Misi Berat Rossi Raih Gelar ke-10
Pengamat MotoGP dan mantan Direktur Olahraga Aprilia, Carlo Pernat, optimistis Valentino Rossi meraih gelar juara dunia pada musim ini, dalam usia 40 tahun.
TAVULIA, NusaBali
Namun peluang itu cukup berat karena saat ini MotoGP memiliki persaingan ketat. Apalagi The Doctor sudah memasuki usai ke-40 pada 16 Februari lalu. Meski mengejar ambisi meraih gelar juara dunia ke-10, namun butuh perjuangan keras dan berat.
"Tahun ini jika Yamaha memberinya motor bagus, dia masih berlomba akan mencoba memenangkan gelar ke-10. Ini operasi dan misi yang sulit," kata Pernat kepada primocanale.it.
Menurut Pernah, gelar ke-10 Rossi mungkin akan dicuri pembalap lain yang lebih muda. Tetapi, menurut Pernat, jika Yamaha sangat mencintai dan memberi bantuan, Rossi masih dapat meraihnya.
Lebih lanjut, Pernat mengungkap kesannya terhadap Rossi pada awal memulai karier di Aprilia. Awalnya, Aprilia sempat tidak yakin dengan Rossi.
"Saya benar-benar ingat bahwa pemilik Aprilia tidak yakin dengan saya karena telah membuat kontrak tiga tahun dengan bocah 16 tahun," katanya.
"Setelah Rossi menandatangani, Ivano Beggio bertanya apakah saya yakin atau tidak. Dia tidak tahu siapa Rossi dan kontrak tiga tahun sepertinya berlebihan," tulis Pernat.
Sementara Rossi belum membuat keputusan apakah akan terus membalap ketika kontraknya di Monster Energy Yamaha habis pada 2020. Namun, dia mengatakan apa pun keputusan yang diambil dirinya puas karena mampu menjawab keraguan para pengkritiknya.
Dalam beberapa kesempatan, beberapa pihak menilai Rossi seharusnya sudah gantung helm sejak beberapa musim lalu. Apalagi, Rossi sudah tak lagi mencicipi gelar juara dunia sejak 2009. Namun, faktanya The Doctor masih terus bersaing di MotoGP, setidaknya hingga kontraknya dengan Yamaha habis pada 2020.
"Itu mungkin jadi yang terakhir, mungkin tidak. Kita sekarang bicara tentang sesuatu yang akan berakhir bahkan sebelum dimulai," kata pembalap asal Italia itu. *
Namun peluang itu cukup berat karena saat ini MotoGP memiliki persaingan ketat. Apalagi The Doctor sudah memasuki usai ke-40 pada 16 Februari lalu. Meski mengejar ambisi meraih gelar juara dunia ke-10, namun butuh perjuangan keras dan berat.
"Tahun ini jika Yamaha memberinya motor bagus, dia masih berlomba akan mencoba memenangkan gelar ke-10. Ini operasi dan misi yang sulit," kata Pernat kepada primocanale.it.
Menurut Pernah, gelar ke-10 Rossi mungkin akan dicuri pembalap lain yang lebih muda. Tetapi, menurut Pernat, jika Yamaha sangat mencintai dan memberi bantuan, Rossi masih dapat meraihnya.
Lebih lanjut, Pernat mengungkap kesannya terhadap Rossi pada awal memulai karier di Aprilia. Awalnya, Aprilia sempat tidak yakin dengan Rossi.
"Saya benar-benar ingat bahwa pemilik Aprilia tidak yakin dengan saya karena telah membuat kontrak tiga tahun dengan bocah 16 tahun," katanya.
"Setelah Rossi menandatangani, Ivano Beggio bertanya apakah saya yakin atau tidak. Dia tidak tahu siapa Rossi dan kontrak tiga tahun sepertinya berlebihan," tulis Pernat.
Sementara Rossi belum membuat keputusan apakah akan terus membalap ketika kontraknya di Monster Energy Yamaha habis pada 2020. Namun, dia mengatakan apa pun keputusan yang diambil dirinya puas karena mampu menjawab keraguan para pengkritiknya.
Dalam beberapa kesempatan, beberapa pihak menilai Rossi seharusnya sudah gantung helm sejak beberapa musim lalu. Apalagi, Rossi sudah tak lagi mencicipi gelar juara dunia sejak 2009. Namun, faktanya The Doctor masih terus bersaing di MotoGP, setidaknya hingga kontraknya dengan Yamaha habis pada 2020.
"Itu mungkin jadi yang terakhir, mungkin tidak. Kita sekarang bicara tentang sesuatu yang akan berakhir bahkan sebelum dimulai," kata pembalap asal Italia itu. *
Komentar