Diduga DB, Siswi SMA Meninggal
Versi RSUD Negara, korban terakhir yang meninggal akibat DB adalah Putu Wiryantini, 15, siswi SMPN 2 Mendoyo asal Banjar Yeh Mecebur, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo.
NEGARA, NusaBali
Siswi kelas XI SMAN 1 Negara, Ni Made Widya Hendrawati, 17, diduga meninggal dunia akibat demam berdarah (DB), Selasa (10/5). Pelajar asal Jalan Jempiring Lingkungan/Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Jembrana itu mengalami panas selama lima hari sebelum akhirnya meninggal. Kuat dugaan, Widya meninggal karena demam berdarah, namun pihak keluarga masih ragu karena tak ada penjelasan secara medis.
Ayah korban, I Gede Mahendra Jaya, 49, mengatakan, anaknya mengalami panas sejak Kamis (5/5). Pada hari itu, ia mengantarkan anaknya berobat ke bidan. Selanjutnya pada Minggu (8/5) kembali mengajak putri keduanya itu berobat ke dokter yang praktek tak jauh dari rumahnya. “Saran dokter agar cek darah. Hasil cek darah, trombosit 140,” ungkap Mahendra saat ditemui di rumah duka, Minggu (15/5).
Usai cek darah, dokter memberikan obat dan menyarankan memantau perkembangan Widya sampai dua hari. Saat itu dokter tak menyarankan opname, namun meminta kembali untuk kontrol. Setelah berobat di dokter, perkembangan Widya membaik dan panasnya turun pada Senin (9/5) pagi. Hanya saja malam harinya kembali panas tinggi disertai keringat dingin. Mahendra langsung membawa anaknya ke RSUD Jembrana. Setiba di IRD RSUD Jembrana, denyut nadinya melemah. “Anak saya dinyatakan meninggal sekitar pukul 03.00 Wita pada Selasa (10/5),” ungkap Mahendra sedih.
Mahendra mengaku kecewa sebab tim medis tak menginformasikan sakit yang diderita anaknya. Sampai sekarang ia dan keluarga masih menduga-duga jika anaknya meninggal karena DB. “Jujur kami sampai sekarang masih gamang. Banyak yang bilang DB, tetapi keterangan dari dokter tidak ada,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr I Putu Suasta saat dikonfirmasi mengaku sudah mendengar laporan mengenai kematian korban tersebut. Hasil koordinsi dengan RSU Negara, korban meninggal bukan karena DB. “Yang pasti bukan DB. Untuk jelasnya, silakan konfimasi ke Direktur Rumah Sakit,” sarannya. Sementara itu, Direktur RSUD Negara, dr I Made Dwipayana mengatakan, sejak sebulan belakangan ini tidak ada pasien meninggal karena DB.
Menurutnya, korban meninggal karena DB adalah siswi SMPN 2 Mendoyo, Putu Wiryantini, 15, asal Banjar Yeh Mecebur, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, sekitar sebulan lalu. “Yang lain sampai saat ini belum ada. Kalau ada kasus DB apalagi sampai meninggal, pasti kami terima laporan,” terangnya. 7 ode
Komentar