Badung Gelar Tawur Agung Kesanga di Catus Pata Mengwi
Ribuan krama Badung ikut melaksanakan Tawur Agung Kesanga yang dipusatkan di Catus Pata Desa Adat Mengwi, pada Rahina Tilem Sasih Kesanga, Rabu (6/3) lalu.
MANGUPURA, NusaBali
Catus pata yang berlokasi di bencingah Puri Mengwi ini merupakan titik nol Kabupaten Badung. Upacara Tawur Kesanga yang dipuput oleh Tri Sadaka, Pedanda Siwa, Buda dan Rsi Bhujangga yaitu Ida Peranda Putra Pemaron dari Gria Sidemen Mengwi, Ida Pedanda Gede Jelantik Giri Santacita Griya Jadi Tabanan dan Ida Jero Gede Sengguhu Tamburu Yasa Sibang Kaja ini dihadiri Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, beserta istrinya Nyonya Seniasih Giri Prasta, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Sekda Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa beserta istrinya, Ketua DPRD Kabupaten Badung Putu Parwarta, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Badung I Made Sunarta, Anggota DPRD Nyoman Satria, Kabag Humas Setda Kabupaten Badung Putu Ngurah Thomas Yuniartha, Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung, Panglingsir Puri Mengwi AA Gede Agung, Camat Mengwi I Gusti Ngurah Gede Jaya Saputra beserta unsur Tripika, dan Masyarakat se-Desa Adat Mengwi.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PHDI Badung I Gede Rudia menyampaikan perayaan Nyepi tahun 2019 bersamaan dengan rangkaian karya Agung Panca Wali Krama di Pura Besakih. “Adapun makna dari Tawur Agung Kesanga ini adalah untuk ‘nyomia’ Butha Kala, sehingga buana agung dan buana alit menjadi seimbang atau harmonis,” ungkapnya.
Lebih lanjut ditambahkan pada upacara tawur di tingkat Kabupaten Badung ini, bendesa adat se-Badung akan nunas tirta tawur, tirta luhur dan nasi tawur yang akan dibagikan untuk pelaksanaan tawur di tingkat desa, banjar dan di rumah warga. Pada sorenya dilaksanakan upacara pengerupukan. “Puncak dari rangkaian upacara ini adalah Nyepi, yang bermakna melaksanakan tapa brata semadi dengan Catur Brata penyepian yakni amati geni, amati karya, amati lelungan dan amati lelanguan. Pelaksanaan Nyepi dimulai pukul 06.00 sampai pukul 06.00 hari berikutnya. Terakhir adalah rangkaian ngembak geni dengan melaksanakan dharma shanti dan silahturahmi kepada sesama umat dan umat lainnya,” tambahnya. *
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PHDI Badung I Gede Rudia menyampaikan perayaan Nyepi tahun 2019 bersamaan dengan rangkaian karya Agung Panca Wali Krama di Pura Besakih. “Adapun makna dari Tawur Agung Kesanga ini adalah untuk ‘nyomia’ Butha Kala, sehingga buana agung dan buana alit menjadi seimbang atau harmonis,” ungkapnya.
Lebih lanjut ditambahkan pada upacara tawur di tingkat Kabupaten Badung ini, bendesa adat se-Badung akan nunas tirta tawur, tirta luhur dan nasi tawur yang akan dibagikan untuk pelaksanaan tawur di tingkat desa, banjar dan di rumah warga. Pada sorenya dilaksanakan upacara pengerupukan. “Puncak dari rangkaian upacara ini adalah Nyepi, yang bermakna melaksanakan tapa brata semadi dengan Catur Brata penyepian yakni amati geni, amati karya, amati lelungan dan amati lelanguan. Pelaksanaan Nyepi dimulai pukul 06.00 sampai pukul 06.00 hari berikutnya. Terakhir adalah rangkaian ngembak geni dengan melaksanakan dharma shanti dan silahturahmi kepada sesama umat dan umat lainnya,” tambahnya. *
1
Komentar