Hari Ini, Kolaborasikan Barong Ket-Barong Sai
Buleleng-RRT Jalin Kerjasama Bidang Seni Budaya
SINGARAJA, NusaBali
Pemkab Buleleng mulai menjalin kerjasama bidang seni budaya dengan pihak pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Kerjasama ini diharapkan mampu mendatangkan turis RRT ke Buleleng. Rencananya, Buleleng dan RRT menggelar pentas kolaborasi seni budaya, Rabu (20/2) ini, di Gedung Kesenian Gde Manik, Jalan Udayana, Singaraja.
Ide kolaborasi ini berawal saat Konsulat Jenderal (Konjen) RRT Mrs San Li Hua datang ke Buleleng, Jumat (25/1). Konjen San Li Hua datang sekaligus menyaksikan pagelaran seni yang digagas Dinas Kebudayaan Buleleng, di Gedung Sasana Budaya, Jalan Veteran, Singaraja.
Rupanya, Konjen San Li Hua tertarik dengan pementasan seni berupa Barong Ket yang digelar saat itu. Ia pun memutuskan untuk bertemu dengan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana. Pertemuan dilangsungkan di rumah jabatan Bupati Buleleng, Jumat sorenya. Gayung bersambut, dalam pertemuan yang berlangsung singkat tersebut, Konjen San Li berharap Pemkab Buleleng berkenan menjalin kerjasama di bidang ekonomi dan kebudayaan dengan RRT.
Sebagai awal kerjasama, Konjen San Li berharap agar diwujudkan dengan pagelaran kolaborasi seni dan budaya antara Buleleng dengan Tiongkok. Bentuknya, pentas Tari Barong Ket dengan Tari Barong Sai yang diawali dengan Tari Teruna Jaya. Tari Barong Ket merupakan perwujudan dari Siwa, dan Barong Sai dianggap merepresentasikan Budha. Sehingga kesenian ini dinilai sebagai bertemunya ajaran Siwa-Budha sebagaimana ajaran yang ada di Bali. “Pertunjukan ini berkat kerjasama antara Pemkab Buleleng dengan Konjen RRT yang di dukung oleh Perhimpunan Tempat Ibadat Tri Darma (TITD) Singaraja. Ini sebagai salah satu langkah untuk mempromosikan kebudayaan dan pariwisata Buleleng kepada masyarakat RRT dan sekaligus untuk menyambut hari raya Imlek 2019,” terang Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, Selasa (19/2).
Ia menambahkan sejauh ini volume kunjungan wisatawan asal RRT sangat menjanjikan. Terlebih dengan diimbangi rencana akses yang cukup memadai, seperti rampungnya pembangunan short cut (jalur pendek). Agus berharap, kunjungan wisatawan ke Buleleng bisa sesuai dengan harapan yang diinginkan, “Wisatawan asal Cina agak kuat terhadap isu yang berkembang seperti sekarang ini. Isu positip harus kita jaga. Apalagi wisman Tiongkok menjadi sumber wisman terbesar bagi Bali,” katanya.
Dalam pertunjukan seni yang digelar Rabu ini, selain akan menampilkan kolaborasi antara Barong Sae dan Barong Ket, juga akan ditampilkan pertunjukan Wayang Golek khas Tiongkok, Tarian masyarakat Minnan, pertunjukan seni musik Minnan, sulap kolaborasi manusia dan boneka wayang serta nyanyian Tarian Tiongkok. *k19
Pemkab Buleleng mulai menjalin kerjasama bidang seni budaya dengan pihak pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Kerjasama ini diharapkan mampu mendatangkan turis RRT ke Buleleng. Rencananya, Buleleng dan RRT menggelar pentas kolaborasi seni budaya, Rabu (20/2) ini, di Gedung Kesenian Gde Manik, Jalan Udayana, Singaraja.
Ide kolaborasi ini berawal saat Konsulat Jenderal (Konjen) RRT Mrs San Li Hua datang ke Buleleng, Jumat (25/1). Konjen San Li Hua datang sekaligus menyaksikan pagelaran seni yang digagas Dinas Kebudayaan Buleleng, di Gedung Sasana Budaya, Jalan Veteran, Singaraja.
Rupanya, Konjen San Li Hua tertarik dengan pementasan seni berupa Barong Ket yang digelar saat itu. Ia pun memutuskan untuk bertemu dengan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana. Pertemuan dilangsungkan di rumah jabatan Bupati Buleleng, Jumat sorenya. Gayung bersambut, dalam pertemuan yang berlangsung singkat tersebut, Konjen San Li berharap Pemkab Buleleng berkenan menjalin kerjasama di bidang ekonomi dan kebudayaan dengan RRT.
Sebagai awal kerjasama, Konjen San Li berharap agar diwujudkan dengan pagelaran kolaborasi seni dan budaya antara Buleleng dengan Tiongkok. Bentuknya, pentas Tari Barong Ket dengan Tari Barong Sai yang diawali dengan Tari Teruna Jaya. Tari Barong Ket merupakan perwujudan dari Siwa, dan Barong Sai dianggap merepresentasikan Budha. Sehingga kesenian ini dinilai sebagai bertemunya ajaran Siwa-Budha sebagaimana ajaran yang ada di Bali. “Pertunjukan ini berkat kerjasama antara Pemkab Buleleng dengan Konjen RRT yang di dukung oleh Perhimpunan Tempat Ibadat Tri Darma (TITD) Singaraja. Ini sebagai salah satu langkah untuk mempromosikan kebudayaan dan pariwisata Buleleng kepada masyarakat RRT dan sekaligus untuk menyambut hari raya Imlek 2019,” terang Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, Selasa (19/2).
Ia menambahkan sejauh ini volume kunjungan wisatawan asal RRT sangat menjanjikan. Terlebih dengan diimbangi rencana akses yang cukup memadai, seperti rampungnya pembangunan short cut (jalur pendek). Agus berharap, kunjungan wisatawan ke Buleleng bisa sesuai dengan harapan yang diinginkan, “Wisatawan asal Cina agak kuat terhadap isu yang berkembang seperti sekarang ini. Isu positip harus kita jaga. Apalagi wisman Tiongkok menjadi sumber wisman terbesar bagi Bali,” katanya.
Dalam pertunjukan seni yang digelar Rabu ini, selain akan menampilkan kolaborasi antara Barong Sae dan Barong Ket, juga akan ditampilkan pertunjukan Wayang Golek khas Tiongkok, Tarian masyarakat Minnan, pertunjukan seni musik Minnan, sulap kolaborasi manusia dan boneka wayang serta nyanyian Tarian Tiongkok. *k19
1
Komentar