Fokus Kesejahteraan Masyarakat, GPIB Gelar Konven Pendeta di Bali
Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) menyelanggarakan Konven Pendeta dan Persidangan Sinode Tahunan GPIB Tahun 2019 di Hotel Haris Sunset Road, Kuta, Badung.
MANGUPURA, NusaBali
Kegiatan yang berlangsung selama dua pekan mulai dari 25 Februari itu fokus pada kesejahteraan masyarakat. Diharapkan, dengan kegiatan ini bisa memberikan output yang baik dan mengevaluasi berbagai kendala yang dihadapi dalam pelayanan selama ini.
Ketua Umum Majelis Sinode GPIB, Pendeta Paulus Kariso Rumambi menerangkan Konven Pendeta dan Persidangan Sinode kali ini mengambil tema 'Mambangun Masyarakat Sejahtera Demi Kesejahtraan Umat dan Kekuatan Bangsa'. Diakuinya, tema yang diusung kali ini bagian dari sinergitas pemangku agama khususnya GPIB dengan pemerintah dalam meningkatkan keaejahteraan masyarakat dikawasan pendalaman, kawasan terpencil dan yang terluar. Dengan membangun masyarakat yang baik, akan berdampak juga terhadap kesejahteraan masyarakat itu pula. "Diharapkan, dengan kegiatan ini bisa lebih besar lagi kontribusinya bagi pembangunana masyarakat yang sejahtera, terlebih lagi yang di pedesaan. Tentu, GPIB berkoordinasi dengan pemerintahan baik dari yang ada di tingkat desa hingga pusat dalam bersinergi dengan program dari kami sendiri," terangnya saat jumpa pers di Hotel Haris Sunset Raod, Kuta, Badung, Jumat (22/1) sore.
Sekretaris I Majelis Sinode, Pendeta Ely Pitoy de Bell mengatakan bahwa konven ini dimaksud untuk membahas soal teologis baik menyangkut ajaran gereja maupun hal-hal yang aktual dalam beragama, bermasyarakat dalam kehidupan sehari. Apalagi, saat ini berbarengan dengan tahun politiki, sehingga pihaknya menghimbau agar partisipasi untuk melaksanakan hak pilih.
Ketua umum panitia, Samuel A Z Karinda menjelaskan, kegiatan ini dibagi menjadi dua agenda. Yang pertama pada 25 dan 26 Februari ini dilakukan Konven Pendeta. Kemudian pada 27 Februari hingga 2 Maret digelar Sidang Sinode yang akan dihadiri oleh 1.200 pendeta dari anggota Sinode GPIB yang berada di 26 provinsi. Rencananya, kegiatan tersebut akan dibuka langsung Gubernur Bali, I Wayan Koster dan mendatangkan berbagai pembicara seperti Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, Eko Putro Sandjojo, Deputi V Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodhawardani, Guru Besar Udayana, I Ketut Gede Darma Putra, Dosen Fisip UI, Ani Sucipto dan juga pendeta lainnya. *dar
Kegiatan yang berlangsung selama dua pekan mulai dari 25 Februari itu fokus pada kesejahteraan masyarakat. Diharapkan, dengan kegiatan ini bisa memberikan output yang baik dan mengevaluasi berbagai kendala yang dihadapi dalam pelayanan selama ini.
Ketua Umum Majelis Sinode GPIB, Pendeta Paulus Kariso Rumambi menerangkan Konven Pendeta dan Persidangan Sinode kali ini mengambil tema 'Mambangun Masyarakat Sejahtera Demi Kesejahtraan Umat dan Kekuatan Bangsa'. Diakuinya, tema yang diusung kali ini bagian dari sinergitas pemangku agama khususnya GPIB dengan pemerintah dalam meningkatkan keaejahteraan masyarakat dikawasan pendalaman, kawasan terpencil dan yang terluar. Dengan membangun masyarakat yang baik, akan berdampak juga terhadap kesejahteraan masyarakat itu pula. "Diharapkan, dengan kegiatan ini bisa lebih besar lagi kontribusinya bagi pembangunana masyarakat yang sejahtera, terlebih lagi yang di pedesaan. Tentu, GPIB berkoordinasi dengan pemerintahan baik dari yang ada di tingkat desa hingga pusat dalam bersinergi dengan program dari kami sendiri," terangnya saat jumpa pers di Hotel Haris Sunset Raod, Kuta, Badung, Jumat (22/1) sore.
Sekretaris I Majelis Sinode, Pendeta Ely Pitoy de Bell mengatakan bahwa konven ini dimaksud untuk membahas soal teologis baik menyangkut ajaran gereja maupun hal-hal yang aktual dalam beragama, bermasyarakat dalam kehidupan sehari. Apalagi, saat ini berbarengan dengan tahun politiki, sehingga pihaknya menghimbau agar partisipasi untuk melaksanakan hak pilih.
Ketua umum panitia, Samuel A Z Karinda menjelaskan, kegiatan ini dibagi menjadi dua agenda. Yang pertama pada 25 dan 26 Februari ini dilakukan Konven Pendeta. Kemudian pada 27 Februari hingga 2 Maret digelar Sidang Sinode yang akan dihadiri oleh 1.200 pendeta dari anggota Sinode GPIB yang berada di 26 provinsi. Rencananya, kegiatan tersebut akan dibuka langsung Gubernur Bali, I Wayan Koster dan mendatangkan berbagai pembicara seperti Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, Eko Putro Sandjojo, Deputi V Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodhawardani, Guru Besar Udayana, I Ketut Gede Darma Putra, Dosen Fisip UI, Ani Sucipto dan juga pendeta lainnya. *dar
Komentar