Ruang Panel RS Saiful Anwar Terbakar
Rumah Sakit Saiful Anwar di Kota Malang, Jawa Timur, terbakar, Rabu (27/2), sekira pukul 13.00 WIB.
MALANG, NusaBali
Kebakaran itu membuat seluruh pasien dan keluarganya panik. Mereka berhamburan ke luar ruangan. Bahkan, perawat rumah sakit turut berhamburan ke luar menyelamatkan diri dari si jago merah.
Puluhan pasien dievakuasi ke luar ruangan. Dalam keadaan tidur di ranjang, pasien dievakuasi oleh petugas. Beberapa dari mereka masih menggunakan selang infus dan bantuan oksigen.
"Asap pertama mengepul dari lantai 2. Saya tertidur saat itu, terus dibangunkan sesama penunggu pasien. Saya langsung lari ke dalam, melihat ayah saya yang sakit. Ternyata, sudah dievakuasi oleh pihak rumah sakit," kata salah satu penunggu pasien, Joko Triono.
Direktur RSSA Restu Kurnia Cahyani mengatakan, informasi kebakaran baru diketahui pukul 13.00 WIB lebih. Kebakaran berawal dari ruang panel. Dugaan awal kebakaran, karena arus pendek listrik. Apalagi, di ruang panel banyak kabel listrik dan beberapa alat berbahan plastik.
"Penyebab masih kami investigasi, karena laporannya plastik sama plastik dari ruang panel itu. Apalagi, banyak kabel di sana. Tidak ada ledakan, sudah dipadamkan oleh petugas kebakaran," ujar Restu dilansir vivanews.
Restu mengatakan, kebakaran di ruang panel berimbas pada gardu listrik di RSSA. Akibatnya, aliran listrik di rumah sakit itu padam. Petugas berusaha mengevakuasi pasien yang sedang panik.
Api sempat membakar gardu utama sebelum berhasil dijinakkan. Akibatnya, listrik khususnya untuk ruang IGD, ICU, serta paviliun masih padam.
"Jadi yang terbakar itu jaringan panel listrik dan gardu utama terganggu. Ruang UGD dan IGD untuk suplai listriknya putus," kata Restu kepada wartawan di IGD RSSA, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kota Malang, Rabu (27/2) dilansir detik.
Restu menambahkan, kebakaran panel tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Asap yang ditimbulkan sempat masuk ke dalam ruang perawatan sehingga pasien terpaksa dievakuasi.
"Tetapi semua sudah dalam penanganan. Jumlahnya sekitar seratus pasien," imbuh Restu. Untuk sementara, penanganan pasien dilakukan dengan menggunakan baterai sebagai pengganti aliran listrik dari panel. Seperti pantauan detikcom di RSSA, lampu penerangan ruang IGD masih padam. Begitu juga dengan alat pendingin udara di ruangan tersebut.
"Jadi hanya bergantung baterai, durasinya hanya sampai lima jam saja. Peralatan medis itu sekarang yang digunakan, karena suplai listrik masih padam," lanjut Restu.
Restu memastikan, pasca kebakaran segala persoalan sudah berhasil ditangani dengan baik. Dia juga berharap, pasien dan keluarganya tidak panik karena penanganannya tetap berjalan. *
Kebakaran itu membuat seluruh pasien dan keluarganya panik. Mereka berhamburan ke luar ruangan. Bahkan, perawat rumah sakit turut berhamburan ke luar menyelamatkan diri dari si jago merah.
Puluhan pasien dievakuasi ke luar ruangan. Dalam keadaan tidur di ranjang, pasien dievakuasi oleh petugas. Beberapa dari mereka masih menggunakan selang infus dan bantuan oksigen.
"Asap pertama mengepul dari lantai 2. Saya tertidur saat itu, terus dibangunkan sesama penunggu pasien. Saya langsung lari ke dalam, melihat ayah saya yang sakit. Ternyata, sudah dievakuasi oleh pihak rumah sakit," kata salah satu penunggu pasien, Joko Triono.
Direktur RSSA Restu Kurnia Cahyani mengatakan, informasi kebakaran baru diketahui pukul 13.00 WIB lebih. Kebakaran berawal dari ruang panel. Dugaan awal kebakaran, karena arus pendek listrik. Apalagi, di ruang panel banyak kabel listrik dan beberapa alat berbahan plastik.
"Penyebab masih kami investigasi, karena laporannya plastik sama plastik dari ruang panel itu. Apalagi, banyak kabel di sana. Tidak ada ledakan, sudah dipadamkan oleh petugas kebakaran," ujar Restu dilansir vivanews.
Restu mengatakan, kebakaran di ruang panel berimbas pada gardu listrik di RSSA. Akibatnya, aliran listrik di rumah sakit itu padam. Petugas berusaha mengevakuasi pasien yang sedang panik.
Api sempat membakar gardu utama sebelum berhasil dijinakkan. Akibatnya, listrik khususnya untuk ruang IGD, ICU, serta paviliun masih padam.
"Jadi yang terbakar itu jaringan panel listrik dan gardu utama terganggu. Ruang UGD dan IGD untuk suplai listriknya putus," kata Restu kepada wartawan di IGD RSSA, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kota Malang, Rabu (27/2) dilansir detik.
Restu menambahkan, kebakaran panel tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Asap yang ditimbulkan sempat masuk ke dalam ruang perawatan sehingga pasien terpaksa dievakuasi.
"Tetapi semua sudah dalam penanganan. Jumlahnya sekitar seratus pasien," imbuh Restu. Untuk sementara, penanganan pasien dilakukan dengan menggunakan baterai sebagai pengganti aliran listrik dari panel. Seperti pantauan detikcom di RSSA, lampu penerangan ruang IGD masih padam. Begitu juga dengan alat pendingin udara di ruangan tersebut.
"Jadi hanya bergantung baterai, durasinya hanya sampai lima jam saja. Peralatan medis itu sekarang yang digunakan, karena suplai listrik masih padam," lanjut Restu.
Restu memastikan, pasca kebakaran segala persoalan sudah berhasil ditangani dengan baik. Dia juga berharap, pasien dan keluarganya tidak panik karena penanganannya tetap berjalan. *
Komentar