Tukar Sampah Plastik dengan Tas Daur Ulang
Warga Antusias Datangi Stand DLHK di Lumintang
DENPASAR, NusaBali
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar menyediakan satu stand pada pameran Gelar Inovasi Pelayanan Publik dalam rangka HUT ke-231 Kota Denpasar di Taman Kota Lumintang, 27 Februari - 3 Maret 2019
Selama pelaksanaan pameran, stand ini menerima sedikitnya 30 meterkubik plastik yang ditukarkan dengan tas daur ulang dan botol tumbler (tempat air minum).
Kabid persampahan dan Limbah DLHK Kota Denpasar I Ketut Wiguna saat dikonfirmasi, Minggu (3/3) mengungkapkan, pihaknya menyediakan stand khusus untuk memberikan penukaran secara gratis bagi warga yang ingin mendapatkan tas belanja daur ulang. Selain tas belanja, warga juga bisa menukarkan sampah plastik dengan botol tumbler.
Warga yang ingin mendapatkan satu tas daur ulang harus membawa sampah kantong plastik sebanyak 25 kantong. Sementara untuk penukaran 1 buah botol tumbler (tempat air minum), warga harus membawa 10 botol plastik bekas untuk di tukarkan. “Jika warga yang membawa botol bekas ingin menukarkan dengan tas, mereka harus membawa 10 botol bekas untuk 2 buah tas daur ulang. Sementara, warga yang membawa sampah kantong plastik ingin menukarkan dengan 1 buah botol tumbler, mereka harus membawa 50-100 buah kantong plastik dari rumah mereka,” jelasnya.
Penukaran ini, kata Wiguna sebagai bentuk motivasi kepada warga untuk mengurangi sampah plastik dan memanfaatkan tas ramah lingkunan setiap kali berkegiatan yang memerlukan tempat untuk membawa barang mereka. "Ini kami lakukan agar mereka bisa ikut termotivasi membawa tas daur ulang setiap kali mereka berbelanja. Nah untuk mendapatkan tas secara gratis mereka bisa menukarkan dengan sampah anorganik. Kan tidak perlu bayar lagi," kata Wiguna.
Dengan sistem tersebut, harapannya masyarakat bisa sadar dan peduli lingkungan di sekitar mereka, terutama dalam pengurangan sampah plastik sesuai Perwali Nomor 36 tahun 2018. "Syukurnya antusias warga sangat baik untuk menukarkan sampah plastik di sini (stand pameran, red). Sampai sekarang sudah ada 30 meterkubik yang kami terima dalam penukaran ini," jelasnya.
Dikatakannya, penukaran sampah plastik ini bukan hanya sebatas saat pameran saja, namun juga akan berlanjut ke bank sampah yang disediakan di setiap lingkungan rumah warga. Warga juga bisa menukarkan sampah plastik mereka sama seperti penukaran ke stand DLHK ini. "Ini juga secara tidak langsung mengajarkan mereka untuk memilah sampah organik dan anorganik," imbuhnya.
Wiguna mengaku, sampah plastik yang ada di setia bank sampah akan dikelola sendiri. Sampah-sampah tersebut akan didaur ulang salah satunya dijadikan bahan tekstil, bahan keterampilan seperti tas, dompet, dan tempat tisu. "Itu sudah mereka yang mengelola sendiri bank sampahnya. Jadi semua sampah-sampah plastik itu didaur ulang," imbuhnya. *mi
Selama pelaksanaan pameran, stand ini menerima sedikitnya 30 meterkubik plastik yang ditukarkan dengan tas daur ulang dan botol tumbler (tempat air minum).
Kabid persampahan dan Limbah DLHK Kota Denpasar I Ketut Wiguna saat dikonfirmasi, Minggu (3/3) mengungkapkan, pihaknya menyediakan stand khusus untuk memberikan penukaran secara gratis bagi warga yang ingin mendapatkan tas belanja daur ulang. Selain tas belanja, warga juga bisa menukarkan sampah plastik dengan botol tumbler.
Warga yang ingin mendapatkan satu tas daur ulang harus membawa sampah kantong plastik sebanyak 25 kantong. Sementara untuk penukaran 1 buah botol tumbler (tempat air minum), warga harus membawa 10 botol plastik bekas untuk di tukarkan. “Jika warga yang membawa botol bekas ingin menukarkan dengan tas, mereka harus membawa 10 botol bekas untuk 2 buah tas daur ulang. Sementara, warga yang membawa sampah kantong plastik ingin menukarkan dengan 1 buah botol tumbler, mereka harus membawa 50-100 buah kantong plastik dari rumah mereka,” jelasnya.
Penukaran ini, kata Wiguna sebagai bentuk motivasi kepada warga untuk mengurangi sampah plastik dan memanfaatkan tas ramah lingkunan setiap kali berkegiatan yang memerlukan tempat untuk membawa barang mereka. "Ini kami lakukan agar mereka bisa ikut termotivasi membawa tas daur ulang setiap kali mereka berbelanja. Nah untuk mendapatkan tas secara gratis mereka bisa menukarkan dengan sampah anorganik. Kan tidak perlu bayar lagi," kata Wiguna.
Dengan sistem tersebut, harapannya masyarakat bisa sadar dan peduli lingkungan di sekitar mereka, terutama dalam pengurangan sampah plastik sesuai Perwali Nomor 36 tahun 2018. "Syukurnya antusias warga sangat baik untuk menukarkan sampah plastik di sini (stand pameran, red). Sampai sekarang sudah ada 30 meterkubik yang kami terima dalam penukaran ini," jelasnya.
Dikatakannya, penukaran sampah plastik ini bukan hanya sebatas saat pameran saja, namun juga akan berlanjut ke bank sampah yang disediakan di setiap lingkungan rumah warga. Warga juga bisa menukarkan sampah plastik mereka sama seperti penukaran ke stand DLHK ini. "Ini juga secara tidak langsung mengajarkan mereka untuk memilah sampah organik dan anorganik," imbuhnya.
Wiguna mengaku, sampah plastik yang ada di setia bank sampah akan dikelola sendiri. Sampah-sampah tersebut akan didaur ulang salah satunya dijadikan bahan tekstil, bahan keterampilan seperti tas, dompet, dan tempat tisu. "Itu sudah mereka yang mengelola sendiri bank sampahnya. Jadi semua sampah-sampah plastik itu didaur ulang," imbuhnya. *mi
1
Komentar