Dana BOS Belum Cair
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SD dan SMP pada tri wulan I tahun ajaran 2018/2019 belum cair.
BANGLI, NusaBali
Imbasnya sejumlah kegiatan atau program sekolah tertunda. Dana BOS masuk rekening sekolah dicairkan setiap tiga bulan sekali. Sementara kegiatan pada bulan Februari cukup padat, salah satunya penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.
Salah seorang kepala sekolah SMP mengaku akibat dana BOS belum cair, sekolah pakai dana swadaya untuk penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali. Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali mengeluarkan dana cukup besar, selain di internal sekolah juga ikut lomba di luar Kabupaten Karangaasem. Dikatakan, setiap tahun kondisinya seperti ini. “Tahun-tahun sebelumnya juga dicairkan pada akhir bulan dan itu pada bulan ketiga. Kami tidak tahu alasan dana BOS cair di bulan-bulan terakhir pada kurun waktu satu tri wulan,” ujarnya, Jumat (22/2).
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, I Nyoman Suteja, mengungkapkan dana BOS langsung ditransfer ke rekening masing-masing sekolah. Pencairan dana BOS dilakukan secara bertahap, tri wulan i, tri wulan II, tri wulan III, dan tri wulan IV. “Pencarian bertahap per tri wulan. Kami sudah menerima bukti pencairan dari provinsi. Selanjutnya dana ditransfer ke masing-masing rekening sekolah,” bebernya. Diperkirakan dalam waktu dekat dana sudah masuk ke rekening sekolah.
Nyoman Suteja menyampaikan, dana yang diterima sekolah disesuaikan dengan jumlah peserta didik. SD besarannya Rp 800 ribu per siswa dan untuk SMP Rp 1 juta per siswa. “Pemerintah menyalurkan dana sesuai data pokok pendidikan (Dapodik). Dengan begitu tidak ada yang tercecer, kalau ada pergeseran siswa tentu akan langsung ada perubahan,” terangnya. Tahun ini dana BOS yang diterima sekolah SD/SMP Rp 30 miliar lebih. *es
Salah seorang kepala sekolah SMP mengaku akibat dana BOS belum cair, sekolah pakai dana swadaya untuk penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali. Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali mengeluarkan dana cukup besar, selain di internal sekolah juga ikut lomba di luar Kabupaten Karangaasem. Dikatakan, setiap tahun kondisinya seperti ini. “Tahun-tahun sebelumnya juga dicairkan pada akhir bulan dan itu pada bulan ketiga. Kami tidak tahu alasan dana BOS cair di bulan-bulan terakhir pada kurun waktu satu tri wulan,” ujarnya, Jumat (22/2).
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, I Nyoman Suteja, mengungkapkan dana BOS langsung ditransfer ke rekening masing-masing sekolah. Pencairan dana BOS dilakukan secara bertahap, tri wulan i, tri wulan II, tri wulan III, dan tri wulan IV. “Pencarian bertahap per tri wulan. Kami sudah menerima bukti pencairan dari provinsi. Selanjutnya dana ditransfer ke masing-masing rekening sekolah,” bebernya. Diperkirakan dalam waktu dekat dana sudah masuk ke rekening sekolah.
Nyoman Suteja menyampaikan, dana yang diterima sekolah disesuaikan dengan jumlah peserta didik. SD besarannya Rp 800 ribu per siswa dan untuk SMP Rp 1 juta per siswa. “Pemerintah menyalurkan dana sesuai data pokok pendidikan (Dapodik). Dengan begitu tidak ada yang tercecer, kalau ada pergeseran siswa tentu akan langsung ada perubahan,” terangnya. Tahun ini dana BOS yang diterima sekolah SD/SMP Rp 30 miliar lebih. *es
Komentar