Kelompok Pria Mesum Teror Para Siswi
Situasi Jalan Ahmad Yani di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada sore hari menimbulkan suasana horror di kalangan murid perempuan.
KARAWANG, NusaBali
Sebab, beberapa hari belakangan berkeliaran sekelompok pria mesum yang meneror siswi saat pulang sekolah.
"Mereka di dalam mobil, memanggil siswi kami. Saat murid mendekat, pria-pria itu memperlihatkan alat vital mereka," kata salah satu guru SMP negeri di Karawang yang menolak namanya ditulis di kantornya, Kamis (21/2).
Peristiwa terakhir diketahui terjadi dua hari lalu. Seorang siswi kelas 8 di sekolah guru itu mengalami langsung ulah sejumlah pria misterius itu. Guru tersebut mengungkapkan siswinya bercerita soal ada dua pria turun dari mobil dan menarik tubuh gadis itu ke dalam mobil.
Bahkan, akibat kejadian itu, si siswi trauma. "Siswi kami bisa melarikan diri setelah menendang perut pria tersebut," ujarnya seperti dilansir detik.
Dia menuturkan gangguan kelompok pria mesum sebenarnya pernah terjadi pada dua hingga tiga tahun lalu. Namun hingga kini pelakunya tidak pernah tertangkap. "Biasanya setelah para murid berteriak, para pelaku langsung tancap gas," dia mengungkapkan.
Entah kelompoknya sama atau tidak, guru ini mengkhawatirkan para siswinya. Sebab, sejak dua tahun terakhir ini, sudah 50-an siswinya mendapat teror kelompok pria mesum.
Tak jarang para murid perempuannya itu trauma dan ketakutan. "Untuk mengantisipasi saya bahkan menginstruksikan siswi selalu bergerombol setiap pulang sekolah. Bahkan saya menyuruh siswi mengabaikan orang yang tanya alamat," katanya.
Ia berharap pihak berwajib segera meringkus kelompok pria mesum yang kerap meneror murid perempuan di sekolahnya. Sebab, kata dia, hal itu mengganggu kenyamanan dan amat meresahkan. "Kami harap pelakunya segera ketemu dan ditangkap. Saya sudah geregetan pengen tonjok orangnya," ujarnya.
Teror kelompok pria mesum ini pernah ia bahas dengan beberapa pendidik dan forum di sekolah lain. Hasilnya, menurut dia, ditemukan korban lainnya. Dia menyebut nama dua SMP dan satu SMK yang sejumlah siswinya diteror kelompok pria mesum. "Enam hari lalu ada kejadian serupa di salah satu SMK," ucap dia.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jawa Barat mendesak polisi menangkap kelompok pria mesum yang telah meneror puluhan siswi di Karawang, Jawa Barat. Sebab, selain sangat meresahkan, aksi mereka sudah makan banyak korban.
"Kami mendorong polisi bergerak cepat menangkap para pelaku. Korban yang baru tercatat sekitar 50 siswi, jangan sampai ada korban lagi," kata Wakil Ketua KPAI Jabar Wawan Wartawan, Kamis (21/2).
Wawan mengaku telah mendapat laporan kasus tersebut. Kejahatan asusila tersebut diketahui sudah terjadi sejak 3 tahun lalu. Namun hingga kini pelakunya belum tertangkap. Sejumlah siswi mengalami trauma akibat ulah segerombolan pria yang tak senonoh itu.
"Salah satu siswa di sekolah kami pernah jadi korban, dia sampai trauma, kerap menangis di malam hari dan sulit tidur," kata seorang guru di salah satu SMP negeri di Karawang, Kamis (21/2).
Siswi tersebut trauma lantaran pernah dibawa ke dalam mobil untuk keliling kota sambil dipaksa melihat pria mesum memainkan alat vital mereka. "Meski peristiwa itu terjadi dua tahun lalu, dia kembali trauma karena peristiwa serupa kembali terjadi pada murid lainnya," ungkap guru tersebut. *
Sebab, beberapa hari belakangan berkeliaran sekelompok pria mesum yang meneror siswi saat pulang sekolah.
"Mereka di dalam mobil, memanggil siswi kami. Saat murid mendekat, pria-pria itu memperlihatkan alat vital mereka," kata salah satu guru SMP negeri di Karawang yang menolak namanya ditulis di kantornya, Kamis (21/2).
Peristiwa terakhir diketahui terjadi dua hari lalu. Seorang siswi kelas 8 di sekolah guru itu mengalami langsung ulah sejumlah pria misterius itu. Guru tersebut mengungkapkan siswinya bercerita soal ada dua pria turun dari mobil dan menarik tubuh gadis itu ke dalam mobil.
Bahkan, akibat kejadian itu, si siswi trauma. "Siswi kami bisa melarikan diri setelah menendang perut pria tersebut," ujarnya seperti dilansir detik.
Dia menuturkan gangguan kelompok pria mesum sebenarnya pernah terjadi pada dua hingga tiga tahun lalu. Namun hingga kini pelakunya tidak pernah tertangkap. "Biasanya setelah para murid berteriak, para pelaku langsung tancap gas," dia mengungkapkan.
Entah kelompoknya sama atau tidak, guru ini mengkhawatirkan para siswinya. Sebab, sejak dua tahun terakhir ini, sudah 50-an siswinya mendapat teror kelompok pria mesum.
Tak jarang para murid perempuannya itu trauma dan ketakutan. "Untuk mengantisipasi saya bahkan menginstruksikan siswi selalu bergerombol setiap pulang sekolah. Bahkan saya menyuruh siswi mengabaikan orang yang tanya alamat," katanya.
Ia berharap pihak berwajib segera meringkus kelompok pria mesum yang kerap meneror murid perempuan di sekolahnya. Sebab, kata dia, hal itu mengganggu kenyamanan dan amat meresahkan. "Kami harap pelakunya segera ketemu dan ditangkap. Saya sudah geregetan pengen tonjok orangnya," ujarnya.
Teror kelompok pria mesum ini pernah ia bahas dengan beberapa pendidik dan forum di sekolah lain. Hasilnya, menurut dia, ditemukan korban lainnya. Dia menyebut nama dua SMP dan satu SMK yang sejumlah siswinya diteror kelompok pria mesum. "Enam hari lalu ada kejadian serupa di salah satu SMK," ucap dia.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jawa Barat mendesak polisi menangkap kelompok pria mesum yang telah meneror puluhan siswi di Karawang, Jawa Barat. Sebab, selain sangat meresahkan, aksi mereka sudah makan banyak korban.
"Kami mendorong polisi bergerak cepat menangkap para pelaku. Korban yang baru tercatat sekitar 50 siswi, jangan sampai ada korban lagi," kata Wakil Ketua KPAI Jabar Wawan Wartawan, Kamis (21/2).
Wawan mengaku telah mendapat laporan kasus tersebut. Kejahatan asusila tersebut diketahui sudah terjadi sejak 3 tahun lalu. Namun hingga kini pelakunya belum tertangkap. Sejumlah siswi mengalami trauma akibat ulah segerombolan pria yang tak senonoh itu.
"Salah satu siswa di sekolah kami pernah jadi korban, dia sampai trauma, kerap menangis di malam hari dan sulit tidur," kata seorang guru di salah satu SMP negeri di Karawang, Kamis (21/2).
Siswi tersebut trauma lantaran pernah dibawa ke dalam mobil untuk keliling kota sambil dipaksa melihat pria mesum memainkan alat vital mereka. "Meski peristiwa itu terjadi dua tahun lalu, dia kembali trauma karena peristiwa serupa kembali terjadi pada murid lainnya," ungkap guru tersebut. *
1
Komentar