Patung Danghyang Nirartha Dibangun Dekat Pura Uluwatu
Tinggi Patung Plus Bantaran 11,11 Meter, Dibangun untuk Tarik Wisatawan
MANGUPURA, NusaBali
Patung Danghyang Nirartha setinggi 8,11 meter telah dibangun di sebelah utara Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Patung senilai Rp 5 miliar ini dibangun sebagai bagian upaya untuk menarik kunjungan wisatawan ke Obnjek Wisata Luar Pura Uluwatu.
Patung Daghyang Nirartha yang berbahan perunggu ini digarap sejak 6 bulan lalu. Perancangnya adalah keluarga Griya Mas, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar. Patung ini menjulang setinggi 8,11 meter, dengan bantaran setinggi 3 meter. Luas areal Patung Danghyang Nirartha mencapai 400 meter persegi, di mana bantaran patung dikelilingi kolam.
Pembangunan Patung Dangyang Nirartha sudah boleh dikata rampung. Saat ini, tinggal proses penambahan prasasti yang berisi sejarah dari Danghyang Nirartha. Selain itu, juga penambahan pagar besi di sekeliling kolam. Meski masih dalam proses penambahan prasasti dan pagar besi, namun upacara pamelaspas Patung Danghyang Nirartha ini sudah digelar tepat Purnamaning Kasanga pada Anggara Kliwon Tambir, Selasa (19/2).
Menurut Kepala Dinas PUPR Badung, Ida Bagus Surya Suamba, biaya pembuatan Patung Danghyang Nirartha mencapai sekitar 5 miliar, bersumber dari APBD Badung. “Secara keseluruhan, pengerjaannya selama 6 bulan. Khusus untuk patung berbahan perunggu, dikerjakan selama 3 bulan,” jelas IB Surya Suamba, Selasa kemarin.
Sementara, Manajer Pengelola Objek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu, I Wayan Wijana, mengatakan Patung Danghyang Nirartha dibangun setelah melalui kajian dari Dinas PUPR Badung, serta dilakukan validasi dan sosialisasi kepada kalangan sulinggih. Pembangunan Patung Danghyang Niratha diharapkan bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke kawasan Uluwatu.
"Uluwatu ini memang terkenal dengan alam dan budayanya. Wisatasan datang ke sini untuk dua hal itu. Semoga dengan adanya Patung Danghyang Nirartha ini, bisa menjadi daya tarik wisatawan. Perlu digarisbawahi, keberadaan Patung Danghyang Nirartha tentu erat kaitannya dengan sejarah dan budaya," jelas Wayan Wijana di sela upacara pamelaspas Patung Danghyang Nirarta, Selasa kemarin.
Selain untuk menarik minat wisatawan datang ke kawasan Uluwatu, dibangunnya patung Danghyang Nirartha juga dimaksudkan sebagai sarana edukasi terkait sejarah berdirinya Pura Uluwatu, yang berada di atas tebing. Pura Uluwatu ini didirikan oleh Danghyang Nirartha, tokoh spritual Hindu yang juga dikenal dengan nama Danghyang Dwijendra dan Iuda Pedanda Sakti Wawu Rauh. Danghyang Nirartha dipercaya mencapai moksa di Pura Uluwatu.
Camat Kuta Selatan, Made Widiana, mengatakan dengan dibangunnya Patung Danghyang Nirartha di Alas Kekeran lingkungan Pura Uluwatu, bisa menjadi media pendidikan bagi generasi muda. Mereka diharapkan lebih memahami perjalanan tokoh spiritual pendiri Pura Uluwatu. "Keberadaan Patung Danghyang Nirartha memang menjadi sarana edukasi, selain sebagai sarana untuk meningkatkan kunjungan wisatawan," papar Made Widana.
Paparan senada juga disampaikan Kadis PUPR Badung, IB Surya Suamba. Menurut Surya Suamba, tokoh Danghyang Nirartha dipilih sebagai patung di areal luar Pura Uluwatu, karena tokoh spiritual Hindu ini berhasil mencapai tingkatan kesadaran yang sempurna yaitu moksa di Pura Uluwatu. “Bagaimana ajaran dalam mencapai moksa ini yang bisa diteladani umat Hindu," tegas Surya Suamba.
Danghyang Nirartha sendiri merupakan salah satu tokoh spiritual Hindu terkenal dan penting bagi Bali. Danghyang Nirartha meninggalkan Kerajaan Blambangan di Banyuwangi bersama keluarganya sekitar tahun 1537, untuk menjadi kepala penasihat Raja Gelgel, Dalem Waturenggong. Danghyang Nirartha inilah pencipta arsitektur Padmasana untuk pura-pura di Bali.
Sementara itu, Manajer Pengelola Objek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu, Wayan Wijana, mengatakan tujuan pokok dibangunnya Patung Danghyang Nirarta ini adalah untuk menarik kunjungan wisatawan. Menurut Wijana, berdasarkan data tahun 2017, jumlah kunjungan wisatawan ke areal Pura Uluwatu dalam setahun mencapai 2,2 juta orang.
Sedangkan pada 2018, angka kunjungan wisatawan ke Pura Uluwati naik tajam menjadi 2,7 juta orang dalam setahun. “Untuk tahun 2019 ini, kami menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 2,8 juta orang setahun. Dengan keberadaan Patung Danghyang Nirarta ini, bahkan kita ke depan targetkan kunjungan wisatawan tembus angka 3 juta orang,” kata Wijana. *dar
Patung Danghyang Nirartha setinggi 8,11 meter telah dibangun di sebelah utara Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Patung senilai Rp 5 miliar ini dibangun sebagai bagian upaya untuk menarik kunjungan wisatawan ke Obnjek Wisata Luar Pura Uluwatu.
Patung Daghyang Nirartha yang berbahan perunggu ini digarap sejak 6 bulan lalu. Perancangnya adalah keluarga Griya Mas, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar. Patung ini menjulang setinggi 8,11 meter, dengan bantaran setinggi 3 meter. Luas areal Patung Danghyang Nirartha mencapai 400 meter persegi, di mana bantaran patung dikelilingi kolam.
Pembangunan Patung Dangyang Nirartha sudah boleh dikata rampung. Saat ini, tinggal proses penambahan prasasti yang berisi sejarah dari Danghyang Nirartha. Selain itu, juga penambahan pagar besi di sekeliling kolam. Meski masih dalam proses penambahan prasasti dan pagar besi, namun upacara pamelaspas Patung Danghyang Nirartha ini sudah digelar tepat Purnamaning Kasanga pada Anggara Kliwon Tambir, Selasa (19/2).
Menurut Kepala Dinas PUPR Badung, Ida Bagus Surya Suamba, biaya pembuatan Patung Danghyang Nirartha mencapai sekitar 5 miliar, bersumber dari APBD Badung. “Secara keseluruhan, pengerjaannya selama 6 bulan. Khusus untuk patung berbahan perunggu, dikerjakan selama 3 bulan,” jelas IB Surya Suamba, Selasa kemarin.
Sementara, Manajer Pengelola Objek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu, I Wayan Wijana, mengatakan Patung Danghyang Nirartha dibangun setelah melalui kajian dari Dinas PUPR Badung, serta dilakukan validasi dan sosialisasi kepada kalangan sulinggih. Pembangunan Patung Danghyang Niratha diharapkan bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke kawasan Uluwatu.
"Uluwatu ini memang terkenal dengan alam dan budayanya. Wisatasan datang ke sini untuk dua hal itu. Semoga dengan adanya Patung Danghyang Nirartha ini, bisa menjadi daya tarik wisatawan. Perlu digarisbawahi, keberadaan Patung Danghyang Nirartha tentu erat kaitannya dengan sejarah dan budaya," jelas Wayan Wijana di sela upacara pamelaspas Patung Danghyang Nirarta, Selasa kemarin.
Selain untuk menarik minat wisatawan datang ke kawasan Uluwatu, dibangunnya patung Danghyang Nirartha juga dimaksudkan sebagai sarana edukasi terkait sejarah berdirinya Pura Uluwatu, yang berada di atas tebing. Pura Uluwatu ini didirikan oleh Danghyang Nirartha, tokoh spritual Hindu yang juga dikenal dengan nama Danghyang Dwijendra dan Iuda Pedanda Sakti Wawu Rauh. Danghyang Nirartha dipercaya mencapai moksa di Pura Uluwatu.
Camat Kuta Selatan, Made Widiana, mengatakan dengan dibangunnya Patung Danghyang Nirartha di Alas Kekeran lingkungan Pura Uluwatu, bisa menjadi media pendidikan bagi generasi muda. Mereka diharapkan lebih memahami perjalanan tokoh spiritual pendiri Pura Uluwatu. "Keberadaan Patung Danghyang Nirartha memang menjadi sarana edukasi, selain sebagai sarana untuk meningkatkan kunjungan wisatawan," papar Made Widana.
Paparan senada juga disampaikan Kadis PUPR Badung, IB Surya Suamba. Menurut Surya Suamba, tokoh Danghyang Nirartha dipilih sebagai patung di areal luar Pura Uluwatu, karena tokoh spiritual Hindu ini berhasil mencapai tingkatan kesadaran yang sempurna yaitu moksa di Pura Uluwatu. “Bagaimana ajaran dalam mencapai moksa ini yang bisa diteladani umat Hindu," tegas Surya Suamba.
Danghyang Nirartha sendiri merupakan salah satu tokoh spiritual Hindu terkenal dan penting bagi Bali. Danghyang Nirartha meninggalkan Kerajaan Blambangan di Banyuwangi bersama keluarganya sekitar tahun 1537, untuk menjadi kepala penasihat Raja Gelgel, Dalem Waturenggong. Danghyang Nirartha inilah pencipta arsitektur Padmasana untuk pura-pura di Bali.
Sementara itu, Manajer Pengelola Objek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu, Wayan Wijana, mengatakan tujuan pokok dibangunnya Patung Danghyang Nirarta ini adalah untuk menarik kunjungan wisatawan. Menurut Wijana, berdasarkan data tahun 2017, jumlah kunjungan wisatawan ke areal Pura Uluwatu dalam setahun mencapai 2,2 juta orang.
Sedangkan pada 2018, angka kunjungan wisatawan ke Pura Uluwati naik tajam menjadi 2,7 juta orang dalam setahun. “Untuk tahun 2019 ini, kami menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 2,8 juta orang setahun. Dengan keberadaan Patung Danghyang Nirarta ini, bahkan kita ke depan targetkan kunjungan wisatawan tembus angka 3 juta orang,” kata Wijana. *dar
1
Komentar