Koperasi di Bali Ditawari Pembiayaan Usaha Mikro
Dinilai tumbuh dan kinerjanya positif, perkoperasian di Bali mendapat penawaran kerjasama pembiayaan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
DENPASAR, NusaBali,
Salah satunya dari PT Bahana Artha Ventura–anak perusahan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) yang sahamnya dari Kementerian Keuangan. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra, Selasa (19/2). “Hal ini tentu positif untuk pengembangan usaha mikro kecil menengah yang salah satu persoalannya masalah pembiayaan,” ujar Gede Indra.
Di Bali saat ini tercatat 4.882 koperasi, dengan satu juta anggota yang sebagian besar pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Menurutnya, hal ini positif sebagai salah satu alternatif pembiayaan pengembangan UMKM. Gede Indra pun mengapreasi PT Bahana, yang menjajagi kerjasama dengan koperasi di Bali.
Penjajagan pembiayaan UMKM PT Bahana itu disampaikan Direkturnya Agus Wicaksono, Drajat Hendarsari (Asisten Vice Presiden PT Bahana Artha Ventura) dan lainnya. Penjajagan pembiayaan UMKM lewat kerjasama dengan koperasi itu, menyusul hal serupa yang dilakukan di Jawa dan Sumatera.
Pertumbuhan koperasi di Bali nilai positif dan perkembangan UMKM yang membutuhkan pembiayaan. Besaran plafon maksimal Rp 10 juta, dengan bunga yang lebih rendah dari bunga yang tetapkan koperasi.
“Kami siapkan nama-nama koperasi yang dinilai layak dan memenuhi syarat untuk kerjasama,” lanjut Gede Indra.
Adapun persyaratan koperasi sebagai penyalur kredit yakni kredit -ultra mikro (umi) adalah mempunyai anggota usaha mikro, penilaian kesehatan minimal cukup sehat, melaksanakan rapat anggota. “Dan tentu saja bersedia melakukan kerjasama (dengan PT Bahana Artha Ventura). *k17
Salah satunya dari PT Bahana Artha Ventura–anak perusahan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) yang sahamnya dari Kementerian Keuangan. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra, Selasa (19/2). “Hal ini tentu positif untuk pengembangan usaha mikro kecil menengah yang salah satu persoalannya masalah pembiayaan,” ujar Gede Indra.
Di Bali saat ini tercatat 4.882 koperasi, dengan satu juta anggota yang sebagian besar pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Menurutnya, hal ini positif sebagai salah satu alternatif pembiayaan pengembangan UMKM. Gede Indra pun mengapreasi PT Bahana, yang menjajagi kerjasama dengan koperasi di Bali.
Penjajagan pembiayaan UMKM PT Bahana itu disampaikan Direkturnya Agus Wicaksono, Drajat Hendarsari (Asisten Vice Presiden PT Bahana Artha Ventura) dan lainnya. Penjajagan pembiayaan UMKM lewat kerjasama dengan koperasi itu, menyusul hal serupa yang dilakukan di Jawa dan Sumatera.
Pertumbuhan koperasi di Bali nilai positif dan perkembangan UMKM yang membutuhkan pembiayaan. Besaran plafon maksimal Rp 10 juta, dengan bunga yang lebih rendah dari bunga yang tetapkan koperasi.
“Kami siapkan nama-nama koperasi yang dinilai layak dan memenuhi syarat untuk kerjasama,” lanjut Gede Indra.
Adapun persyaratan koperasi sebagai penyalur kredit yakni kredit -ultra mikro (umi) adalah mempunyai anggota usaha mikro, penilaian kesehatan minimal cukup sehat, melaksanakan rapat anggota. “Dan tentu saja bersedia melakukan kerjasama (dengan PT Bahana Artha Ventura). *k17
1
Komentar