Korsleting, Satu Rumah Hangus Terbakar
Selain kondisi atap rumah telah ludes, seluruh isi bangunan seperti tempat tidur dan televisi, pakaian juga hangus dilalap api.
Diduga Pemicunya Charger HP yang Masih Nyantol
TABANAN, NusaBali
Rumah milik I Gusti Nyoman Sutawan, 45, di Banjar Subamia Kelong, Desa Subamia, Kecamatan Tabanan terbakar, Sabtu (2/3). Kebakaran Rumah berukuran 6 meter x 8 meter ini diduga gara-gara charger HP yang masih nyantol sehingga memicu korsleting listrik. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Informasi yang dihimpun, kebakaran terjadi sekitar pukul 11.30 WITA. Saat itu Nyoman Sutawan sedang membuat upakara di dapurnya yang bersebelahan dengan rumah. Tiba-tiba dia melihat ada kepulan asap yang dikira ada membakar sampah. Karena penasaran Sutawan mengecek ke rumahnya, tanpa disangka rumah yang terdiri dari tiga kamar tidur itu sudah terbakar. Ia pun panik berteriak meminta tolong kepada tetangga membantu memadamkan api dengan alat seadanya. Kelian Dinas Banjar Subamia Kelong, I Nengah Suharta juga langsung menelepon Pemadam kebakaran (Damkar) Pemkab Tabanan.
Selang beberapa menit dua unit mobil pemadam kebakaran pun tiba memadamkan api. Karena saat terbakar api sudah besar seluruh isi dari rumah tersebut hangus tidak bisa diselamatkan. Kondisi rumah di bagian atap telah ludes hanya tinggal puing bangunan. Sementara petugas pemadam kebakaran memadamkan api sekitar 30 menit.
Selain kondisi atap rumah telah ludes, seluruh isi bangunan seperti tempat tidur dan televisi, pakaian juga hangus dilalap api. Dari tiga kamar tersebut di tempati oleh dua anak dan ibu korban. Sementara korban dan istrinya tinggal di Denpasar karena bekerja dan setiap Sabtu-Minggu baru pulang ke Tabanan.
Kapolsek Kota Tabanan, Kompol I Wayan Nuriarta menjelaskan sesuai olah TKP dan keterangan korban, api pertama kali dilihat dari kamar anak korban I Gusti Made Muliyana, 13. Di dalam kamarnya terdapat charger HP yang masih nyantol di stop kontak yang diduga menjadi pemicu korsleting listrik. "Saat itu rumah dalam keadaan kosong karena keluarga dan korban ada di rumah sebelah," ungkapnya.
Dikatakan selain warga yang membantu memadamkan api, dua unit mobil pemadam kebakaran. Hanya saja karena api sudah membesar seluruh barang yang ada di tiga kamar tersebut ludes tanpa sisa sehingga korban mengalami kerugian sekitar Rp 200 juta. Kompol Nuriarta pun mengimbau masyarakat tetap waspada saat meninggalkan rumah. "Sebelum ditinggal pergi, cek satu persatu keadaan rumah seperti di dapur ataupun di dalam kamar," tandasnya. *de
TABANAN, NusaBali
Rumah milik I Gusti Nyoman Sutawan, 45, di Banjar Subamia Kelong, Desa Subamia, Kecamatan Tabanan terbakar, Sabtu (2/3). Kebakaran Rumah berukuran 6 meter x 8 meter ini diduga gara-gara charger HP yang masih nyantol sehingga memicu korsleting listrik. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Informasi yang dihimpun, kebakaran terjadi sekitar pukul 11.30 WITA. Saat itu Nyoman Sutawan sedang membuat upakara di dapurnya yang bersebelahan dengan rumah. Tiba-tiba dia melihat ada kepulan asap yang dikira ada membakar sampah. Karena penasaran Sutawan mengecek ke rumahnya, tanpa disangka rumah yang terdiri dari tiga kamar tidur itu sudah terbakar. Ia pun panik berteriak meminta tolong kepada tetangga membantu memadamkan api dengan alat seadanya. Kelian Dinas Banjar Subamia Kelong, I Nengah Suharta juga langsung menelepon Pemadam kebakaran (Damkar) Pemkab Tabanan.
Selang beberapa menit dua unit mobil pemadam kebakaran pun tiba memadamkan api. Karena saat terbakar api sudah besar seluruh isi dari rumah tersebut hangus tidak bisa diselamatkan. Kondisi rumah di bagian atap telah ludes hanya tinggal puing bangunan. Sementara petugas pemadam kebakaran memadamkan api sekitar 30 menit.
Selain kondisi atap rumah telah ludes, seluruh isi bangunan seperti tempat tidur dan televisi, pakaian juga hangus dilalap api. Dari tiga kamar tersebut di tempati oleh dua anak dan ibu korban. Sementara korban dan istrinya tinggal di Denpasar karena bekerja dan setiap Sabtu-Minggu baru pulang ke Tabanan.
Kapolsek Kota Tabanan, Kompol I Wayan Nuriarta menjelaskan sesuai olah TKP dan keterangan korban, api pertama kali dilihat dari kamar anak korban I Gusti Made Muliyana, 13. Di dalam kamarnya terdapat charger HP yang masih nyantol di stop kontak yang diduga menjadi pemicu korsleting listrik. "Saat itu rumah dalam keadaan kosong karena keluarga dan korban ada di rumah sebelah," ungkapnya.
Dikatakan selain warga yang membantu memadamkan api, dua unit mobil pemadam kebakaran. Hanya saja karena api sudah membesar seluruh barang yang ada di tiga kamar tersebut ludes tanpa sisa sehingga korban mengalami kerugian sekitar Rp 200 juta. Kompol Nuriarta pun mengimbau masyarakat tetap waspada saat meninggalkan rumah. "Sebelum ditinggal pergi, cek satu persatu keadaan rumah seperti di dapur ataupun di dalam kamar," tandasnya. *de
Komentar