiap momen Galungan dan Kuningan, ada 2.000 ekor babi yang disembelih. Termasuk pula karena pemeliharaan babi tak begitu sulit dan sangat minim penyakit,” terangnya.
Lebih lanjut Swadiana menyatakan, populasi babi di Badung khususnya, diprediksi akan terus meningkat. Pasalnya, babi memang menjadi salah satu fokus peternakan di Gumi Keris. “Pada tahun ini pertumbuhannya kami prediksi mencapai 5 persen,” ungkapnya. *asa
Jika pada tahun 2017 ada sebanyak 70.117 ekor babi yang dipelihara oleh peternak di Badung, baik oleh kelompok maupun pribadi, pada tahun 2018 meningkat menjadi 70.356 ekor.
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung memperkirakan peningkatan populasi babi akan terus terjadi pada tahun ini dan tahun-tahun akan mendatang. Sebab, bagi masyarakat Bali, babi lekat kaitannya selain sebagai kuliner tapi juga sebagai sarana upakara. “Secara umum, jumlah populasi babi meningkat, walaupun tidak signifikan peningkatannya,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, Putu Oka Swadiana, Jumat (15/2) kemarin.
Saat ini, terang Swadiana, populasi babi pada tahun 2018 sebanyak 70.356 ekor. Naik tipis sekitar 0,3 persen daripada tahun 2017 yang mencapai 70.117 ekor.
Berdasarkan data tersebut, babi Bali pada 2017 jumlahnya hanya 1.740 ekor, tapi tahun 2018 menjadi 3.082 ekor atau meningkat 77,1 persen. Babi saddleback pada 2017 berjumlah 7. 997 ekor, namun meningkat menjadi 8. 938 ekor pada 2018 atau naik 11,8 persen. Sementara, babi jenis landrace justru menurun dari 60.380 ekor pada 2017 menjadi 58.336 ekor pada 2018 atau turun 3,4 persen.
Swadiana menyatakan, meningkatnya populasi babi ini karena animo masyarakat untuk beternak juga kian meningkat. Beternak babi menjadi tabungan bagi masyarakat. Saat hari raya, khususnya Galungan dan Kuningan yang dirayakan dua kali dalam setahun, babi-babi ini bisa dijual.
“Setidaknya tiap momen Galungan dan Kuningan, ada 2.000 ekor babi yang disembelih. Termasuk pula karena pemeliharaan babi tak begitu sulit dan sangat minim penyakit,” terangnya.
Lebih lanjut Swadiana menyatakan, populasi babi di Badung khususnya, diprediksi akan terus meningkat. Pasalnya, babi memang menjadi salah satu fokus peternakan di Gumi Keris. “Pada tahun ini pertumbuhannya kami prediksi mencapai 5 persen,” ungkapnya. *asa
Komentar