Festival Film Pelajar Gianyar
Guna menekan penyimpangan penggunaan smartphone, kalangan pelajar SMP/SMA/SMK se-Gianyar diajak mengikuti Festival Film Pelajar Gianyar (FFPG) 2019.
GIANYAR, NusaBali
Festival diprakarsai Dinas Kebudayaan Gianyar didukung Komunitas Penggiat Film dan Dokumentasi, Listibya Bidang Dokumentasi Film dan Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak (KPPAD ) Provinsi Bali bidang Pendidikan dan Kebudayaan.
Kegiatan ini akan berlangsung selama dua bulan. "Sosialisasinya kami lakukan pada Februari lanjut pendaftaran bagi pelajar yang berminat," jelas Komisioner KPPAD Ir Kadek Ariyasa dikonfirmasi, Minggu (24/2). Selanjutnya, awal Maret akan dilangsungkan workshop singkat sehari terkait teknis produksi Film. "Proses produksi diberikan keleluasaan waktu selama satu bulan penuh. Lanjut pengumpulan karya di awal April," jelasnya. Setelah karya film terkumpul, barulah dilakukan proses penjurian selama sepekan mulai 5 April - 12 April 2019. "Pemenang akan diumumkan 14 April dan pemberian hadiah bertepatan dengan peringatan HUT Kota Gianyar ke 248," jelas Ariyasa.
Dijelaskan, FFPG ini dicetuskan sebagai wadah positif kreatif bagi anak-anak, khususnya pelajar. Guna mencegah kekerasan terhadap anak akibat penyimpangan penggunaan fungsi smartphone. Dalam balutan tema "Gianyar Student Smartphone Documentary Film/Video Festival 2019", bertujuan untuk pelestarian seni budaya tradisi Bali lewat media film. "Pesertanya bisa pelajar SMP dan SMA/SMK, baik perorangan maupun kelompok," terang Ariyasa.
Lebih khusus, tema film yang diangkat yakni Bayu Premana sebagai pelestarian seni budaya tradisi Bali di Gianyar. Peserta bisa mengangkat cerita tentang seni budaya tradisi warisan leluhur yang dinilai memberi pengaruh kuat dalam perkembangan kehidupan sosial masyarakat. Menariknya, pembuatan film cukup dengan menggunakan Handphone dengan proses editing sederhana maupun profesional. Kriterianya, durasi film maksimal 15 menit termasuk bumper, judul, credit dan title. Terpenting, film tidak mengandung unsur promosi, SARA (suka, agama, ras, dan antar golongan), dan pornografi. *nvi
Kegiatan ini akan berlangsung selama dua bulan. "Sosialisasinya kami lakukan pada Februari lanjut pendaftaran bagi pelajar yang berminat," jelas Komisioner KPPAD Ir Kadek Ariyasa dikonfirmasi, Minggu (24/2). Selanjutnya, awal Maret akan dilangsungkan workshop singkat sehari terkait teknis produksi Film. "Proses produksi diberikan keleluasaan waktu selama satu bulan penuh. Lanjut pengumpulan karya di awal April," jelasnya. Setelah karya film terkumpul, barulah dilakukan proses penjurian selama sepekan mulai 5 April - 12 April 2019. "Pemenang akan diumumkan 14 April dan pemberian hadiah bertepatan dengan peringatan HUT Kota Gianyar ke 248," jelas Ariyasa.
Dijelaskan, FFPG ini dicetuskan sebagai wadah positif kreatif bagi anak-anak, khususnya pelajar. Guna mencegah kekerasan terhadap anak akibat penyimpangan penggunaan fungsi smartphone. Dalam balutan tema "Gianyar Student Smartphone Documentary Film/Video Festival 2019", bertujuan untuk pelestarian seni budaya tradisi Bali lewat media film. "Pesertanya bisa pelajar SMP dan SMA/SMK, baik perorangan maupun kelompok," terang Ariyasa.
Lebih khusus, tema film yang diangkat yakni Bayu Premana sebagai pelestarian seni budaya tradisi Bali di Gianyar. Peserta bisa mengangkat cerita tentang seni budaya tradisi warisan leluhur yang dinilai memberi pengaruh kuat dalam perkembangan kehidupan sosial masyarakat. Menariknya, pembuatan film cukup dengan menggunakan Handphone dengan proses editing sederhana maupun profesional. Kriterianya, durasi film maksimal 15 menit termasuk bumper, judul, credit dan title. Terpenting, film tidak mengandung unsur promosi, SARA (suka, agama, ras, dan antar golongan), dan pornografi. *nvi
Komentar