6 Murid Absen, 3 di Karangasem, 3 di Bangli
Tiga murid SD di Bangli tidak hadir UST, dua orang berhenti dengan alasan bosan sekolah, seorang meninggal dunia. Di Karangasem terjadi kelebihan soal.
Ujian SD di Karangasem dan Bangli
AMLAPURA, NusaBali
Ujian sekolah terkoordinasi (UST) tingkat sekolah dasar (SD), Senin (16/5), di Karangasem tercatat tiga orang tidak hadir. Dua murid menjalani rawat inap di RSUP Sanglah Denpasar, dan satu orang berhenti. Sedangkan di Kabupaten Bangli, dua orang berhenti sekolah dan satu orang meninggal dunia.
UST di Karangasem diwarnai kelebihan soal. Rata-rata sekolah mendapatkan sampul besar, tetapi tidak sesuai jumlah siswa.
Seorang siswa yang berhenti sekolah adalah murid SD Negeri 8 Seraya, Kecamatan Karangasem. Walau berkali-kali pihak guru pengajar mencari ke rumahnya, yang bersangkutan menolak datang ke sekolah.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) Disdikpora Kecamatan Karangasem I Nyoman Merta mengakui hal itu. “Pihak siswa meminta agar guru pengajarnya tidak lagi mencari ke rumahnya, karena niatnya berhenti,” kata Nyoman Merta di Amlapura, Senin kemarin.
Berbeda dengan di Kecamatan Bebandem, menurut KUPT Disdikpora Kecamatan Bebandem I Ketut Wida, dua siswa tidak ikut ujian karena masih menjalani rawat inap, karena sakit demam berdarah. “Keduanya menjalani rawat inap di RSUP Sanglah, masing-masing dari SD Negeri 9 Bebandem dan SD Negeri 6 Bebandem,” ucap Ketut Wida.
Ketut Wida berharap di ujian susulan 23-25 Mei mendatang kedua siswa tersebut bisa ujian. “Masih ada kesempatan untuk ikut ujian susulan,” imbuhnya.
Padahal menurut Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Karangasem I Gusti Bagus Budiadnyana, pihaknya berusaha melayani siswa yang sakit agar bisa ikut ujian. Masalahnya siswa tengah menjalani rawat inap di RSUP Sanglah Denpasar. “Kalau saja menjalani rawat inap di RSUD Karangasem, kami upayakan agar ujian di rumah sakit,” katanya.
Sedangkan soal ujian yang disuplai ke sekolah-sekolah, rata-rata mengalami kelebihan, terutama yang memiliki jumlah siswa ganjil. Misalnya di SD Negeri 1 Karangasem, diikuti 54 siswa terbagi tiga ruangan. “Di sini kelebihan 6 soal, karena dapat amplop besar semua,” kata Kepala SD Negeri 1 Karangasem I Wayan Tirtayasa.
Begitu juga menurut Kepala SD Negeri 1 Selat I Ketut Mertayasa, dari 25 siswa yang terdaftar terbagi dua ruangan, dapat dua amplop besar. “Saya dapat kelebihan 5 soal,” kata Mertayasa.
UST di Karangasem diikuti 7.669 siswa di 356 sekolah.
Sementara di Kabupaten Bangli, UST SD diikuti 3.954 orang. Dari jumlah tersebut, dua orang berhenti sekolah dan satu orang meninggal dunia.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli I Nengah Danta Haryana, mengungkapkan, dua peserta yang tidak hadir karena berhenti sekolah yakni Ni Wayan Eka dari SDN 4 Songan, Kecamatan Kintamani dan Ni Wayan Ayuani dari SD 7 Songan, Kecamatan Kintamani.
Tak diketahui pasti penyebab dua siswi tersebut berhenti sekolah, sehingga tidak ikut UST. Namun dari penjelasan Kabiddikdas Danta Haryana, keduanya berhenti sekolah dengan alasan sudah bosan. Pihak sekolah, orangtua, serta tokoh masyarakat telah berusaha agar keduanya mau meneruskan sekolah dan ikut ujian. “Namun upaya itu tak membuahkan hasil,” jelas Danta Haryana.
Sedang siswa yang meninggal dunia adalah I Wayan Sarjaya dari SD 7 Abang Songan. Yang bersangkutan meninggal dunia, 16 April 2016, sebulan jelang pelaksanaan UST.
Dari data Disdikpora Bangli, 3.954 siswa yang terdaftar sebagai peserta UST 2016. Jumlah tersebut termasuk seorang peserta (siswa) Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Provinsi di Bangli, yang terletak di lingkungan Banjar Gunaksa, Kelurahan Cempaga, Kecamatan Bangli. 7 k16, k17
Komentar