nusabali

Jalan Alternatif Pendem-Kebon Hancur

  • www.nusabali.com-jalan-alternatif-pendem-kebon-hancur

Jalan alternatif penghubung Lingkungan/Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, dengan Lingkungan Kebon, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, berupa jalan tanah yang dibangun seiring pembangunan jembatan baru di wilayah setempat tahun lalu, kini telah hancur.

NEGARA, NusaBali

Selain becek, jalan tanah yang sebelumnya hanya dipadatkan itu juga berlubang di sejumlah titik. Menurut warga sekitar, Rabu (20/2), akses jembatan baru itu memang sangat membantu aktivitas bagi warga. Begitu selesai dibangun tahun lalu, banyak warga yang memanfaatkan jalan alternatif tersebut. Terlebih warga di dua lingkungan yang semakin didekatkan dengan terbangunnya jembatan dimaksud.

“Seperti dari Lingkungan Kebon banyak yang kerja ke kota, lewat jembatan ini. Begitu juga sebaliknya. Warga sekitar lebih dekat lewat sini,” ujar salah seorang warga sekitar, I Ketut Suarta, saat ditemui ketika melintas di jalan alternatif tersebut.

Namun kondisi jalan yang belum diaspal pada akses jembatan itu, diakui masih menjadi hambatan. Saat musim hujan seperti belakangan ini, jalan tanah dengan panjang sekitar 200 meter itu menjadi licin. Jalan yang belum permanen itu juga mudah tergerus ketika dilalui kendaraan, sehingga berlubang di beberapa titik. “Cepat rusak karena memang hanya jalan tanah. Harapan kami, kalau bisa diaspal jalannya, agar tidak membahayakan warga. Apalagi kalau malam hari, kadang tidak kelihatan apa-apa, karena kondisi sekitar gelap. Saya juga sempat jatuh dua hari lalu,” ungkap Suarta.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Darwin, saat dikonfirmasi Rabu kemarin, mengakui jalan yang baru dibuka itu belum dapat langsung diaspal bersamaan dengan pembangunan jembatan, karena pertimbangan anggaran. Sebelumnya ada rencana untuk mengaspal jalan tersebut di 2019 ini. Tetapi karena ada musibah banjir bandang Sungai Biluk Poh di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, pada Desember 2018 lalu, APBD yang tersedia di Dinas PUPRPKP, anggaran sementara difokuskan untuk perbaikan kerusakan sejumlah infrastruktur yang terdampak banjir bandang tersebut.

“Kami harap warga bersabar, dan bisa memaklumi keadaan bencana saudara-saudara kita. Tetapi kalau memungkinkan, ada anggaran lebih di APBD perubahan tahun ini, mudah-mudahan kita juga bisa mengaspal jalan di sana. Memang sudah kami rencanakan akan diaspal, tetapi mohon sabar karena menyangkut anggaran, dan mana yang perlu diprioritaskan” ujar Darwin.

Menurutnya, dalam upaya pemulihan infrastruktur pascamusibah banjir bandang itu, difokuskan terhadap kerusakan jembatan penghubung maupun kerusakan saluran irigasi. Untuk perbaikan jembatan itu disiapkan anggaran Rp 4 miliar. Sementara untuk perbaikan saluran irigasi, disiapkan anggaran Rp 600 juta. “Total disiapkan anggaran Rp 4,6 miliar. Fokus APBD ke penanggulangan musibah banjir itu,” tutur Darwin. *ode

Komentar