Tender di Karangasem Lambat
Asisten II Setda Karangasem mengatakan masih dalam proses memantapkan aplikasi Sirup berbasis web.
AMLAPURA, NusaBali
Proses tender yang dananya bersumber dari APBD 2018 terbilang lambat. Belum ada berkas yang hendak ditenderkan disetor ke UKPBJ (Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa). Sesuai Perpres No 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa, mestinya perencanaan dilakukan Januari 2019 dan berkas telah masuk Februari atau awal Maret 2019.
Kabag Pengadaan Setda Karangasem yang juga Kepala UKPBJ, I Made Agus Budiasa, menegaskan belum ada paket tender yang masuk. Sehingga belum bisa diproses secara online. “Mungkin di perencanaan belum kelar,” ungkap Budiasa, Selasa (5/3). OPD, katanya, masih sibuk melakukan perencanaan pengadaan barang dan jasa. Belum ada permohonan ke UKPBJ untuk bisa ditenderkan.
Terpisah, Asisten II Setda Karangasem, AA Gede Rama Putra, mengatakan OPD yang memiliki kegiatan penyedia barang dan jasa masih dalam proses memantapkan aplikasi Sirup (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan) yang berbasis web. Fungsinya sebagai sarana untuk mengumumkan RUP (rencana umum pengadaan). Disebutkan, tahapan perencanaan pengadaan barang dilaksanakan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen). User PPK dibuat agency LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) melalui aplikasi e-tendering. “Kami tengah melakukan pemantapan aplikasi Sirup. Nantinya pengadaan barang dan jasa diumumkan melalui Sirup,” katanya.
Setelah masuk dalam Sirup, barulah bisa diajukan paket-paket pengadaan ke UKPBJ. Sementara Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Karangasem, I Ketut Sedana Mertha, membantah dibilang belum ada paket pengadaan barang dan jasa yang siap ditenderkan. “Kami sudah setor beberapa paket ke UKPBJ, sebagian besar masih dalam perencanaan,” kata Sedana Mertha. Hanya saja Sedana Mertha tidak ingat paket yang diajukan karena jumlahnya banyak.
Misalnya yang tengah direalisasikan Dinas PUPR adalah program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya senilai Rp 13,83 miliar. Program pengembangan pengelolaan dan konservasi sungai danau dan sumber daya air senilai Rp 1,449 miliar. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah senilai Rp 11,07 miliar.
Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, berharap agar tender mulai digelar paling lambat pertengahan Maret 2019. Sehingga tidak ada lagi mengulur-ulur waktu, khawatir pengerjaan fisik hingga Desember 2019 tidak tuntas karena memasuki musim hujan. “Perencanaan Januari dan Februari, tender mesti telah dilakukan Maret 2019,” katanya. *k16
Kabag Pengadaan Setda Karangasem yang juga Kepala UKPBJ, I Made Agus Budiasa, menegaskan belum ada paket tender yang masuk. Sehingga belum bisa diproses secara online. “Mungkin di perencanaan belum kelar,” ungkap Budiasa, Selasa (5/3). OPD, katanya, masih sibuk melakukan perencanaan pengadaan barang dan jasa. Belum ada permohonan ke UKPBJ untuk bisa ditenderkan.
Terpisah, Asisten II Setda Karangasem, AA Gede Rama Putra, mengatakan OPD yang memiliki kegiatan penyedia barang dan jasa masih dalam proses memantapkan aplikasi Sirup (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan) yang berbasis web. Fungsinya sebagai sarana untuk mengumumkan RUP (rencana umum pengadaan). Disebutkan, tahapan perencanaan pengadaan barang dilaksanakan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen). User PPK dibuat agency LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) melalui aplikasi e-tendering. “Kami tengah melakukan pemantapan aplikasi Sirup. Nantinya pengadaan barang dan jasa diumumkan melalui Sirup,” katanya.
Setelah masuk dalam Sirup, barulah bisa diajukan paket-paket pengadaan ke UKPBJ. Sementara Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Karangasem, I Ketut Sedana Mertha, membantah dibilang belum ada paket pengadaan barang dan jasa yang siap ditenderkan. “Kami sudah setor beberapa paket ke UKPBJ, sebagian besar masih dalam perencanaan,” kata Sedana Mertha. Hanya saja Sedana Mertha tidak ingat paket yang diajukan karena jumlahnya banyak.
Misalnya yang tengah direalisasikan Dinas PUPR adalah program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya senilai Rp 13,83 miliar. Program pengembangan pengelolaan dan konservasi sungai danau dan sumber daya air senilai Rp 1,449 miliar. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah senilai Rp 11,07 miliar.
Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, berharap agar tender mulai digelar paling lambat pertengahan Maret 2019. Sehingga tidak ada lagi mengulur-ulur waktu, khawatir pengerjaan fisik hingga Desember 2019 tidak tuntas karena memasuki musim hujan. “Perencanaan Januari dan Februari, tender mesti telah dilakukan Maret 2019,” katanya. *k16
1
Komentar