SWAP Minta DPRD Bentuk Pansus
Dugaan Pelecehan Anak di Ashram, Paksebali, Klungkung
SEMARAPURA, NusaBali
Sejumlah aktivis peduli anak yang tergabung dalam Solidaratis Warga Anti Pedofilia (SWAP), Siti Sapurah alias Ipung, mendatangi Komisi II DPRD Klungkung, Senin (18/2). Mereka membahas kasus tindak kekerasan seksual terhadap anak yang diduga dilakukan oleh tokoh spiritual di Ashram Gandhi Puri Sevagram, Desa Paksebali, Kecamatan Dawan, Klungkung.
SWAP diterima langsung oleh Ketua Komisi II DPRD Klungkung I Komang Suantara alias Otal, didampingi anggota Komisi II Gde Artison Andarawata alias Sony. Dalam kesempatan itu, Ipung mendorong agar DPRD Klungkung bisa membentuk panitia khusus (pansus) tentang kasus tersebut. "Kami mendapat setitik harapan karena ada niat dari dewan membantuk pansus untuk kasus ini," ujarnya kepada NusaBali, usai pertemuan itu.
Dengan terbentuknya pansus ini, ia mengharapkan kasus tersebut segera terungkap, terlebih adanya pansus dari pihak berwajib akan lebih giat lagi bekerja.
Ketua Komisi II DPRD Klungkung I Komang Suantara mengatakan menyambut baik kedatangan SWAP tersebut. Ia setuju laporan tentang akssu ini masuk ke pihak berwajib. Karena gaung dari informasi kasus ini sudah berkembang bahkan hingga di dunia. ‘’Jangan sampai citra Bali tergerus karena ini. Kami tentu terlebih dahulu akan mencek dengan memanggil OPD terkait. Apakah yang sudah dilakukan OPD terkait informasi ini, karena pemerintah juga punya badan hukumnya," ujarnya.
Kata dia, DPRD Klungkung akan membentuk Pansus jika sudah ada data siapa korbannya, dan melaporkan kasus ini ke pihak berwajib. "Kami akan pelajari dulu, bahkan kami bisa memanggil pihak terkait yang mengetahui kejadian ini. Proses pansus harus ada akurasi data," katanya. wan
SWAP diterima langsung oleh Ketua Komisi II DPRD Klungkung I Komang Suantara alias Otal, didampingi anggota Komisi II Gde Artison Andarawata alias Sony. Dalam kesempatan itu, Ipung mendorong agar DPRD Klungkung bisa membentuk panitia khusus (pansus) tentang kasus tersebut. "Kami mendapat setitik harapan karena ada niat dari dewan membantuk pansus untuk kasus ini," ujarnya kepada NusaBali, usai pertemuan itu.
Dengan terbentuknya pansus ini, ia mengharapkan kasus tersebut segera terungkap, terlebih adanya pansus dari pihak berwajib akan lebih giat lagi bekerja.
Ketua Komisi II DPRD Klungkung I Komang Suantara mengatakan menyambut baik kedatangan SWAP tersebut. Ia setuju laporan tentang akssu ini masuk ke pihak berwajib. Karena gaung dari informasi kasus ini sudah berkembang bahkan hingga di dunia. ‘’Jangan sampai citra Bali tergerus karena ini. Kami tentu terlebih dahulu akan mencek dengan memanggil OPD terkait. Apakah yang sudah dilakukan OPD terkait informasi ini, karena pemerintah juga punya badan hukumnya," ujarnya.
Kata dia, DPRD Klungkung akan membentuk Pansus jika sudah ada data siapa korbannya, dan melaporkan kasus ini ke pihak berwajib. "Kami akan pelajari dulu, bahkan kami bisa memanggil pihak terkait yang mengetahui kejadian ini. Proses pansus harus ada akurasi data," katanya. wan
1
Komentar