Jalur Penglipuran-Buungan Minim LPJ
Jalur Desa Wisata Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kevamatan Bangli menuju Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli, masih minim lampu penerangan jalan (LPJ).
BANGLI, NusaBali
Saat malam hari jalur tersebut gelap, pengendara yang melewati jalur harus ekstra hati-hati. Di kawasan Desa Penglipuran juga minim LPJ, saat ini hanya ada 7 titik. Padahal objek wisata Penglipuran sebagai penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) tertinggi di Bangli.
Ketua Pengelola Objek Wisata Penglipuran, I Nengah Moneng, tidak menampik jika saat ini jumlah LPJ minim. "Di kawasan hutan bambu belum terpasang lampu penerangan. Saat ini ada sekitar 7 titik lampu yang sudah terpasang, termasuk di areal makam pahlawan. Untuk di jalur perbatasan Penglipuran menuju Desa Tiga tidak ada penerangan," bebernya, Minggu (17/2).
Dikatakan, jalan di kawasan hutan bambu selain pemanfaatnya untuk wisatawan juga untuk masyarakat umum. Nengah Moneng mengatakan situasi gelap berpengaruh pada aktifitas wisawatan yang menginap. Sebagian besar Wisatawan yang menginap ingin tahu suasana malam di Desa Penglipuran, mereka akhirnya enggan keluar karena kondisi gelap. “Kami berharap Pemkab Bangli bisa menambah jumlah lampu penerangan jalan,” pintanya.
Dijelaskan, jalan tersebut adalah jalan kabupaten, sehingga kewenangan ada di Pemkab Bangli. "Jalur itu menghubungkan dua kecamatan dan merupakan jalan kabupaten," imbuhnya. Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Bangli, Gede Artha, mengatakan Bangli masih membutuhkan LPJ dalam jumlah cukup banyak. Saat ini sebagian besar lampu penerangan jalan umum (PJU) sudah berumur dan perlu peremajaan. "Setiap tahun kami ajukan anggaran peremajaan JPU, namun belum bisa tereallisasi. Sejauh ini anggaran meliputi pemeliharaan," jelas Gede Artha. *es
Ketua Pengelola Objek Wisata Penglipuran, I Nengah Moneng, tidak menampik jika saat ini jumlah LPJ minim. "Di kawasan hutan bambu belum terpasang lampu penerangan. Saat ini ada sekitar 7 titik lampu yang sudah terpasang, termasuk di areal makam pahlawan. Untuk di jalur perbatasan Penglipuran menuju Desa Tiga tidak ada penerangan," bebernya, Minggu (17/2).
Dikatakan, jalan di kawasan hutan bambu selain pemanfaatnya untuk wisatawan juga untuk masyarakat umum. Nengah Moneng mengatakan situasi gelap berpengaruh pada aktifitas wisawatan yang menginap. Sebagian besar Wisatawan yang menginap ingin tahu suasana malam di Desa Penglipuran, mereka akhirnya enggan keluar karena kondisi gelap. “Kami berharap Pemkab Bangli bisa menambah jumlah lampu penerangan jalan,” pintanya.
Dijelaskan, jalan tersebut adalah jalan kabupaten, sehingga kewenangan ada di Pemkab Bangli. "Jalur itu menghubungkan dua kecamatan dan merupakan jalan kabupaten," imbuhnya. Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Bangli, Gede Artha, mengatakan Bangli masih membutuhkan LPJ dalam jumlah cukup banyak. Saat ini sebagian besar lampu penerangan jalan umum (PJU) sudah berumur dan perlu peremajaan. "Setiap tahun kami ajukan anggaran peremajaan JPU, namun belum bisa tereallisasi. Sejauh ini anggaran meliputi pemeliharaan," jelas Gede Artha. *es
Komentar