Maudy Ayunda Galau
Artis Maudy Ayunda tengah galau berat. Bukan karena merindukan seseorang atau meratapi kepergian cinta.
JAKARTA, NusaBali
Dia justru beruntung, karena tengah dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menggoda. Yakni antara kuliah di Stanford University atau Harvard University.
Maudy sendiri tak menyangka dirinya diterima untuk menempuh S2 di Stanford University. Dia sempat minder lantaran universitas bergengsi dunia itu hanya sedikit menerima mahasiswa.
"Saat ini aku mengalami dilema yang indah, aku mendengar kabar dari mimpi besar yang lain yakni penerimaan program MBA Stanford. Jujur aku tak berpikir bisa masuk. Tingkat penerimaannya sangat rendah dan saat mengajukan aplikasi, aku mengingatkan kepada diri sendiri bahwa seharusnya tidak menaikan harapan saya. Hampir mustahil untuk masuk," cerita Maudy, dilihat detik, Senin (4/3).
Kini Maudy pun dilema sebab dirinya juga diterima untuk program master di Harvard University. Kuliah di universitas nomor satu dunia itu juga termasuk salah satu mimpi besarnya.
"Aku belum memutuskan. Tapi aku sudah condong ke salah satu kesempatan yang besar ini. Aku akan membagikan keputusanku ini nanti ketika waktunya tiba," ujar gadis yang punya nama lengkap Ayunda Faza Maudya ini.
Kabar dirinya juga diterima di Harvard University, diunggah langsung oleh wanita kelahiran Jakarta, 19 Desember 1994 tersebut di akun Instagram pribadinya @maudyayunda.
Ada dua foto yang diunggah bersamaan pada Senin (3/3). Foto pertama memperlihatkan Maudy sedang berpose di bawah patung John Harvard.
Sementara di slide kedua adalah foto surat pernyataan yang langsung dikirim oleh Harvard University, yang berisi informasi bahwa pemain film Perahu Kertas itu diterima dalam program Magister of Education.
Melalui keterangan yang ditulisnya, Maudy menceritakan kebahagiaan yang dirasakanya. "Beberapa hari yang lalu, saya menerima (kabar) diterimanya saya di Universitas Harvard untuk Magister Pendidikan. Aku sangat senang sekali, caption singkat ini saja tidak mampu menggambarkannya. Ini rasanya nyata, dan aku kembali ke momen dua tahun lalu, ketika aku berjalan menaiki tangga ketika hujan menuju patung John Harvard,” ucap Maudy.
Kemudian di bagian akhir tulisan tersebut, Maudy mengatakan bahwa sebuah mimpi jika diperjuangkan dengan kerja dan sungguh-sungguh maka akan menjadi kenyataan. Sama seperti mimpinya untuk kuliah di Harvard yang akhirnya terwujud.
“Tetapi yang paling penting, saya diingatkan sekali lagi tentang mimpi, ketika berusaha agar menjadi kenyataan, itu akan menjadi rencana yang dapat dicapai. Dan kerja keras serta komitmen terhadap suatu visi, akan mendapatkan hasil,” ucapnya lagi. *
Maudy sendiri tak menyangka dirinya diterima untuk menempuh S2 di Stanford University. Dia sempat minder lantaran universitas bergengsi dunia itu hanya sedikit menerima mahasiswa.
"Saat ini aku mengalami dilema yang indah, aku mendengar kabar dari mimpi besar yang lain yakni penerimaan program MBA Stanford. Jujur aku tak berpikir bisa masuk. Tingkat penerimaannya sangat rendah dan saat mengajukan aplikasi, aku mengingatkan kepada diri sendiri bahwa seharusnya tidak menaikan harapan saya. Hampir mustahil untuk masuk," cerita Maudy, dilihat detik, Senin (4/3).
Kini Maudy pun dilema sebab dirinya juga diterima untuk program master di Harvard University. Kuliah di universitas nomor satu dunia itu juga termasuk salah satu mimpi besarnya.
"Aku belum memutuskan. Tapi aku sudah condong ke salah satu kesempatan yang besar ini. Aku akan membagikan keputusanku ini nanti ketika waktunya tiba," ujar gadis yang punya nama lengkap Ayunda Faza Maudya ini.
Kabar dirinya juga diterima di Harvard University, diunggah langsung oleh wanita kelahiran Jakarta, 19 Desember 1994 tersebut di akun Instagram pribadinya @maudyayunda.
Ada dua foto yang diunggah bersamaan pada Senin (3/3). Foto pertama memperlihatkan Maudy sedang berpose di bawah patung John Harvard.
Sementara di slide kedua adalah foto surat pernyataan yang langsung dikirim oleh Harvard University, yang berisi informasi bahwa pemain film Perahu Kertas itu diterima dalam program Magister of Education.
Melalui keterangan yang ditulisnya, Maudy menceritakan kebahagiaan yang dirasakanya. "Beberapa hari yang lalu, saya menerima (kabar) diterimanya saya di Universitas Harvard untuk Magister Pendidikan. Aku sangat senang sekali, caption singkat ini saja tidak mampu menggambarkannya. Ini rasanya nyata, dan aku kembali ke momen dua tahun lalu, ketika aku berjalan menaiki tangga ketika hujan menuju patung John Harvard,” ucap Maudy.
Kemudian di bagian akhir tulisan tersebut, Maudy mengatakan bahwa sebuah mimpi jika diperjuangkan dengan kerja dan sungguh-sungguh maka akan menjadi kenyataan. Sama seperti mimpinya untuk kuliah di Harvard yang akhirnya terwujud.
“Tetapi yang paling penting, saya diingatkan sekali lagi tentang mimpi, ketika berusaha agar menjadi kenyataan, itu akan menjadi rencana yang dapat dicapai. Dan kerja keras serta komitmen terhadap suatu visi, akan mendapatkan hasil,” ucapnya lagi. *
Komentar