Napi Terduga Pelaku Dititipkan di Rutan Gianyar dan Klungkung
Pascainsiden pengeroyokan yang terjadi di LP Narkotika yang berlokasi di Banjar Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli, pada Kamis (14/2) dan Jumat (15/2), terduga pelaku sebanyak 16 orang narapidana dititipkan di Rumah Tahanan (Rutan) di Bangli, Gianyar, dan Klungkung.
Pascarusuh di LP Narkotika Bangli
BANGLI, NusaBali
Sementara pada Sabtu (16/2) situasi di LP Narkotika kondusif, kegiatan pembinaan berlangsung seperti biasanya. Informasi yang dihimpun, 16 orang napi dititipkan sementara di Rutan Bangli sebanyak 5 orang, di Rutan Gianyar sebanyak 6 orang, dan di Rutan Klungkung sebanyak 5 orang. Para napi tersebut diberangkatkan pada Jumat (15/2) sekitar pukul 23.00 Wita. Para napi yang dititipkan tersebut rata-rata masa pidananya di atas 4 tahun.
Saat dikonfirmasi perihal adanya penitipan sementara napi terduga pelaku pengeroyokan, Kepala LP Narkotika Bangli Arif Rahman belum memberikan keterangan perihal informasi tersebut. “Kami masih ngurus dokumen. Jika ada perkembangan tentu kami sampaikan,” ujarnya, Sabtu (16/2).
Ditanya situasi LP sehari pascainsiden, Arif Rahman mengatakan situasinya kondusif. Kegiatan pembinaan berjalan seperti biasa. “Berjalan normal seperti biasa, keadaan aman dan kondusif seperti biasanya,” tuturnya.
Salah satu pihak rutan yang menerima titipan membenarkan jika menerima kiriman napi dari LP Narkotika. “Ya benar ada titipan dari lapas,” ungkapnya singkat.
Sementara itu, Rutan Kelas II B Klungkung menerima lima orang narapidana titipan/dipindahkan dari Rutan Kelas II A Bangli, semuanya merupakan narapidana kasus narkotika. Lima napi yang dititipkan di Rutan Kelas II B Klungkung adalah Ida Bagus Putu Darma Putra, kasus narkotika lama pidana 7 tahun, ekspirasi (bebas/dipulangkan) 19 Juni 2024. Novan Adi Hariyanto, kasus narkotika lama pidana I selama 2 tahun dan pidana II selama 4 tahun, ekspirasi 30 September 2023. Femando Bobe Asa kasus narkotika lama pidana 4 tahun, ekspirasi 27 Februari 2021. Ngurah Oki Wisnu Murti, kasus narkotika, dengan lama pidana 8 tahun, ekspirasi 21 Juli 2022, dan Putu Suara Mahardika, kasus narkotika dengan lama pidana 8 tahun, ekspirasi 16 Desember 2024.
Para narapida ini tiba di Rutan Kelas II B Klungkung pada Jumat (15/2) sekitar pukul 24.00 Wita. Mereka langsung ditempatkan di ruangan masa pengenalan lingkungan atau belum digabung dengan narapidana lainnya. Kepala Rutan Kelas II B Klungkung Renhardt Ginting saat dikonfirmasi via telepon pada Sabtu kemarin sekitar pukul 17.24 Wita, mengenai narapidana tersebut belum sambungan teleponnya mailbox.
Kepala Keamanan Rutan Klungkung IB Pustika mengatakan, lima narapidana tersebut tiba di Rutan Klungkung sekitar pukul 24.00 Wita, saat ini kondisi mereka sehat. “Mereka saat ini tengah masa pengenalan lingkungan,” ujarnya. Diakui kapasitas Rutan Klungkung saat ini memang melebihi kapasitas, dari daya tampung 49 orang, tetapi ditempati oleh 97 orang.
Sementara Kepala Rumah Tahanan Kelas IIB Gianyar I Nyoman Mudana ketika dikonfirmasi, mengatakan sebanyak enam orang narapidana LP Narkotika Bangli dipindah ke Rutan Gianyar pada Jumat (15/2) tengah malam tepat pukul 24.00 Wita. Setelah tiba, keenamnya ditempatkan di sel terpisah dengan narapidana lainnya. “Karena kami nggak punya sel khusus, mereka ditempatkan di sel terpisah,” ujarnya. Selama dititip, para napi ini tetap diborgol namun mata mereka tidak lagi ditutup menggunakan kain. “Masih diborgol, karena itu sifatnya titipan. Kami ndak tahu berapa lama,” imbuhnya. Kepada para napi Rutan Gianyar, Mudana pun sudah mengimbau agar menjaga kondusifitas. “Sebelum mereka (napi titipan) masuk, kami sudah informasikan bahwa akan ada kedatangan tamu, agar bersama-sama petugas membantu keamanan, kenyamanan. Ini rumah milik kita,” tuturnya.
Sedangkan mengenai penjagaan, diakui biasa-biasa saja. “Tidak terlalu ketat, penjagaan biasa saja,” ucap Mudana.
Sebelumnya diberitakan, aksi pengeroyokan sesama narapidana (napi) terjadi dua kali secara beruntun di LP Narkotika kawasan Banjar Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli, Kamis (14/2) dan Jumat (15/2). Korbannya adalah dua napi narkoba, Indra Pratama dan Ida Bagus Suartama, yang dikeroyok oleh 16 napi lainnya.
Aksi pengeroyokan pertama terjadi Kamis siang sekitar pukul 13.30 Wita, dengan korban Ida Bagus Suartama. Korban dikeroyok oleh 16 napi narkoba lainnya, yang disebut-sebut merupakan anggota ormas. Sedangkan aksi pengeroyokan kedua terjadi Jumat siang sekitar pukul 11.00 Wita, dengan korban Indra Pratama. Pelakunya pun orang yang sama, yakni 16 napi yang sebelumnya bikin onar mengeroyok korban IB Suartama.
Baik korban Indra Pratama maupun IB Suartama sama-sama babak belur akibat dikeroyok 16 napi. Hingga Jumat malam, korban Indra Pratama yang mengalami luka lebam masih dirawat di Poliklinik LP Narkotika. Sedangkan korban IB Suartama pada Jumat malam sudah kembali berada di blok penahanannya, setelah menjalani perawatan.
Belum diketahui pasti, apa motif di balik aksi pengeroyokan sesama napi narkoba ini. Yang jelas, baik 16 pelaku maupun 2 napi yang jadi korban pengeroyokan sama-sama menghuni Blok C LP Narkotika. Konon, para napi yang bikin onar sebagian besar baru dipindahkan ke LP Narkotika Bangli.
Aksi pengeroyokan hari pertama dan kedua terjadi saat para napi melakukan aktivitas di luar blok. Seperti biasa, para napi melakukan kegiatan olahraga atau kegiatan pembinaan lainnya. Tiba-tiba, terjadi aksi pengeroyokan sesama napi.
Jajaran Polres Bangli dan Polsek Susut pun turun tangan mengendalikan situasi pascaaksi pengeroyokan sesama napi narkoba di LP Narkotika ini. Petugas kepolisian terjun mengamankan 16 napi pembuat onar dan bantu melakukan penggeledahan. Buat sementara, 16 napi pembuat onar ditempatkan di Ruang Besuk LP Narkotika Bangli, dalam kondisi mata ditutup kain dan tangan diborgol.
Hingga Jumat malam, mereka masih diisolasi di Ruang Besuk dalam kondisi mata tertutup dan tangan diborgol. Beberapa dari mereka teriak-teriak sembari menangis, karena tak tahan dalam kondisi tangan diborgol.
Selain mengisolasi 16 napi pembuat onar, petugas kepolisian juga ikut mendampingi petugas LP Narkotika Bangli untuk melakukan penggeledahan di masing-masing blok. Tim dari Polres Bangli yang terjun ke LP Narkotika, Jumat kemarin, dipimpin langsung Kabag Ops Kompol Ngakan Anom Semadi.
Menurut Kompol Anom Semadi, ada permintaan dari pihak LP Narkotika untuk pendampingan pelaksanaan sweeping. “Ada 40 personel kepolisian yang diterjunkan. Mereka tim gabungan dari Polres Bangli dan Polsek Susut,” jelas Kompol Anom Semadi seraya menyebutkan pihaknya tiba di LP Narkotika Bangli, Jumat sore pukul 16.30 Wita.
Sementara itu, Kepala LP Narkotika Bangli, Arif Rahman, mengatakan sejak beberapa hari terakhir memang sudah muncul riak-riak, namun situasi masih bisa dikendalikan. Sampai akhirnya terjadi aksi pengeroyokan sesama napi, Kamis siang, dan berlanjut keesokan harinya. Arif Rahman mengakui sebagian napi yang bikin onar tersebut adalah anggota ormas. Terkait kemungkinan memindahkan para napi pembuat onar ini ke LP lainnya, menurut Arif Rahman, pihaknya mengaku masih mengkoordinasikan masalah tersebut. *es, wan, nvi
BANGLI, NusaBali
Sementara pada Sabtu (16/2) situasi di LP Narkotika kondusif, kegiatan pembinaan berlangsung seperti biasanya. Informasi yang dihimpun, 16 orang napi dititipkan sementara di Rutan Bangli sebanyak 5 orang, di Rutan Gianyar sebanyak 6 orang, dan di Rutan Klungkung sebanyak 5 orang. Para napi tersebut diberangkatkan pada Jumat (15/2) sekitar pukul 23.00 Wita. Para napi yang dititipkan tersebut rata-rata masa pidananya di atas 4 tahun.
Saat dikonfirmasi perihal adanya penitipan sementara napi terduga pelaku pengeroyokan, Kepala LP Narkotika Bangli Arif Rahman belum memberikan keterangan perihal informasi tersebut. “Kami masih ngurus dokumen. Jika ada perkembangan tentu kami sampaikan,” ujarnya, Sabtu (16/2).
Ditanya situasi LP sehari pascainsiden, Arif Rahman mengatakan situasinya kondusif. Kegiatan pembinaan berjalan seperti biasa. “Berjalan normal seperti biasa, keadaan aman dan kondusif seperti biasanya,” tuturnya.
Salah satu pihak rutan yang menerima titipan membenarkan jika menerima kiriman napi dari LP Narkotika. “Ya benar ada titipan dari lapas,” ungkapnya singkat.
Sementara itu, Rutan Kelas II B Klungkung menerima lima orang narapidana titipan/dipindahkan dari Rutan Kelas II A Bangli, semuanya merupakan narapidana kasus narkotika. Lima napi yang dititipkan di Rutan Kelas II B Klungkung adalah Ida Bagus Putu Darma Putra, kasus narkotika lama pidana 7 tahun, ekspirasi (bebas/dipulangkan) 19 Juni 2024. Novan Adi Hariyanto, kasus narkotika lama pidana I selama 2 tahun dan pidana II selama 4 tahun, ekspirasi 30 September 2023. Femando Bobe Asa kasus narkotika lama pidana 4 tahun, ekspirasi 27 Februari 2021. Ngurah Oki Wisnu Murti, kasus narkotika, dengan lama pidana 8 tahun, ekspirasi 21 Juli 2022, dan Putu Suara Mahardika, kasus narkotika dengan lama pidana 8 tahun, ekspirasi 16 Desember 2024.
Para narapida ini tiba di Rutan Kelas II B Klungkung pada Jumat (15/2) sekitar pukul 24.00 Wita. Mereka langsung ditempatkan di ruangan masa pengenalan lingkungan atau belum digabung dengan narapidana lainnya. Kepala Rutan Kelas II B Klungkung Renhardt Ginting saat dikonfirmasi via telepon pada Sabtu kemarin sekitar pukul 17.24 Wita, mengenai narapidana tersebut belum sambungan teleponnya mailbox.
Kepala Keamanan Rutan Klungkung IB Pustika mengatakan, lima narapidana tersebut tiba di Rutan Klungkung sekitar pukul 24.00 Wita, saat ini kondisi mereka sehat. “Mereka saat ini tengah masa pengenalan lingkungan,” ujarnya. Diakui kapasitas Rutan Klungkung saat ini memang melebihi kapasitas, dari daya tampung 49 orang, tetapi ditempati oleh 97 orang.
Sementara Kepala Rumah Tahanan Kelas IIB Gianyar I Nyoman Mudana ketika dikonfirmasi, mengatakan sebanyak enam orang narapidana LP Narkotika Bangli dipindah ke Rutan Gianyar pada Jumat (15/2) tengah malam tepat pukul 24.00 Wita. Setelah tiba, keenamnya ditempatkan di sel terpisah dengan narapidana lainnya. “Karena kami nggak punya sel khusus, mereka ditempatkan di sel terpisah,” ujarnya. Selama dititip, para napi ini tetap diborgol namun mata mereka tidak lagi ditutup menggunakan kain. “Masih diborgol, karena itu sifatnya titipan. Kami ndak tahu berapa lama,” imbuhnya. Kepada para napi Rutan Gianyar, Mudana pun sudah mengimbau agar menjaga kondusifitas. “Sebelum mereka (napi titipan) masuk, kami sudah informasikan bahwa akan ada kedatangan tamu, agar bersama-sama petugas membantu keamanan, kenyamanan. Ini rumah milik kita,” tuturnya.
Sedangkan mengenai penjagaan, diakui biasa-biasa saja. “Tidak terlalu ketat, penjagaan biasa saja,” ucap Mudana.
Sebelumnya diberitakan, aksi pengeroyokan sesama narapidana (napi) terjadi dua kali secara beruntun di LP Narkotika kawasan Banjar Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli, Kamis (14/2) dan Jumat (15/2). Korbannya adalah dua napi narkoba, Indra Pratama dan Ida Bagus Suartama, yang dikeroyok oleh 16 napi lainnya.
Aksi pengeroyokan pertama terjadi Kamis siang sekitar pukul 13.30 Wita, dengan korban Ida Bagus Suartama. Korban dikeroyok oleh 16 napi narkoba lainnya, yang disebut-sebut merupakan anggota ormas. Sedangkan aksi pengeroyokan kedua terjadi Jumat siang sekitar pukul 11.00 Wita, dengan korban Indra Pratama. Pelakunya pun orang yang sama, yakni 16 napi yang sebelumnya bikin onar mengeroyok korban IB Suartama.
Baik korban Indra Pratama maupun IB Suartama sama-sama babak belur akibat dikeroyok 16 napi. Hingga Jumat malam, korban Indra Pratama yang mengalami luka lebam masih dirawat di Poliklinik LP Narkotika. Sedangkan korban IB Suartama pada Jumat malam sudah kembali berada di blok penahanannya, setelah menjalani perawatan.
Belum diketahui pasti, apa motif di balik aksi pengeroyokan sesama napi narkoba ini. Yang jelas, baik 16 pelaku maupun 2 napi yang jadi korban pengeroyokan sama-sama menghuni Blok C LP Narkotika. Konon, para napi yang bikin onar sebagian besar baru dipindahkan ke LP Narkotika Bangli.
Aksi pengeroyokan hari pertama dan kedua terjadi saat para napi melakukan aktivitas di luar blok. Seperti biasa, para napi melakukan kegiatan olahraga atau kegiatan pembinaan lainnya. Tiba-tiba, terjadi aksi pengeroyokan sesama napi.
Jajaran Polres Bangli dan Polsek Susut pun turun tangan mengendalikan situasi pascaaksi pengeroyokan sesama napi narkoba di LP Narkotika ini. Petugas kepolisian terjun mengamankan 16 napi pembuat onar dan bantu melakukan penggeledahan. Buat sementara, 16 napi pembuat onar ditempatkan di Ruang Besuk LP Narkotika Bangli, dalam kondisi mata ditutup kain dan tangan diborgol.
Hingga Jumat malam, mereka masih diisolasi di Ruang Besuk dalam kondisi mata tertutup dan tangan diborgol. Beberapa dari mereka teriak-teriak sembari menangis, karena tak tahan dalam kondisi tangan diborgol.
Selain mengisolasi 16 napi pembuat onar, petugas kepolisian juga ikut mendampingi petugas LP Narkotika Bangli untuk melakukan penggeledahan di masing-masing blok. Tim dari Polres Bangli yang terjun ke LP Narkotika, Jumat kemarin, dipimpin langsung Kabag Ops Kompol Ngakan Anom Semadi.
Menurut Kompol Anom Semadi, ada permintaan dari pihak LP Narkotika untuk pendampingan pelaksanaan sweeping. “Ada 40 personel kepolisian yang diterjunkan. Mereka tim gabungan dari Polres Bangli dan Polsek Susut,” jelas Kompol Anom Semadi seraya menyebutkan pihaknya tiba di LP Narkotika Bangli, Jumat sore pukul 16.30 Wita.
Sementara itu, Kepala LP Narkotika Bangli, Arif Rahman, mengatakan sejak beberapa hari terakhir memang sudah muncul riak-riak, namun situasi masih bisa dikendalikan. Sampai akhirnya terjadi aksi pengeroyokan sesama napi, Kamis siang, dan berlanjut keesokan harinya. Arif Rahman mengakui sebagian napi yang bikin onar tersebut adalah anggota ormas. Terkait kemungkinan memindahkan para napi pembuat onar ini ke LP lainnya, menurut Arif Rahman, pihaknya mengaku masih mengkoordinasikan masalah tersebut. *es, wan, nvi
Komentar