Pemuda Anshor Kawal Rangkaian Nyepi di Gerokgak
Perayaan Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1941 di ujung Barat Kabupaten Buleleng, tepatnya di Kecamatan Gerokgak, berbeda dari perayaan Nyepi di daerah lain.
SINGARAJA, NusaBali
Nuansa toleransi terlihat sangat kental saat pemuda Anshor yang notabene umat muslim di Gerokgak, ikut ambil bagian dalam parade ogoh-ogoh se-Kecamatan Gerokgak Rabu (6/3) lalu. Tak hanya dalam pengawalan ogoh-ogoh, ratusan pemuda Anshor juga terlibat dalam pengawalan perayaaan Nyepi bersama dengan pecalang.
Menurut Ketua Anshor Buleleng, Abdul Karim Abraham, Jumat (8/3) kemarin, membenarkan jika dua ratusan anggotanya ikut serta dalam parade ogoh-ogoh dan pengawalan keamanan Nyepi. Hal itu pun ditegaskan olehnya merupakan cerminan toleransi antar umat beragama di Gerokgak yang sejauh ini berjalan sangat harmonis.
Pengawalan bersama pun dilakukan tanpa kecanggungan dan Abdul Karim yang akrab disapa Iboy itu, mengatakan sudah berjalan di tahun ketiga. Pemuda Anshor di Kecamatan Gerogak di 14 desa kini berjumlah sekitar 200 orang. Mereka pun mendapatkan tugas untuk mengawal bersama keamanan Hari Raya Nyepi bersama pecalang.
“Kami yang jelas ingin menjaga hubungan keharmonisan yang sudah diturunkan sesepuh dan leluhur kita yang sangat harmonis. Jadi antara sesepuh Hindu dan Muslim sejak dulu sangat harmonis,” kata Iboy.
Dengan keterlibatan pengamanan bersama itu, Iboy menjelaskan, pemuda NU Anshor khususnya, mencoba merangkul dan menegaskan kembali hidup yang harmonis antar agama. Salah satunya dengan simbolisasi keterlibatan dalam perayaan hari raya umat lain. Bahkan keterlibatan bersama itu tak hanya dilakukan saat Nyepi, namun setiap kali ada acara besar keagamaan. Baik hari raya Hindu maupun Islam di Gerokgak.
Meksi demikian Iboy tak menampik jika saat ini sedang menghadapi ancaman-ancaman berupa fanatik beragama dari masing-masing agama. “Memang kami juga menyadari ke depannya ada kelompok dengan fanatisme keagamaan yang sangat tinggi. Pesan kami dengan simbolisasi pengamanan dua agama ini, ingin menyampaikan pesan toleransi dan kedamaian kepada masyarakat luas,” jelas dia. *k23
Menurut Ketua Anshor Buleleng, Abdul Karim Abraham, Jumat (8/3) kemarin, membenarkan jika dua ratusan anggotanya ikut serta dalam parade ogoh-ogoh dan pengawalan keamanan Nyepi. Hal itu pun ditegaskan olehnya merupakan cerminan toleransi antar umat beragama di Gerokgak yang sejauh ini berjalan sangat harmonis.
Pengawalan bersama pun dilakukan tanpa kecanggungan dan Abdul Karim yang akrab disapa Iboy itu, mengatakan sudah berjalan di tahun ketiga. Pemuda Anshor di Kecamatan Gerogak di 14 desa kini berjumlah sekitar 200 orang. Mereka pun mendapatkan tugas untuk mengawal bersama keamanan Hari Raya Nyepi bersama pecalang.
“Kami yang jelas ingin menjaga hubungan keharmonisan yang sudah diturunkan sesepuh dan leluhur kita yang sangat harmonis. Jadi antara sesepuh Hindu dan Muslim sejak dulu sangat harmonis,” kata Iboy.
Dengan keterlibatan pengamanan bersama itu, Iboy menjelaskan, pemuda NU Anshor khususnya, mencoba merangkul dan menegaskan kembali hidup yang harmonis antar agama. Salah satunya dengan simbolisasi keterlibatan dalam perayaan hari raya umat lain. Bahkan keterlibatan bersama itu tak hanya dilakukan saat Nyepi, namun setiap kali ada acara besar keagamaan. Baik hari raya Hindu maupun Islam di Gerokgak.
Meksi demikian Iboy tak menampik jika saat ini sedang menghadapi ancaman-ancaman berupa fanatik beragama dari masing-masing agama. “Memang kami juga menyadari ke depannya ada kelompok dengan fanatisme keagamaan yang sangat tinggi. Pesan kami dengan simbolisasi pengamanan dua agama ini, ingin menyampaikan pesan toleransi dan kedamaian kepada masyarakat luas,” jelas dia. *k23
Komentar