Sentra Ternak Sobangan Dongkrak Populasi Sapi di Badung
Keberadaan sentra ternak di Desa Sobangan, Kecamatan Abiansemal, memberikan dampak signifikan terhadap populasi sapi khususnya di Kabupaten Badung.
MANGUPURA, NusaBali
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, populasi sapi tahun 2018 sebanyak 29.874 ekor, naik ketimbang tahun 2017 yakni 28.511 ekor.
Peningkatan populasi sapi di Badung ini tak lepas dari peran pengembangan pembibitan sapi yang ada di Sentra Ternak Sobangan. “Saat ini dari sapi indukan yang berjumlah 288 ekor, mampu menghasilkan sekitar 149 ekor pedet/anak sapi. Rinciannya 87 ekor jantan dan 62 ekor betina,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Putu Oka Swadiana, Minggu (3/3).
Di Sentra Ternak Sobangan secara khusus mengembangkan sapi Bali. Anakan sapi tersebut disebarkan lagi kepada kelompok-kelompok ternak untuk dikembangkan. “Pembangunan Sentra Ternak Sobangan memang non profit oriented (tidak mencari keuntungan) karena tujuan utamanya adalah menyelamatkan sapi Bali dari kepunahan,” tegasnya.
Swadiana menyatakan, sejak tahun 2012 sudah ratusan ekor anakan sapi dihibahkan kepada kelompok ternak. Terakhir hibah 30 ekor anakan sapi diberikan kepada kelompok ternak pada tahun 2018. “Kami berharap agar Sentra Ternak Sobangan dapat bermanfaat sebagai sumber ternak sapi Bali, pusat pembibitan ternak sapi Bali, laboratorium, dan tempat pembelajaran tentang sapi Bali untuk masyarakat,” harapnya.
“Termasuk meningkatnya populasi di Badung sekarang, ini tak lepas dari keberadaan Sentra Ternak Sobangan,” imbuhnya.
Mengenai operasional kegiatan di Sentra Ternak Sobangan, saat ini telah dipekerjakan 25 tenaga kontrak yang berasal dari lingkungan sekitar. Hal ini dilakukan dalam rangka pemberdayaan masyarakat sekitar. “Kami akui Sentra Ternak Sobangan ini sudah sangat banyak dikunjungi untuk studi banding dari berbagi daerah di Indonesia,” tukasnya.
Untuk diketahui, di 2019 ini Pemkab Badung menggelontorkan anggaran besar untuk keberlangsungan Sentra Ternak Sobangan. Mulai dari kebutuhan pakan yang dianggarakan senilai Rp 3,1 miliar. Pengadaan pakan ternak ini berupa rumput raja/jerami, jagung, dan pakan konsentrat. Untuk pakan ternak berupa rumput raja/jerami, jagung senilai Rp 2,1 miliar, sedangkan untuk kebutuhan pakan konsentrat senilai Rp 1 miliar lebih. *asa
Peningkatan populasi sapi di Badung ini tak lepas dari peran pengembangan pembibitan sapi yang ada di Sentra Ternak Sobangan. “Saat ini dari sapi indukan yang berjumlah 288 ekor, mampu menghasilkan sekitar 149 ekor pedet/anak sapi. Rinciannya 87 ekor jantan dan 62 ekor betina,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Putu Oka Swadiana, Minggu (3/3).
Di Sentra Ternak Sobangan secara khusus mengembangkan sapi Bali. Anakan sapi tersebut disebarkan lagi kepada kelompok-kelompok ternak untuk dikembangkan. “Pembangunan Sentra Ternak Sobangan memang non profit oriented (tidak mencari keuntungan) karena tujuan utamanya adalah menyelamatkan sapi Bali dari kepunahan,” tegasnya.
Swadiana menyatakan, sejak tahun 2012 sudah ratusan ekor anakan sapi dihibahkan kepada kelompok ternak. Terakhir hibah 30 ekor anakan sapi diberikan kepada kelompok ternak pada tahun 2018. “Kami berharap agar Sentra Ternak Sobangan dapat bermanfaat sebagai sumber ternak sapi Bali, pusat pembibitan ternak sapi Bali, laboratorium, dan tempat pembelajaran tentang sapi Bali untuk masyarakat,” harapnya.
“Termasuk meningkatnya populasi di Badung sekarang, ini tak lepas dari keberadaan Sentra Ternak Sobangan,” imbuhnya.
Mengenai operasional kegiatan di Sentra Ternak Sobangan, saat ini telah dipekerjakan 25 tenaga kontrak yang berasal dari lingkungan sekitar. Hal ini dilakukan dalam rangka pemberdayaan masyarakat sekitar. “Kami akui Sentra Ternak Sobangan ini sudah sangat banyak dikunjungi untuk studi banding dari berbagi daerah di Indonesia,” tukasnya.
Untuk diketahui, di 2019 ini Pemkab Badung menggelontorkan anggaran besar untuk keberlangsungan Sentra Ternak Sobangan. Mulai dari kebutuhan pakan yang dianggarakan senilai Rp 3,1 miliar. Pengadaan pakan ternak ini berupa rumput raja/jerami, jagung, dan pakan konsentrat. Untuk pakan ternak berupa rumput raja/jerami, jagung senilai Rp 2,1 miliar, sedangkan untuk kebutuhan pakan konsentrat senilai Rp 1 miliar lebih. *asa
Komentar