Disdikpora Kaji Pemagaran Lapangan Panahan
Berpotensi Anak Panah Nyasar
SINGARAJA, NusaBali
Kondisi lapangan Panahan yang berlokasi di Jalan Pidada, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng saat ini cukup mengkhawatirkan. Lapangan tempat atlet berlatih panahan yang masih gabung dengan lahan kolam renang Nirmala Asri itu belum disertai dengan pagar batas lahan. Sehingga cukup riskan dari segi keamanan.
Sejauh ini sejumlah atlet cabang olahraga Panahan beserta pelatihnya memanfaatkan sebagian lahan kosong di sebelah Barat Kolam Nirmala Asri. Lahan itu pun dimanfaatkan semaksimal mungkin karena hingga saat ini cabor panahan belum memiliki lahan khusus untuk latihan para atlet. Lokasinya yang dekat dengan jalan dan perumahan warga di Jalan Pidada pun cukup berpotensi terjadinya anak panah nyasar, karena sejauh ini belum dipasang tembok pagar untuk keamanan, sekeliling lapangan.
Pemagaran seadanya nampak baru dilakukan di sisi Utara lapangan yang berbatasan langsung dengan kebun kosong. Sejumlah ban bekas dan bantalan lunak dipasang di sebelah Utara lapangan untuk menghindari anka panah nyasar ke kebun dan permukiman warga. Sedangkan di sisi Barat yang berbatasan langsung dengan jalan dan permukiman warga hanya dipagari bilah-bilah bambu. Begitupun di sisi Timur lapangan yang berdampingan dengan kolam renang. Beruntung posisi kolam lebih tinggi dibandingkan dengan lapangan Panahan.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Gde Dharmaja dikonfirmasi terpisah tak menyangkal kondisi tersebut. Bahkan dirinya pun melihat potensi kecelakaan yang bisa terjadi kapan saja. mantan Kepala Bappeda-Litbang Setda Buleleng itu pun mengaku sedang menghitung dan memaping anggaran, untuk melakukan pemagaran di lapangan Panahan. “Mungkin untuk sementara yang di Barat dulu kita utamakan, coba nanti kami hitung anggaran dulu, sehingga nanti atlet latihan anak panahnya tidak keluar,” kata Dharmaja.
Sementara itu dari luasan lahan Panahan ia pun menyatakan masih jauh dari standar minimal, karena ruangnya masih sangat terbatas. Padahan cabang olahraga Panahan ini memerlukan lapangan yang lebih luas untuk memaksimalkan latihan atletnya. Hanya saja selama ini hal tersebut masih terbentur soal anggaran pengadaan lahan. Meski demian Dharmaja berjanji untuk jangka panjang akan mencarikan lahan yang lebih representatif untuk memaksimalkan latihan atlet. *k23
Kondisi lapangan Panahan yang berlokasi di Jalan Pidada, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng saat ini cukup mengkhawatirkan. Lapangan tempat atlet berlatih panahan yang masih gabung dengan lahan kolam renang Nirmala Asri itu belum disertai dengan pagar batas lahan. Sehingga cukup riskan dari segi keamanan.
Sejauh ini sejumlah atlet cabang olahraga Panahan beserta pelatihnya memanfaatkan sebagian lahan kosong di sebelah Barat Kolam Nirmala Asri. Lahan itu pun dimanfaatkan semaksimal mungkin karena hingga saat ini cabor panahan belum memiliki lahan khusus untuk latihan para atlet. Lokasinya yang dekat dengan jalan dan perumahan warga di Jalan Pidada pun cukup berpotensi terjadinya anak panah nyasar, karena sejauh ini belum dipasang tembok pagar untuk keamanan, sekeliling lapangan.
Pemagaran seadanya nampak baru dilakukan di sisi Utara lapangan yang berbatasan langsung dengan kebun kosong. Sejumlah ban bekas dan bantalan lunak dipasang di sebelah Utara lapangan untuk menghindari anka panah nyasar ke kebun dan permukiman warga. Sedangkan di sisi Barat yang berbatasan langsung dengan jalan dan permukiman warga hanya dipagari bilah-bilah bambu. Begitupun di sisi Timur lapangan yang berdampingan dengan kolam renang. Beruntung posisi kolam lebih tinggi dibandingkan dengan lapangan Panahan.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Gde Dharmaja dikonfirmasi terpisah tak menyangkal kondisi tersebut. Bahkan dirinya pun melihat potensi kecelakaan yang bisa terjadi kapan saja. mantan Kepala Bappeda-Litbang Setda Buleleng itu pun mengaku sedang menghitung dan memaping anggaran, untuk melakukan pemagaran di lapangan Panahan. “Mungkin untuk sementara yang di Barat dulu kita utamakan, coba nanti kami hitung anggaran dulu, sehingga nanti atlet latihan anak panahnya tidak keluar,” kata Dharmaja.
Sementara itu dari luasan lahan Panahan ia pun menyatakan masih jauh dari standar minimal, karena ruangnya masih sangat terbatas. Padahan cabang olahraga Panahan ini memerlukan lapangan yang lebih luas untuk memaksimalkan latihan atletnya. Hanya saja selama ini hal tersebut masih terbentur soal anggaran pengadaan lahan. Meski demian Dharmaja berjanji untuk jangka panjang akan mencarikan lahan yang lebih representatif untuk memaksimalkan latihan atlet. *k23
Komentar