Main Sea Walker, Wisdom Tewas
Setelah bermain sekitar 20 menit di dasar laut, korban tiba-tiba memberi isyarat kepada instruktur untuk minta naik ke permukaan.
DENPASAR, NusaBali
Seorang wisatawan asal Taman Puspa Harapan Indah II Blok HO 6/1, RT 002 RW 015, Kelurahan Pusaka Rakyat, Kecamatan Taruma Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (16/5) ditemukan tewas setelah melakukan aktifitas wisata Sea Walker alias berjalan di bawah permukaan laut di Basuka Dive Water Sport Tanjung Benoa, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung. Korban bernama Mariana Hartanti,41, ini ditemukan dalam kondisi drop setelah 20 menit melakukan aktifitas berjalan di bawah laut sembari melihat biota laut tersebut. Meski sempat mendapatkan penanganan, namun nyawa korban tidak terselamatkan.
Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, korban Mariana Hartanti datang ke tempat wisata itu sekitar pukul 13.30 Wita. Di sana korban bermain sea walker bersama wisatawan lainnya. Setelah bermain sekitar 20 menit di dasar laut, korban tiba-tiba memberi isyarat kepada instruktur untuk minta naik ke permukaan. Saat tiba di permukaan, korban melepas helm dan mengeluh dadanya dalam keadaan sesak. Pemandu wisata korban lalu memberikan air minum. Namun, korban justru muntah dan nafasnya tersengal-sengal.
"Korban langsung drop dan muntah-muntah. Saat diberi air, korban justru langsung pucat," kata sumber di kepolisian, Senin sore. Melihat kondisi korban yang drop, petugas kemudian mengevakuasi korban ke RS Surya Husada, Nusa Dua. Namun sayang, baru mendapat penanganan medis sekitar 15 menit, korban menghembuskan napas terakhir. Dugaan awal, sakit asma korban kambuh saat melakukan aktifitas tersebut. Selanjutnya, jenazah korban langsung dievakuasi ke RS Sanglah untuk dilakukan otopsi. "Sekitar pukul 18.00 wita, jenazahnya dievakuasi ke RS Sanglah untuk divisum," imbuh sumber tadi.
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Polair Polresta Denpasar, AKP Ketut Suparta membenarkan musibah itu. Kata dia, dari pemeriksaan sementara, korban sebenarnya datang bersama seorang rekannya untuk melakukan aktifitas berjalan-jalan di bawah permukaan laut itu. "Sudah kami periksa tadi. Saat ini sudah di RS Sanglah. Nanti perkembangannya akan diberitahukan lebih lanjut," sambungnya. Namun, saat dikonfirmasi perihal adanya prosedur dalam wisata bawah laut itu, Ketut Suparta mengaku masih mendalami indikasi tersebut. "Ya, kita masih dalami semuanya mas," katanya singkat. 7 da
Komentar