Warga Miskin Terbanyak di Kediri, Pupuan, dan Baturiti
Kabupaten Tabanan memiliki data warga miskin sebanyak 31.392 rumah tangga di tahun 2018.
TABANAN, NusaBali
Dari jumlah itu, Dinas Sosial Tabanan mengklaim jumlah warga miskin di 2019 menurun. Terbanyak warga miskin ada di Kecamatan Kediri, Pupuan, dan Baturiti.
Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan mengatakan, tahun 2019 jumlah data miskin berkurang. Hal ini dilihat dari jumlah penerima manfaat tahap II di tahun 2019 sebanyak 10.548. “Kalau ditotal berkurang, untuk jumlah kami masih tunggu dari pusat berapa yang akan menerima manfaat,” ungkapnya, Rabu (20/2).
Gunawan menyatakan, data miskin berkurang juga dilihat dari tahun 2017 yang mulanya 32.251 rumah tangga, di tahun 2018 menjadi 31.392 rumah tangga. Sebab Dinas Sosial Tabanan dapat melihat warga miskin dari besaran program keluarga harapan (PKH), dimana ada penurunan graduasi sekitar 200 KK di PKH karena masalah alami seperti meninggal dan ekonomi.
“Kami bisa lihat warga miskin dari penerima rastra saat menerima PKH dan di luar penerima PKH,” imbuhnya.
Gunawan menerangkan penurunan warga miskin sesuai dengan pantauannya ke lapangan bahwa mereka sudah tidak penerima manfaat. Karena dari segi perekonomian sudah meningkat. Bahkan juga karena kondisi alami yakni ada yang meninggal dunia.
Dan untuk di Tabanan jumlah terbanyak warga miskin hampir merata di setiap kecamatan. Namun terbesar ada di Kecamatan Kediri, Kecamatan Pupuan, dan Kecamatan Baturiti. “Yang termasuk warga kurang mampu, mereka kebanyakan bekerja sebagai buruh dan menggarap sawah orang sehingga hasil perekonomiannya tidak menentu,” tandasnya. *de
Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan mengatakan, tahun 2019 jumlah data miskin berkurang. Hal ini dilihat dari jumlah penerima manfaat tahap II di tahun 2019 sebanyak 10.548. “Kalau ditotal berkurang, untuk jumlah kami masih tunggu dari pusat berapa yang akan menerima manfaat,” ungkapnya, Rabu (20/2).
Gunawan menyatakan, data miskin berkurang juga dilihat dari tahun 2017 yang mulanya 32.251 rumah tangga, di tahun 2018 menjadi 31.392 rumah tangga. Sebab Dinas Sosial Tabanan dapat melihat warga miskin dari besaran program keluarga harapan (PKH), dimana ada penurunan graduasi sekitar 200 KK di PKH karena masalah alami seperti meninggal dan ekonomi.
“Kami bisa lihat warga miskin dari penerima rastra saat menerima PKH dan di luar penerima PKH,” imbuhnya.
Gunawan menerangkan penurunan warga miskin sesuai dengan pantauannya ke lapangan bahwa mereka sudah tidak penerima manfaat. Karena dari segi perekonomian sudah meningkat. Bahkan juga karena kondisi alami yakni ada yang meninggal dunia.
Dan untuk di Tabanan jumlah terbanyak warga miskin hampir merata di setiap kecamatan. Namun terbesar ada di Kecamatan Kediri, Kecamatan Pupuan, dan Kecamatan Baturiti. “Yang termasuk warga kurang mampu, mereka kebanyakan bekerja sebagai buruh dan menggarap sawah orang sehingga hasil perekonomiannya tidak menentu,” tandasnya. *de
Komentar