Kapolres Sasar Petani Batu Kerikil Watu Klotok
Kasus kekerasan seksual terhadap anak kian mencuat di sejumlah daerah. Salah satu penyebabnya karena sang anak kurang mendapat pengawasan orangtua.
Cegah Kasus Kejahatan Seksual Anak
SEMARAPURA, NusaBali
Sehingga pelaku kejahatan dengan leluasa memanfaatkan kesempatan itu. Kondisi ini mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan, salah satunya dari jajaran Polres Klungkung. Terkait itu, Polres menggelar tatap muka dengan para petani batu kerikil di kawasan Pantai Watu Klotok, Klungkung, Sabtu (14/5).
Para petani batu kerikil di kawasan Pantai Watu Klotok hingga kini mencapai 150 orang, setidaknya yang hadir dari perwakilan sekitar 50 orang. Karena tuntutan ekonomi mereka harus banting tulang di pesisir pantai, bahkan bekerja dari pukul 07.00-17.00 Wita setiap hari. Dengan penghasilan rata-rata sekitar Rp 30 ribu/hari. “Ini terpaksa kami lakukan untuk menyekolahkan dan menghidupi keluarga,” ujar Nyoman Mudana seorang petani batu kerikil di Pantai Watu Klotok.
Mudana mengakui karena hampir sebagian besar waktu dihabiskan untuk bekerja, untuk mengawasi anak-anak memang menjadi terbatas. “Biasanya kerabat dekat kami minta untuk turut memantau,” katanya. Kapolres Klungkung, AKBP FX Arendra Wahyudi dalam kesempatan itu mengimbau supaya, para petani batu kerikil agar lebih waspada untuk mengawasi putra-putrinya.
Hal itu untuk mencegah kasus kekerasan seksual, terutama anak putri dan kejahatan lainnya yang bisa mengincar setiap saat. “Titipkan putra-putrinya pada orang yang betul-betul dikenal, jangan sampai putra-putri yang kita sayangi mengalami hal buruk seperti itu,” ujar Kapolres Arendra, di sela-sela menggelar Patroli bersepeda (Gowes) keamanan ketertiban di masyarakat (Kamtimbas). 7 w
Komentar