Wisman Antusias Saksikan Lomba Ogoh-ogoh di Pecatu
Desa Adat Pecatu kembali menggelar Lomba Ogoh-ogoh yang dipusatkan di Lapangan Kuru Setra Desa Adat Pecatu, pada Pangrupukan Nyepi 1941, Rabu (6/3).
MANGUPURA, NusaBali
Lomba serangkaian Tawur Agung Kesanga ini selain sebagai wadah kreatifitas seni dan budaya juga ajang promosi pariwisata. Wisatawan mancanegara (wisman) pun antusias menyaksikan Ogoh-ogoh hasil kreatifitas seniman dan generasi muda Pecatu ini.
Lomba yang berlangsung meriah ini dibuka Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa. Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Sekda Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa, Camat Kuta Selatan Made Widiana dan undangan lainnya.
Kelian Desa Adat Pecatu, Made Sumerta mengungkapkan, Lomba Ogoh-ogoh yang diadakan rutin serangkaian Hari Suci Nyepi ini bertujuan untuk terus berupaya menambah, menunjang dan mengembangkan kreatifitas seni krama atau generasi muda serta Seka Teruna-Teruni di Desa Adat Pecatu. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai ajang untuk menjalin komunikasi antar krama, sehingga, mereka bisa berkumpul dan berkomunikasi. "Kegiatan ini untuk membina talenta-talenta seni generasi muda Pecatu," ucapnya.
Dikatakan, lomba ini juga menjadi ajang promosi di bidang pariwisata, karena wisatawan mancanegara (wisman) sangat antusias menonton Lomba Ogoh-ogoh ini. "Apalagi mereka juga akan tinggal di penginapan yang ada di wilayah Pecatu. Tanpa dipungut biaya, mereka bisa menikmati atraksi Ogoh-ogoh sebagai ajang promosi," ucapnya.
Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa menyambut positif Lomba Ogoh-ogoh ini, karena bisa menjadi wadah kreatifitas seni dan budaya. Suiasa juga mengajak masyarakat untuk memaknai hakekat perayaan Nyepi sebagai momentum memperkuat jati diri dalam melaksanakan swadhamaning Agama dan dharmaning Negara, selain juga bentuk rangkaian upacara dalam kegiatan pangrupukan dan mengharmonisasi jagad yakni buana agung dan buana alit. Terhadap kegiatan ini, pihaknya memberikan motivasi yang sifatnya bantuan sebesar Rp 24 juta kepada masing-masing peserta lomba.
Ketua Panitia Lomba Ogoh-ogoh, Made Sumarta mengatakan lomba di Desa Adat Pecatu kali ini, sudah memasuki tahun ke-13. Kegiatan ini, diikuti oleh 21 peserta yang mana 16 Ogoh-ogoh dilombakan dan lima ogoh-ogoh eksibisi atau pengembira. "Lomba Ogoh-ogoh ini merupakan bentuk kegiatan pengembangan kreatifitas generasi muda di Desa Adat Pecatu. Selain sebagai wadah menyalurkan bakat seni generasi muda, kami berharap bisa menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan antar pemuda di Pecatu," katanya.
Adapun pemenang pada Lomba Ogoh-ogoh ini yaitu, untuk tingkat umum juara 1 diraih Karang Taruna Sari Bhuwana Pecatu, juara 2 Banjar Dinas Tambyak Pecatu, juara 3 Banjar Giri Sari Pecatu. Untuk juara harapan 1 diraih Banjar Dinas Buana Sari, harapan 2 Banjar Dinas Karang Boma dan harapan 3 Banjar Adat Kangin Pecatu. *isu
Lomba serangkaian Tawur Agung Kesanga ini selain sebagai wadah kreatifitas seni dan budaya juga ajang promosi pariwisata. Wisatawan mancanegara (wisman) pun antusias menyaksikan Ogoh-ogoh hasil kreatifitas seniman dan generasi muda Pecatu ini.
Lomba yang berlangsung meriah ini dibuka Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa. Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Sekda Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa, Camat Kuta Selatan Made Widiana dan undangan lainnya.
Kelian Desa Adat Pecatu, Made Sumerta mengungkapkan, Lomba Ogoh-ogoh yang diadakan rutin serangkaian Hari Suci Nyepi ini bertujuan untuk terus berupaya menambah, menunjang dan mengembangkan kreatifitas seni krama atau generasi muda serta Seka Teruna-Teruni di Desa Adat Pecatu. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai ajang untuk menjalin komunikasi antar krama, sehingga, mereka bisa berkumpul dan berkomunikasi. "Kegiatan ini untuk membina talenta-talenta seni generasi muda Pecatu," ucapnya.
Dikatakan, lomba ini juga menjadi ajang promosi di bidang pariwisata, karena wisatawan mancanegara (wisman) sangat antusias menonton Lomba Ogoh-ogoh ini. "Apalagi mereka juga akan tinggal di penginapan yang ada di wilayah Pecatu. Tanpa dipungut biaya, mereka bisa menikmati atraksi Ogoh-ogoh sebagai ajang promosi," ucapnya.
Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa menyambut positif Lomba Ogoh-ogoh ini, karena bisa menjadi wadah kreatifitas seni dan budaya. Suiasa juga mengajak masyarakat untuk memaknai hakekat perayaan Nyepi sebagai momentum memperkuat jati diri dalam melaksanakan swadhamaning Agama dan dharmaning Negara, selain juga bentuk rangkaian upacara dalam kegiatan pangrupukan dan mengharmonisasi jagad yakni buana agung dan buana alit. Terhadap kegiatan ini, pihaknya memberikan motivasi yang sifatnya bantuan sebesar Rp 24 juta kepada masing-masing peserta lomba.
Ketua Panitia Lomba Ogoh-ogoh, Made Sumarta mengatakan lomba di Desa Adat Pecatu kali ini, sudah memasuki tahun ke-13. Kegiatan ini, diikuti oleh 21 peserta yang mana 16 Ogoh-ogoh dilombakan dan lima ogoh-ogoh eksibisi atau pengembira. "Lomba Ogoh-ogoh ini merupakan bentuk kegiatan pengembangan kreatifitas generasi muda di Desa Adat Pecatu. Selain sebagai wadah menyalurkan bakat seni generasi muda, kami berharap bisa menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan antar pemuda di Pecatu," katanya.
Adapun pemenang pada Lomba Ogoh-ogoh ini yaitu, untuk tingkat umum juara 1 diraih Karang Taruna Sari Bhuwana Pecatu, juara 2 Banjar Dinas Tambyak Pecatu, juara 3 Banjar Giri Sari Pecatu. Untuk juara harapan 1 diraih Banjar Dinas Buana Sari, harapan 2 Banjar Dinas Karang Boma dan harapan 3 Banjar Adat Kangin Pecatu. *isu
Komentar