Krama Sidemen Mapunia Salaran Barong
Krama dari Kecamatan Sidemen, Karangasem, mapunia salaran (sarad) berupa barong untuk Karya Tawur Agung di Bencingah Agung Pura Besakih, Selasa (26/2).
AMLAPURA, NusaBali
Punia salaran itu ditempatkan di Pura Penataran Agung Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem. Penyerahan punia dikoordinasikan Camat Sidemen AA Made Agung Surya Jaya didampingi Perbekel Sidemen I Gusti Lanang Oka. Punia diterima Ketua Umum Panitia Karya Tawur Agung lan Karya Agung Panca Walikrama, Jro Mangku Widiartha.
Perbekel Sidemen, I Gusti Lanang Oka, menuturkan salaran barong itu dikerjakan di Pura Penataran Sari, Banjar Sidha Karya, Desa Sidemen selama 10 hari. Semua bahan-bahannya merupakan punia dari krama se-Kecamatan Sidemen yang mewilayahi 10 desa yakni Sidemen, Sinduwati, Telaga Tawang, Talibeng, Kerta Buana, Tri Eka Buana, Sangkan Gunung, Tangkup, Loka Sari, dan Wisma Kerta.
Punia tersebut juga dari krama desa pakraman se-Kecamatan Sidemen, sehingga bahan-bahannya tidak ada yang beli. Semua punia itu berupa hasil bumi, yakni buah-buahan, umbi-umbian, kacang-kacangan, padi, dan lainnya, yang melambangkan persembahan sarwa prani. Bahan-bahan itu dirancang berbentuk barong dengan tinggi sekitar 2 meter dan panjang 3 meter. Salaran itu dirakit oleh tiga undagi yakni I Wayan Darta dan I Made Ramia dari Banjar Sidha Karya, dan I Gusti Lanang Oka dari Banjar Tengah.
Setelah dirakit, salaran kembali dilepas untuk memudahkan dibawa ke Pura Penataran Agung Besakih. Di lokasi kembali dirakit dengan durasi waktu sekitar 1,5 jam. “Jadinya kami sempat ngayah langsung di Pura Besakih,” kata I Gusti Lanang Oka. Salaran tersebut kalinggihang di antara Palinggih Padma Tiga dan meru tumpang solas (sebelas) linggih Ida Bhatara Manik Maketel, menghadap ke selatan.
Camat Sidemen AA Made Agung Surya Jaya mengaku salut atas semangat ngayah krama dari Kecamatan Sidemen. “Mereka bergotong royong mengerjakan salaran itu. Semua bahan tidak ada yang beli, kecuali lem dan kertas,” katanya. Ketua Panitia Karya Tawur Agung lan Karya Agung Panca Walikrama, Jro Mangku Widiartha, mengatakan punia salaran berupa barong ditempatkan di antara Linggih Padma Tiga dan meru tumpang solas. “Tepatnya di dekat linggih sanggar tawang,” jelasnya. *k16
Perbekel Sidemen, I Gusti Lanang Oka, menuturkan salaran barong itu dikerjakan di Pura Penataran Sari, Banjar Sidha Karya, Desa Sidemen selama 10 hari. Semua bahan-bahannya merupakan punia dari krama se-Kecamatan Sidemen yang mewilayahi 10 desa yakni Sidemen, Sinduwati, Telaga Tawang, Talibeng, Kerta Buana, Tri Eka Buana, Sangkan Gunung, Tangkup, Loka Sari, dan Wisma Kerta.
Punia tersebut juga dari krama desa pakraman se-Kecamatan Sidemen, sehingga bahan-bahannya tidak ada yang beli. Semua punia itu berupa hasil bumi, yakni buah-buahan, umbi-umbian, kacang-kacangan, padi, dan lainnya, yang melambangkan persembahan sarwa prani. Bahan-bahan itu dirancang berbentuk barong dengan tinggi sekitar 2 meter dan panjang 3 meter. Salaran itu dirakit oleh tiga undagi yakni I Wayan Darta dan I Made Ramia dari Banjar Sidha Karya, dan I Gusti Lanang Oka dari Banjar Tengah.
Setelah dirakit, salaran kembali dilepas untuk memudahkan dibawa ke Pura Penataran Agung Besakih. Di lokasi kembali dirakit dengan durasi waktu sekitar 1,5 jam. “Jadinya kami sempat ngayah langsung di Pura Besakih,” kata I Gusti Lanang Oka. Salaran tersebut kalinggihang di antara Palinggih Padma Tiga dan meru tumpang solas (sebelas) linggih Ida Bhatara Manik Maketel, menghadap ke selatan.
Camat Sidemen AA Made Agung Surya Jaya mengaku salut atas semangat ngayah krama dari Kecamatan Sidemen. “Mereka bergotong royong mengerjakan salaran itu. Semua bahan tidak ada yang beli, kecuali lem dan kertas,” katanya. Ketua Panitia Karya Tawur Agung lan Karya Agung Panca Walikrama, Jro Mangku Widiartha, mengatakan punia salaran berupa barong ditempatkan di antara Linggih Padma Tiga dan meru tumpang solas. “Tepatnya di dekat linggih sanggar tawang,” jelasnya. *k16
1
Komentar