nusabali

Berselang Sehari, Dua Warga Jembrana Tewas Gantung Diri

  • www.nusabali.com-berselang-sehari-dua-warga-jembrana-tewas-gantung-diri

Berselang sehari, terjadi dua kasus gantung diri di Kabupaten Jembrana. Pertama, seorang ibu rumah tangga (IRT), Ni Wayan Suani, 52, dari Banjar Air Anakan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, ditemukan tewas gantung diri di kebun belakang rumahnya, Minggu (15/5) pagi.

NEGARA, NusaBali
Korban berikutnya, I Nyoman Nayun, 51, gantung diri pada teras dapur rumahnya, Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Senin (16/5).

Berdasar informasi, korban pertama, Suani, gantung diri menggunakan seutas tali plastik warna hijau sepanjang 2 meter. Tali itu diikatkan pada pohon kopi di belakang rumahnya, Minggu (15/5) sekitar pukul 08.00 Wita. Korban pertamakali ditemukan oleh suaminya, I Wayan Surba, 62. Sebelum ditemukan tewas, korban sempat menghilang dari kamarnya sekitar pukul 02.00 Wita. Saat dicari, saksi menemukan istrinya tewas gantung diri.

Kasus gantung diri itu kemudian dilaporkan ke Mapolres Jembrana. Dari pemeriksaan terhadap jenazah korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, murni tewas gantung diri. Mengenai penyebab bunuh diri diduga depresi. Korban selalu memikirkan anak lelakinya yang telah lama tinggal di Tabanan dan tak sudah lama tak kembali. “Keterangan dari suaminya, korban tak ada sakit. Namun sering kangen dengan anaknya,” ungkap Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Gusti Made Sudarma Putra.

Sementara Nayun, yang mantan Kelian Dinas Sawe diduga nekat mengakhiri hidup karena depresi akibat penyakit kelenjar getah bening tak kunjung sembuh. Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh istrinya, Ni Made Taman, 50. Korban ditemukan sudah tewas dengan leher terjerat seutas tali plastik berwarna biru yang diikat di kerangka teras dapur rumahnya, Senin sekitar pukul 01.00 Wita.

Sehari sebelum ditemukan tewas, pada Minggu sekitar pukul 16.00 Wita, korban diketahui baru pulang dari menjalani opname di RSUD Negara, akibat penyakit kelenjar getah bening. Korban pulang paksa karena menolak dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar. Sepulang dari rumah sakit, korban masuk lebih dulu ke kamar memasuki, sementara istrinya sempat tertidur di luar rumah bersama adik korban untuk berjaga-jaga terhadap gelagat korban yang sudah terkesan pasrah.

Benar saja, ketika Taman terbangun sekitar pukul 00.30 Wita, ia tak menemukan suaminya di dalam kamar. Setelah dicari-cari, korban ditemukan tewas gantung diri. Peristiwa itu segera dikabarkan kepada adik korban, I Ketut Sudarma, 49, yang langsung  memotong tali penjerat leher korban. Hanya saja, nyawa korban dipastikan sudah tidak dapat tertolong lagi, dan langsung dilaporkan ke polisi. Hasil pemeriksaan luar, korban dipastikan murni gantung diri. 7 ode

Komentar