Nuwur Tirtha Hanya di Pura Pasar Agung
Adanya larangan mendaki Gunung Agung, Nuwur tirta untuk Karya Tawur Tabuh Gentuh di Pura Puseh Duda, Kecamatan Selat, Karangasem hanya sampai di Pura Pasar Agung, Buda Pon Medangkungan. Nuwur tirta tidak sampai di Telaga Mas.
AMLAPURA, NusaBali
Nuwur Tirtha dikoordinasikan Jro Mangku Sudiarta, didampingi Ketua Sabha Yowana Desa Pakraman Duda I Made Edy Wirawan, relawan Pasebaya Agung Karangasem I Ketut Mudi, dan Kepala Puskesmas Selat dr I Gusti Lanang Putu Udiana.
Nuwur tirta diawali menggelar upacara matur piuning di Pura Melanting selanjutnya di Pura Pasar Agung. Ida Bhatara Tirtha yang dimohon untuk jatu Karya Tawur Tabuh Gentuh di Pura Puseh Desa Pakraman Duda yang puncaknya pada Tilem Kasanga, Buda Kliwon Matal, Rabu (6/3) mendatang. Ida Bhatara Tirtha yang dimohon dari Gunung Agung, merupakan anugerah dari penjaga puncak semesta. Sebab, gunung merupakan lambang dari lingga, penjaga semesta.
Nantinya juga dimohonkan tirtha di laut, dari Ida Bhatara Baruna sebagai penguasa lautan, yang dilaksanakan saat melasti di Pantai Banjar Buitan, Desa/Kecamatan Manggis, Redite Paing Matal, Minggu (3/3). Nantinya kedua Ida Bhatara Tirtha dipersatukan, yang merupakan pertemuan nyegara-gunung. Di samping itu, kemarin secara serentak mohon Ida Bhatara Tirtha di sajebag Pura Sad Kahyangan di Bali.
Pamangku di Pura Pasar Agung, Jro Mangku Sigra, mengatakan tirta yang dimohon di Pura Pasar Agung lebih lazim disebut Tirtha Amerta Aun-Aun, yang artinya berasal dari embun atau air hujan. “Ada kedokan batu berisi air suci, di situlah tempatnya,” kata Jro Mangku Sigra. Selama ini umat mohon tirta cukup dari Pura Pasar Agung, mengingat masih berlaku larangan mendaki Gunung Agung.
Sementara Ketua Sabha Yowana Desa Pakraman Duda, I Made Edy Wirawan, mengakui hanya mohon tirta sampai di Pura Pasar Agung. Lagi pula yang mohon tirta juga tidak banyak yang ikut ke Pura Pasar Agung. Hal senada diungkapkan relawan Pasebaya Agung I Ketut Mudi. “Kami ke sini ngayah, mohon tirta hanya sampai di Pura Pasar Agung karena tidak boleh mendaki Gunung Agung,” katanya. *k16
Nuwur tirta diawali menggelar upacara matur piuning di Pura Melanting selanjutnya di Pura Pasar Agung. Ida Bhatara Tirtha yang dimohon untuk jatu Karya Tawur Tabuh Gentuh di Pura Puseh Desa Pakraman Duda yang puncaknya pada Tilem Kasanga, Buda Kliwon Matal, Rabu (6/3) mendatang. Ida Bhatara Tirtha yang dimohon dari Gunung Agung, merupakan anugerah dari penjaga puncak semesta. Sebab, gunung merupakan lambang dari lingga, penjaga semesta.
Nantinya juga dimohonkan tirtha di laut, dari Ida Bhatara Baruna sebagai penguasa lautan, yang dilaksanakan saat melasti di Pantai Banjar Buitan, Desa/Kecamatan Manggis, Redite Paing Matal, Minggu (3/3). Nantinya kedua Ida Bhatara Tirtha dipersatukan, yang merupakan pertemuan nyegara-gunung. Di samping itu, kemarin secara serentak mohon Ida Bhatara Tirtha di sajebag Pura Sad Kahyangan di Bali.
Pamangku di Pura Pasar Agung, Jro Mangku Sigra, mengatakan tirta yang dimohon di Pura Pasar Agung lebih lazim disebut Tirtha Amerta Aun-Aun, yang artinya berasal dari embun atau air hujan. “Ada kedokan batu berisi air suci, di situlah tempatnya,” kata Jro Mangku Sigra. Selama ini umat mohon tirta cukup dari Pura Pasar Agung, mengingat masih berlaku larangan mendaki Gunung Agung.
Sementara Ketua Sabha Yowana Desa Pakraman Duda, I Made Edy Wirawan, mengakui hanya mohon tirta sampai di Pura Pasar Agung. Lagi pula yang mohon tirta juga tidak banyak yang ikut ke Pura Pasar Agung. Hal senada diungkapkan relawan Pasebaya Agung I Ketut Mudi. “Kami ke sini ngayah, mohon tirta hanya sampai di Pura Pasar Agung karena tidak boleh mendaki Gunung Agung,” katanya. *k16
Komentar