Kadis PUPR Dukung Pengadaan Alat Berat
Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Karangasem, I Ketut Sedana Mertha, menegaskan tidak berkeberatan ekskavator dipinjam BPBD.
AMLAPURA, NusaBali
Sebaliknya, untuk mendukung kinerja optimal Dinas PUPR justru mendukung BPBD mendapat anggaran pengadaan alat berat. Sehingga lebih maksimal dalam penanggulangan bencana.
Dalam rapat koordinasi pimpinan OPD yang dipimpin Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, Senin (18/2), Sedana Mertha sampaikan presentasi capaian kinerja. Termasuk capaian target pendapatan asli daerah (PAD) yang salah satu penerimaan bersumber dari sewa alat berat. Disampaikan, kecilnya penerimaan dari alat berat karena selain menjadi target PAD juga mempunyai misi sosial membantu masyarakat membuka akses atau memperbaiki jalan. “Ekskavator di Dinas PUPR cukup tua, typenya juga PC 200 yang membutuhkan operasional tinggi untuk mobilisasi,” terang Sedana Mertha, Rabu (20/2).
Dalam presentasi itu, Sedana Mertha juga mengusulkan anggaran pengadaan kendaraan mobilisasi. Ia juga mendorong agar BPBD memperoleh anggaran untuk mengadakan alat berat, baik loader eskavator dengan PC yang lebih kecil agar sesuai kebutuhan penggunaan dan operasionalnya lebih murah. “Kebutuhan penanganan darurat cukup dengan type PC 40 atau PC 75,” terangnya. Selama ini alat berat PUPR juga sering digunakan untuk penanganan bencana, terutama pada daerah-daerah yang bisa dijangkau dengan loader atau ekskavator. “Jadi tidak benar kalau alat berat PUPR tidak diberikan untuk penanganan bencana,” tegasnya. *
Sebaliknya, untuk mendukung kinerja optimal Dinas PUPR justru mendukung BPBD mendapat anggaran pengadaan alat berat. Sehingga lebih maksimal dalam penanggulangan bencana.
Dalam rapat koordinasi pimpinan OPD yang dipimpin Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, Senin (18/2), Sedana Mertha sampaikan presentasi capaian kinerja. Termasuk capaian target pendapatan asli daerah (PAD) yang salah satu penerimaan bersumber dari sewa alat berat. Disampaikan, kecilnya penerimaan dari alat berat karena selain menjadi target PAD juga mempunyai misi sosial membantu masyarakat membuka akses atau memperbaiki jalan. “Ekskavator di Dinas PUPR cukup tua, typenya juga PC 200 yang membutuhkan operasional tinggi untuk mobilisasi,” terang Sedana Mertha, Rabu (20/2).
Dalam presentasi itu, Sedana Mertha juga mengusulkan anggaran pengadaan kendaraan mobilisasi. Ia juga mendorong agar BPBD memperoleh anggaran untuk mengadakan alat berat, baik loader eskavator dengan PC yang lebih kecil agar sesuai kebutuhan penggunaan dan operasionalnya lebih murah. “Kebutuhan penanganan darurat cukup dengan type PC 40 atau PC 75,” terangnya. Selama ini alat berat PUPR juga sering digunakan untuk penanganan bencana, terutama pada daerah-daerah yang bisa dijangkau dengan loader atau ekskavator. “Jadi tidak benar kalau alat berat PUPR tidak diberikan untuk penanganan bencana,” tegasnya. *
Komentar