Amalkan Trihita Karana, Biayai Warga Sakit
Apuan Peduli, sebuah komunitas peduli kemanusiaan di Banjar Apuan, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Komunitas ini menggekar aksi sosial pengobatan gratis di balai banjar setempat, Senin (17/5).
Apuan Peduli, Komunitas Kemanusiaan di Banjar Apuan, Singapadu
GIANYAR, NusaBali
Pengobatan gratis dilengkapi pemeriksaan mata dan pemberian kacamata gratis, dan donor darah dari PMI Cabang Gianyar.
Kegiatan ini kerjasama Apuan Peduli dengan Yayasan Bali Sari, Yayasan Kemanusiaan Indonesia di Sanur, Denpasar, dan Pukesmas Sukawati II. Kepala Pukesmas Sukawati II dr Ida Bagus Sugamia mengakui, kegiatan Apuan Peduli patut dicontoh guna membantu mewujudkan masyarakat sehat dan sejahtera. Hal sama juga diakui President of Fair Future Foundation selaku donatur Yayasan Bali Sari, Alexandre Wettstein. Wettstein mengatakan, pihaknya bersama Apuan Peduli, senang bisa membantu masyarakat dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. ‘’Menjadikan warga sehat tak hanya tugas pemerintah, juga peran LSM dan pihak lain,’’ ujarnya.
Relawan PMI Cabang Gianyar Nyoman Arjawa mengakui, setahunya hingga kini di Gianyar, bahkan di Bali, baru di Banjar Apuan, Singapadu ada relawan donor darah yang siap dipanggil kapan pun diminta menyumbangkan darahnya untuk warga yang sedang memerlukan. ‘’Hingga kini darah tetap menjadi barang yang urgen untuk kemanusiaan. Jumlah pendonor darah masih jauh lebih kecil dibandingkan kebutuhan darah di masyarakat,’’ jelasnya.
Kelian Banjar Apuan Desa Singapadu I Made Sudarmantha mengatakan, Apuan Peduli dibentuk oleh para tokoh banjar setempat dan diresmikan, 22 April 2014. ‘’Gagasan awalnya, kami ingin penerapam Trihita Karana secara seimbang. Karena warga umumya lebih serius beritual, sedangkan mayadnya (berkorban) kepada sesama, masih kurang,’’ ujarnya dibenarkan Koordinator Donor Darah Apuan Peduli, Nyoman Sumiartha.
Program Apuan Peduli antara lain menyediakan 35 orang warga siap untuk dipanggil donor darah. Memberikan bantuan Rp 300.000 kepada setiap warga banjar yang menjalani rawat inap di rumah sakit. Di banjar ini terdapat tenaga medis seorang dokter dan 10 perawat yang siap home care (kunjungan kesehatan ke rumah warga) dua minggu sekali. Program sejak 2014 ini berkerjasama dengan Puskesmas Sukawati II. Program terbaru, mensubsidi biaya 50 persen kepada warga yang menjalani rawat jalan pada dokter yang ditunjuk pihak banjar setempat. Biaya 50 persennya dibayar dari sumbangan KSU (koperasi serba usaha) milik banjar, Apuan Peduli, dan Koperasi Banjar Apuan. 7 lsa
Komentar